Soroti Tragedi Kanjuruhan, Ernest Prakasa: Gas Air Mata Dilarang FIFA

Minggu, 2 Oktober 2022 | 13:00:00

Soroti Tragedi Kanjuruhan, Ernest Prakasa: Gas Air Mata Dilarang Fifa

Ernest Prakasa. (Special)

Ladiestory.id - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi Sabtu kemarin (1/9/2022), menyita perhatian masyarakat dan para publik figur. Salah satu komika, Ernest Prakasa mengomentari penembakan gas air mata yang dilayangkan kepada suporter Aremania. 

Berdasarkan pernyataan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, Kapolda Jatim memastikan bahwa penembakan gas air mata saat kericuhan berlangsung sudah sesuai prosedur. Menurut Nico, tindakan itu merupakan upaya untuk menghalau serangan suporter yang menerobos turun ke lapangan dan berbuat anarkis. 

"Para suporter berlarian ke salah satu titik di pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah, banyak yang mengalami sesak napas," ungkapnya dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022) pagi. 

"Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi. Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini," sambungnya. 

Di sisi lain, tembakas gas air mata oleh polisi tidak sesuai dengan prosedur FIFA Stadium Safety dan Security Regulations (aturan pengamanan dan keamanan Stadion FIFA). Gas air mata juga diduga menjadi penyebab kematian banyak korban. Hal ini turut disoroti oleh komika dan sutradara tanah air, Ernest Prakasa. 

Cuitan Ernest Prakasa (Twitter.com/ernestprakasa)

"Mohon maaf nih Pak Kapolda, tapi gas air mata di dalam stadion itu dilarang oleh FIFA. Mungkin alasannya ya supaya tragedi seperti ini nggak terjadi," kata Ernest Prakasa di Twitter, Minggu (2/10/2022). 

Cuitan Ernest Prakasa (Twitter.com/ernestprakasa)

Ernest mengaku, ia tak bisa berkata-kata ketika mengetahui Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 100 orang. Menurut Ernest, kejadian semacam ini terlalu menyesakkan dan mengerikan. Sutradara "Cek Toko Sebelah" itu menyampaikan dukacita atas kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. 

"Turut berduka atas tragedi di Kanjuruhan," kata Ernest Prakasa.