Warisan Budaya Indonesia, In 5 Tips Jaga Keindahan Warna dan Motif Batik

Selasa, 27 Desember 2022 | 00:01:00

Astri Supriyati

Penulis : Astri Supriyati

Warisan Budaya Indonesia, In 5 Tips Jaga Keindahan Warna Dan Motif Batik

Ilustrasi batik. (Special)

Ladiestory.id - Kain batik menjadi salah satu kain tradisional dan warisan budaya Indonesia yang sudah ada sejak masa kerajaan. Selain menjadi warisan budaya Indonesia, batik telah menjadi media pemersatu bangsa dari sisi wastra. 

Batik dikenakan di berbagai kesempatan oleh individu, lembaga, dan kelompok sosial di Indonesia untuk tampil modis dalam menghadiri acara formal maupun kasual. Bahkan, sekarang penjual batik telah berinovasi dengan menghasilkan aksesoris kekinian dari kain batik, seperti masker, bando, ikat rambut, dan obi belt.   

Keunggulan yang dimiliki kain batik adalah kombinasi antara warna dan motifnya yang unik. Bahkan setiap motifnya memiliki makna tersendiri. Menurut salah satu pengusaha batik di Lazada, Mega Riski Lestari, keunikan warna dan motif batik harus dijaga sebagai wujud rasa bangga terhadap kekayaan budaya Indonesia dengan cara merawat batik yang dimiliki.

“Perawatan batik terbilang rumit dibandingkan dengan kain biasa. Mengingat teknik pewarnaannya yang alami, maka warna yang digunakan dalam batik terkadang sulit diatur. Karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dalam perawatannya,” ujar Mega, dikutip dari siaran pers, Senin (26/12/2022).

Lalu, apa saja yang harus diperhatikan dari perawatan kain batik? Berikut beberapa tips dari Mega Riski Lestari untuk merawat kain batik agar terjaga keindahan warna dan motifnya.  

Cuci dengan Tangan  

Ilustrasi mencuci baju dengan tangan. (Special)

Menggunakan tangan saat mencuci batik lebih dianjurkan daripada menggunakan mesin cuci. Proses membersihkan pada mesin cuci dapat merusak serat-serat dan menurunkan kualitas kain batik. 

Warna pada batik, khususnya jenis batik tulis, juga akan memudar bila menggunakan mesin cuci. Hal ini dikarenakan proses pembuatan batik yang cukup tradisional dengan menggunakan alat canting dan cap untuk menorehkan cairan malam (lilin) yang panas. 

Meskipun tradisional, teknik inilah yang membuat batik Indonesia menjadi satu-satunya yang diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di PBB. Selain itu, dalam membersihkan kain batik tidak perlu memakai sikat. Cukup cuci lembut dengan tangan dan jangan terlalu keras memeras kain batik agar kain dan warnanya lebih terjaga.  

Pisah dari Pakaian Lain

Ilustrasi memisahkan pakaian. (Special)

Umumnya, batik terbuat dari bahan alami, seperti kayu, bunga, akar, buah, atau malam. Karena bahan pewarnaannya yang alami, warna pada kain batik lebih mudah luntur jika tercampur dengan pakaian lain.

Contohnya batik dari malam, bila dicuci pertama kali akan membuat kandungan malamnya berkurang, sehingga residu pewarna batik akan ikut dengan air. Akan tetapi, kamu tidak perlu khawatir, sebab proses ini tidak akan merusak batikmu. Mengelompokkan batik yang sewarna dalam satu wadah juga sebaiknya dilakukan ketika mencuci kain batik.

Hindari Penggunaan Detergen dan Pelembut 

Ilustrasi detergen. (Special)

Pemilihan sabun untuk mencuci batik juga penting. Akan lebih baik bila kain batik dicuci menggunakan lerak atau sabun pencuci batik khusus yang sudah banyak dijual. 

Sebagai alternatif, kamu dapat menggunakan sampo atau sabun bayi. Produk ini lebih aman digunakan bagi kain batik daripada detergen pada umumnya. 

Namun, jika batik yang kamu miliki tidak terlalu kotor atau tidak terdapat noda yang serius, kamu cukup merendamnya dengan air hangat tanpa harus dicuci. Air hangat akan lebih mudah mengangkat kotoran dari kain batik tanpa perlu dikucek secara berlebihan. 

Jemur di Tempat yang Teduh

Ilustrasi menjemur batik. (Special)

Batik yang basah tidak perlu diperas dan cukup dibentangkan saja. Menurut Mega, menjemur kain batik di bawah sinar matahari dapat mengurangi keindahan dari warna batik. Jemurlah di tempat teduh atau diangin-anginkan hingga kering.  

Tidak Menyetrika dengan Suhu Panas 

Ilustrasi menyetrika. (Special)

Setelah dijemur, setrika kain batik dengan suhu yang tidak terlalu panas dan hindari kain batik terkena panas secara langsung agar tidak merusak warna kain batik. Jika batik kamu terlihat sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik lalu letakan sehelai kain di atasnya, kemudian disetrika. 

Hal ini agar panas dari setrika tidak langsung menyentuh kain batik. Setelah itu, kamu dapat menyimpannya dalam posisi tergantung dan disimpan dalam plastik untuk perlindungan khusus agar tidak dimakan oleh ngengat.