Selain Covid-19, Ancaman TBC Juga Hantui Masyarakat

Rabu, 26 Oktober 2022 | 19:55:00

Irma Fauzia

Penulis : Irma Fauzia

Selain Covid-19, Ancaman Tbc Juga Hantui Masyarakat

Ilustrasi penyakit paru. (Special)

Ladiestory.id - Selain covid-19, masalah tuberkulosis atau TB juga mengancam kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit yang disebabkan infeksi bakteri ini menyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia.

Dikutip dari laman Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, kasus TB di Indonesia mencapai 301 kasus insidens per 100 ribu penduduk. Sementara angka kematiannya mencapai 34 orang per 100 ribu penduduk.

Ilustrasi orang sakit batuk. (Special)

 

Sementara, menurut World Health Organization (WHO) mengungkap data bahwa sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat TB pada 2020. Angka ini tentu mengkhawatirkan mengingat TB sangat mudah menular.

Ditemui oleh Ladiestory.id di kawasan Senayan, Jakarta Selata, Dokter Spesialis Paru, Jaka Pradita, mengungkapkan bahwa TB dapat diderita seluruh kalangan usia, termasuk bayi.

Jaka Pradita, dokter spesiali paru. (Ladiestory.id / Irma Fauzia)

"Sebenernya TBC di semua usia kena, dari usia lanjut sampai anak-anak dan bayi pun bisa kena. Makanya vaksinasi TBC sangat penting kita lakukan pada bayi," paparnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, pada usia anak, TB dapat menjadi komplikasi yang serius.

"Karena untuk mencegah, dari usia 5 tahun tuh bisa terkena dan komplikasi. Karena pada anak kalau kena TBC tuh bisa larinya ke TB Tulang, TB Otak, selaput otak, gitu ya, jadi semua bisa kena. Laki-laki perempuan juga semua bisa kena," terangnya.

Ilustrasi orang sakit batuk. (Special)

Jaka juga mengungkapkan bahwa TB sangat banyak ditemukan pada orang dengan imunitas rendah.

"Satu, pasien diabetes. Pasien dengan gangguan ginjal, pasien HIV, pasien kanker, pasien dengan obat-obatan yang autoimun misalnya, imunitas, atau pasien dengan malnutrisi berat. Nah jadi orang-orang itulah yang berisiko kalau kena TB dia bisa jadi komplikasi," tegasnya.

Penting untuk diketahui bahwa TB dapat menular melalui percikan ludah (droplet) saat penderitanya batuk atau bersin. Sehingga penularan TB lebih tinggi pada orang yang tinggal serumah dengan penderita.

Bila sudah terdiagnosis TB, pasien harus mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter. Sebab, penyakit TB tak bisa sembuh sendiri.