Sempat Bikin Khawatir, BPOM Pastikan Indomie Rasa Ayam Spesial Aman Dikonsumsi

Sabtu, 29 April 2023 | 21:30:00

Bulan Maghfira

Penulis : Bulan Maghfira

Sempat Bikin Khawatir, Bpom Pastikan Indomie Rasa Ayam Spesial Aman Dikonsumsi

Ilustrasi Memasak Mi Instan. (Special)

Ladiestory.id - Belakangan ini pecinta mi instan tengah dibuat khawatir atas hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Taipei yang menyebutkan bahwa Indomie Rasa Ayam Spesial mengandung etilen oksida yang merupakan senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia yang disebut sebagai zat pemicu kanker.

Melansir berbagai sumber, zat etilen oksida ditemukan dalam paket bumbu Indomie Rasa Ayam Spesial. Yang mana hal tersebut menjadi viral dan membuat pecinta mi instan di Indonesia merasa khawatir.

Menanggapi hal tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun memberikan konfirmasi. Pihaknya menyebutkan bahwa Indomie Rasa Ayam Spesial yang beredar di pasar Indonesia aman untuk dikonsumsi.

Indomie Rasa Ayam Spesial. (Special)

 

Menurut pernyataan BPOM, Otoritas Kesehatan Kota Taipei tidak mengizinkan adanya EtO (gas beracun tidak berwarna) dalam pangan. Di dalam produk Indomie Rasa Ayam Spesial yang beredar di pasar Taiwan ditemukan kadar EtO sebesar 0,187 mg/kg (ppm) atau yang setara dengan kadar 2-CE sebesar 0,34 ppm.

“Kadar 2-CE yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan (0,34 ppm) masih jauh di bawah BMR 2-CE di Indonesia dan di sejumlah negara lain,” isi keterangan perwakilan BPOM, dikutip Sabtu (29/4/2023).

“Oleh karena itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi,” sambung keterangan tersebut.

Berdasarkan keterangan tersebut, selaku produsen, PT Indofood Sukses Makmur Tbk telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk Indomie sebelum produk tersebut diedarkan.

Sebelumnya, Fransiscus Welirang selaku Direktur Indofood pun telah memberikan klarifikasi mengenai hal tersebut. Ia menyebutkan bahwa produk yang diekspor oleh perusahaannya sudah sesuai dengan ketentuan BPOM dan Badan Pengawas Makanan dan Obat dari negara tujuan.

“Pada prinsipnya kami mengikuti ketentuan BPOM dan ketentuan FDA dari negara-negara pengimpor produk kami,” kata Fransiscus Welirang.