Tidak Sehat Untuk Tubuh, Ini Penelitian dan Bahaya Konsumsi Micin

Kamis, 10 Februari 2022 | 12:30:00

Astri Supriyati

Penulis : Astri Supriyati

Tidak Sehat Untuk Tubuh, Ini Penelitian Dan Bahaya Konsumsi Micin

Ilustrasi garam yang merupakan bumbu dapur. (Special)

Ladiestory.id - Micin atau yang disebut sebagai Monosodium glutamat (MSG) adalah sesuatu yang dianggap tidak sehat oleh mayoritas orang. Bahkan sebagian orang tua beranggapan jika micin dapat membuat anak menjadi bodoh.

Karena hal itu, banyak yang akhirnya beralih menggunakan penyedap rasa yang lainnya. Setelah dipikir-pikir, seperti apa awal mula micin menjadi hal yang harus dihindari ya?

Hal tersebut bermula dari sebuah surat yang datang di New England Journal of Medicine dan konon ditulis oleh Dr. Robert Ho Man Kwok pada tahun 1968.

Ia menuliskan jika makanan China sudah membuatnya sakit karena di dalamnya terdapat micin yang menyebabkan gejala buruk, layaknya sakit kepala, pusing, mati rasa, dan. kelemahan

Namun ternyata, surat itu terbukti kepalsuannya setelah terungkap jika surat tersebut ditulis hanya sebagai lelucon oleh penipu.

Bahaya Micin Bagi Tubuh

Foto: pfimegalife

Tapi sangat disayangkan karena para peneliti pada saat itu justru mempercayainya. Hingga pada tahun 1969 para peneliti tersebut melakukan percobaan pada tikus dengan cara memberinya micin melebihi batas wajar.

Setelah penelitian tersebut, diyakini jika micin bisa membuat kerusakan otak, obesitas, dan gangguan endokrin. Selain itu, penelitian yang lain juga menyatakan jika micin dapat membahayakan jantung dan hati, merubah perilaku, dan menumbuhkan tumor.

Micin menjadi bahan makanan yang dihindari banyak orang setelah hasil dari penelitian tersebut keluar. Namun, para ahli gizi belum menemukan riset yang benar-benar menunjukkan jika micin tidaklah sehat dan ingin mengubah pikiran buruk orang-orang terhadap penggunaan micin.

Banyak yang beranggapan jika menghindari micin adalah sebuah bentuk dari isu rasisme anti-Asia. Namun sejumlah tetap ahli gizi tidak sependapat, bahkan dengan iklan yang dikirim oleh produsen MSG Ajinomoto dikirim kepada anggota Academy of Nutrition and Dietetics.

Isi dari iklan tersebut adalah mengajak orang-orang untuk mengganti penyedap rasa garam menggunakan micin.

Penelitian seputar MSG

Peneliti (Special)

Nyatanya banyak hal yang kurang secara signifikan pada penelitian awal micin. Sebagian besar penelitian yang menyatakan jika micin memiliki efek samping berbahaya itu sebenarnya disebabkan oleh desain yang kurang elok dan sampel yang kecil menurut penelitian di tahun 2020.

Banyak juga percobaan dan penelitian yang memakai takaran micin dengan batas yang tidak normal. Beberapa penelitian terbaru malah menyatakan hasil yang lebih positif ketimbang yang negatif.

Bahkan Food and Drug Administration (FDA) AS berani memasukkan MSG pada golongan Generally Recognized As Safe atau GRAS.

Pernyataan aman untuk bahan tambahan pangan -termasuk pemanis buatan- untuk ditambahkan ke dalam produk pangan sesuai jumlah CPPB itulah yang dimaksud dengan GRAS.

Menurut FDA, pemicu gejala buruk dari mengonsumsi micin belum bisa dijelaskan secara detail oleh sains. Ternyata pendapat FDA tersebut disetujui oleh orang yang sensitif dengan MSG.

Journal of Headache Pain, sebuah tinjauan sistematis tahun 2016 tidak menemukan fakta antara tingginya pemakaian MSG dengan sakit kepala.

Meskipun MSG dikatakan dapat membuat kematian sel-sel otak, sains mengungkapkan jika micin tidak melalui sawar darah-otak. Bukan sepenuhnya benar juga jika penambahan berat badan dipicu oleh konsumsi MSG.

Sejumlah riset ulasan tahun 2019 menyatakan jika makanan tinggi micin bisa meningkatkan rasa lapar, bahkan bisa menambah berat badan. Tapi penelitian lain menunjukkan hal yang sebaliknya

Mungkin dengan adanya kandungan makronutrien dari makanan, hal itulah yang membuat seseorang menjadi lebih kenyang atau lebih lapar. Bukan karena adanya penggunaan micin.