Studi Ungkap Pernikahan Mewah Berpeluang Besar Bercerai 

Kamis, 8 April 2021 | 14:05:33

LS Lifestyle

Penulis : LS Lifestyle

Studi Ungkap Pernikahan Mewah Berpeluang Besar Bercerai 

Pernikahan adalah momen sakral dan berharga dalam hidup seseorang. Apalagi, mengingat, setiap pasangan menginginkan pernikahan sekali seumur hidup. Tak heran, banyak calon mempelai yang menyiapkan berbagai sesuatunya dengan matang demi terwujudnya pernikahan impian. 

Pernikahan impian cenderung identik pada pesta pernikahan yang mewah dan meriah. Sudah pasti budjet yang diperlukan tak sedikit, bahkan ratusan juta hingga milyaran. Sayangnya, di balik kemewahan dan kemeriahan pesta tersebut, tak menjamin kehidupan pernikahan bakal harmonis serta langgeng. 

Dilansir dalam laman Daily Mail, penelitian dari Universitas Emory, Amerika Serikat (AS), mengungkapkan pasangan yang menghabiskan banyak uang untuk cincin pertunangan atau pesta pernikahan berpeluang meningkatkan risiko perceraian. Studi yang dilakukan dua profesor ekonomi itu mencari tahu korelasi antara biaya pernikahan dan lamanya waktu pernikahan. 

Penelitian itu melibatkan 3.000 orang dewasa di AS yang menikah yang pernah menikah. Mereka menemukan peserta yang menghabiskan biaya pernikahan lebih dari US$20 ribu atau setara Rp280 juta 3,5 kali lebih mungkin berakhir dengan perceraian dibanding pasangan yang mengeluarkan uang US$5.000 atau sekitar Rp75 juta dan US$10 ribu (Rp98 juta) pada hari besar mereka. 

Begitu pun pasangan yang menikah dengan biaya US$ 2.000 atau setara Rp28 juta dan $ 4.000 (Rp58 juta) memiliki peluang 1,3 kali lebih mungkin untuk bercerai. Sedangkan, pasangan yang menghabiskan dan pernikahan kurang dari US$1.000 atau sekitar Rp14 juta memiliki tingkat perceraian leboh rendah serta berpeluang memiliki pernikahan yang langgeng. 

Faktanya, sebagian besar biaya pernikahan di Inggris dan AS saat ini, tepatnya ketika penelitian ini dimuat pada 2014, menghabiskan sekitar US$30 ribu atau setara Rp431 juta.  

"Bisa jadi pasangan yang memiliki (pernikahan murah) adalah tipe yang cocok satu sama lain atau bisa jadi pernikahan murah meringankan pasangan muda dari beban keuangan yang mungkin membebani pernikahan mereka," kata Profesor Hugo M. Mialon, salah satu peneliti dikutip dari laman CNN

Peneliti menyebut penyebab perceraian atau pernikahan tak langgeng itu adalah biaya pernikahan yang besar. Kebanyakan pasangan ingin menikah secara mewah, tapi tak diimbangi dengan kemampuan budjet yang dipunya. Akhirnya, mereka cenderung memaksakan kehendak yang mengakibatkan untuk berhutang. 

Permalasahan hutang inilah, menurut peneliti, yang membuat pasangan memutuskan berpisah. Pasangan terlilit masalah utang-piutang setelah menggelar pesta pernikahan mewah. Akibatnya, mereka sering kali berdebat dan bertengkar masalah finansial yang akhirnya menyebabkan hubungan merenggang. 

"Temuan kami memberikan sedikit bukti untuk mendukung validitas pesan industri pernikahan yang kerap mengkaitkan pernikahan mahal dengan hasil perkawinan yang positif dan tahan lama," tulis peneliti. 

Meski demikian, para peneliti tak melarang pasangan untuk menggelar pesta perkawinan secara mewah dan besar, asalkan sesuai dengan kemampuan finansial mereka. Mereka mengatakan pernikahan besar adalah perkawinan yang dilakukan dengan sedikit uang sebaiknya mungkin.