Ladiestory.id - Mengalami telat haid disertai perut kembung bisa membuat khawatir. Meskipun sering dikaitkan dengan kehamilan, kombinasi gejala ini juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor lain, termasuk kondisi kesehatan tertentu.
Telat haid merupakan salah satu tanda awal kehamilan. Setelah pembuahan, tubuh memproduksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang menghentikan ovulasi dan menstruasi. Selain itu, peningkatan kadar progesteron selama awal kehamilan dapat memperlambat pencernaan, menyebabkan gas, kembung, sendawa, dan sembelit.
Namun, gejala ini juga bisa muncul karena alasan lain. Disarankan untuk menunggu setidaknya satu minggu setelah telat haid sebelum melakukan tes kehamilan di rumah. Karena tak semua telat haid itu dikarenakan kehamilan.
Melansir Healthshots, berikut ini beberapa penyebab lain telat haid dan perut kembung. Yuk simak!
Stres
Stres kronis dapat mengganggu produksi hormon gonadotropin-releasing hormone (GnRH) yang mengatur ovulasi dan siklus menstruasi, sehingga dapat menyebabkan haid terlambat atau tidak datang sama sekali. Selain itu, stres memicu respons "fight-or-flight" yang memperlambat pencernaan, menyebabkan gas, kembung, dan kram perut.
Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
PCOS adalah gangguan hormonal di mana ovarium memproduksi androgen berlebih, mengganggu ovulasi. Gejalanya tidak hanya berupa kenaikan berat badan dan masalah kulit seperti jerawat, tetapi juga bisa termasuk telat haid dan perut kembung akibat ketidakseimbangan hormon dan resistensi insulin.
Gangguan Tiroid
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) atau kurang aktif (hipotiroidisme) dapat mempengaruhi siklus menstruasi dan fungsi pencernaan, menyebabkan telat haid dan perut kembung.
Perubahan Berat Badan yang Signifikan
Kenaikan atau penurunan berat badan yang drastis dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi, mempengaruhi ovulasi, dan menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi serta masalah pencernaan seperti kembung.
Kondisi Medis Lain
Beberapa kondisi medis seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), intoleransi makanan, atau gangguan pencernaan lainnya dapat menyebabkan perut kembung dan mempengaruhi siklus menstruasi.
