Sinopsis Film Perempuan Tanah Jahanam: Mengandung Unsur "Klenik" Jawa

Sabtu, 16 Oktober 2021 | 00:01:00

Gendis Ayu

Penulis : Gendis Ayu

Sinopsis Film Perempuan Tanah Jahanam: Mengandung Unsur "Klenik" Jawa

Foto: Medcom

Ladiestory.id - Apakah kamu penggemar film horor? Jika iya, sudahkan nonton film yang bertajuk Perempuan Tanah Jahanam? Sebab film misteri besutan sutradara Joko Anwar yang sayang untuk dilewatkan. Bahkan Joko Anwar juga menjadi penulis naskah film Perempuan Tanah Jahanam.

Perempuan Tanah Jahanam adalah film yang rilis pada tahun 2019. Dibintangi oleh Tara Basro, Marisa Anita, Asmara Abigail, Christine Hakim, dan Ario Bayu. Digadang-gadang, film ini jadi salah satu film horor-misteri terbaik di Indonesia.

Perempuan Tanah Jahanam
Foto: Instagram/jokoanwar

Film yang mengambil referensi klenik Jawa ini digarap dengan kerja sama antar 5 rumah produksi yaitu studio produksi yang berpusat di Indonesia (Rapi Film dan Logika Fantasi), Hollywood (Base Entertainment dan Ivanhoe Pictures) dan Korea Selatan (CJ Entertainment).

Sebagai informasi, dalam ajang FFI 2020, film ini membawa pulang 6 kategori Piala Citra. Kira-kira seberapa menegangkan film ini hingga mampu meraup prestasi?

Sinopsis Perempuan Tanah Jahanam

Perempuan Tanah Jahanam menceritakan kisah perjuang hidup Maya dan Dini dua orang sahabat yang bertahan hidup di kota sebagai petugas gerbang tol. Mereka berdua hanya memiliki satu sama lain.

Kehidupan tidak pernah mudah dan selalu menemui kegagalan. Insiden penyerangan yang dialami Maya saat bekerja di gerbang tol ternyata membawanya ke babak baru kehidupannya.

Ia mendapatkan informasi bahwa mungkin memiliki warisan yang ditinggalkan oleh keluarga di desa asalnya. Maya dan Dini akhirnya bertekad menuju kampung tempat asalnya dulu, Desa Harjosari. Namun begitu sampai di sana, Maya dan Dini hanya menemukan sebuah rumah besar yang kosong dan nampak menyeramkan.

Keganjalan di Desa Harjosari

Perempuan Tanah Jahanam
Foto: Base Entertainment

Desa itu pun nampak aneh dan tak wajar, karena ada begitu banyak makam anak-anak. Warga desa juga nampak tidak senang dengan kedatangan Maya dan Dini.

Hingga pada suatu hari ketika Maya hendak mencari makan, Dini didatangi oleh dua warga suruhan Ki Saptadi, kepala desa sekaligus dalang terkenal di desa itu. Mereka mengatakan bahwa rumah besar yang ditempati Dini itu adalah milik pewaris yang bernama Rahayu.

Tanpa pikir panjang, Dini pun mengaku sebagai Rahayu. Namun nahas, Dini dijebak oleh mereka dan dibunuh secara kejam oleh Nyi Misni (ibu dari Ki Saptadi).

Dini disembelih kemudian tubuhnya dikuliti dan kulitnya dijadikan wayang kulit. Pembunuhan ini dilakukan sebagai ritual untuk menghilangkan kutukan yang menimpa desa itu.

Kutukan yang terjadi di desa itu dijelasan oleh Ratih, pemilik rumah makan yang nampak baik serta menerima kedatangan Dini. Ia menjelaskan bahwa rumah tua yang didatangi Maya adalah milik Donowongso.

Ia adalah seorang juragan dan juga dalang, namun anaknya dikutuk sehingga ia lahir tanpa kulit. Untuk menyembuhkan anaknya ini, ia melakukan perjanjian dengan iblis agar anaknya yang lahir tanpa kulit bisa sembuh.

Membunuh Anak Kecil untuk Dijadikan Ritual

Perempuan Tanah Jahanam
Foto: CJ Entertainment

Donowongo membunuh anak kecil kemudian menjadikan kulit mereka sebagai wayang kulit, inilah ritual yang bisa menyembuhkan anaknya, Rahayu. Sejak itu, seluruh bayi yang lahir di Desa Harjosari terlahir tanpa kulit.

Rahasia lainnya adalah istri Donowongso ternyaya menjalin hubungan dengan Saptadi, dan anak yang Donowongso kira sebagai anaknya adalah anak Saptadi.

Mengetahui hal itu, Maya yang sebenarnya adalah Rahayu merasa sangat marah, namun ia juga tidak bisa berbuat banyak terlebih setelah tahu bahwa Dini telah dibunuh karena mengaku sebagai dirinya.

Bagaimanakah Maya bisa melarikan diri dari desa Jahanam itu? Bisakah ia menang melawan kegilaan Nyi Misni yang adalah neneknya? Atau bisakah ia menyadarkan Saptadi, ayahnya?

Temukan jawaban lengkapnya hanya di film Perempuan Tanah Jahanam. Kira-kira kamu berani nonton gak?