Sampai di Penghujung Ramadan, Intip Tradisi Masyarakat Sambut Idul Fitri di Indonesia

Rabu, 27 April 2022 | 14:00:00

Arfiah Ramadhanti

Penulis : Arfiah Ramadhanti

Sampai Di Penghujung Ramadan, Intip Tradisi Masyarakat Sambut Idul Fitri Di Indonesia

Tradisi Sambut Lebaran di Indonesia. (Spesial)

Ladiestory.id - Bulan Ramadan tak terasa tinggal hitungan hari akan meninggalkan kita. Kebiasan sebulan penuh berpuasa bagi para muslim pun akan segera berganti menjadi perayaan suka cita di hari raya Idulfitri.

Setelah berpuasa dan beribadah di bulan Ramadan, masyarakat muslim Indonesia dari Sabang hingga Merauke biasanya memiliki tradisi yang berbeda dalam menyambut dan mempersiapkan hari lebaran atau hari kemenangan. Meski berbeda, tradisi-tradisi yang dilakukan biasanya tak akan jauh dari makna berbagi, memaafkan, kekeluargaan dan silaturahmi.

Tak jarang, dari tradisi yang awalnya hanya berlaku di satu daerah, bisa berkembang hingga dilaksanakan di seluruh Indonesia. Lalu apa saja tradisi-tradisi tersebut? berikut Ladiestory.id merangkum 5 tradisi menyambut Idulfitri di beberapa daerah di Indonesia.

Meugang - Aceh

Tradisi Meugang. (Spesial)

Sama seperti menyambut Ramadan, masyarakat Aceh pun akan kembali melakukan tradisi meugang dalam menyambut hari raya Idulfitri. Tradisi meugang sendiri, merupakan tradisi menyembelih kambing atau sapi, yang nantinya akan dimasak di rumah masing-masing kemudian dibawa ke masjid.

Setelah dibawa ke masjid, daging yang telah dimasak akan dimakan bersama segenap keluarga, kerabat, dan tetangga terutama para yatim dan orang yang tak mampu.

Batabo - Riau

Tradisi Batabo. (Spesial)

Menjelang hari raya atau hari lebaran, para perantau biasanya akan kembali ke kampung halamannya atau yang biasa dikenal dengan istilah mudik. Di Riau, khususnya masyarakat Kampar, para perantau yang kembali ke kampung menjelang lebaran akan disambut dengan tradisi batabo.

Tradisi batabo merupakan tradisi penyambutan bagi para perantau, nantinya mereka akan diarak keliling kampung dengan iringan rebana menuju tempat buka puasa bersama.

Bakar Gunung Api - Bengkulu

Tradisi Bakar Gunung Api. (Spesial)

Dalam menyambut 1 Syawal atau Idulfitri, masyarakat Bengkulu khususnya warga suku Serawai biasanya akan melakukan tradisi bakar gunung api saat malam sebelum hari lebaran, atau malam takbiran.

Tradisi ini biasanya dilakukan di beranda rumah masing-masing setelah salat isya, dengan membakar batok kelapa yang disusun mirip tusukan sate dan menjulang tinggi seperti gunung.

Ngejot - Bali

Tradisi Ngejot. (Spesial)

Di Bali, tradisi ngejot merupakan tradisi yang tidak hanya dilakukan oleh umat Hindu, menjelang hari raya Idulfitri, para umat Islam turut melakukan dari tradisi ini.

Tradisi Ngejot dilaksanakan dengan memberikan makanan kepada para tetangga sebagai rasa terima kasih. Pada saat Lebaran, biasanya umat Islam di Bali akan memberikan makanan khas Lebaran seperti opor ayam sebagai simbol kerukunan antar umat beragama.

Ngadongkapkeun - Banten

Tradisi Ngadongkapkeun. (Spesial)

Tradisi Ngadongkapkeun merupakan wujud syukur yang dilakukan warga Banten menjelang hingga setelah hari raya Idulfitri. Ngadongkapkeun adalah tradisi perpaduan adat lokal dengan ajaran Islam sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dan penghormatan kepada leluhur yang telah berjasa. Ngadongkapkeun dilakukan pada hari terakhir puasa, setelah salat Ied dan sehabis ziarah kubur.