Tips Parenting ala Orang Tua Shabira Alula Adnan, Yuk Tiru!

Rabu, 2 Maret 2022 | 00:01:00

Gendis Ayu

Penulis : Gendis Ayu

Tips Parenting Ala Orang Tua Shabira Alula Adnan, Yuk Tiru!

Shabira Alula Adnan. (Instagram.com/shabiraalula)

Ladiestory.id - TikTokers cilik Shabira Alula Adnan atau yang akrab disapa Lala mencuri perhatian warganet. Sebab, meski umurnya baru 3 tahun, tapi Lala sudah pandai dalam berkomunikasi.

Caranya berbicara yang kerap membuat warganet gemas. Hal ini pun tidak lepas dari peran penting kedua orang tuanya dalam mendidik.

Ochi dan Fahmi, kedua orang tua Lala, sempat membocorkan tips mendidik anaknya melalui podcast yang diunggah dalam YouTube Denny Sumaargo. Mau tahu apa saja tipsnya? 

Stimulus Sejak dalam Kandungan

Shabira Alula Adnan. (Special)

Kemampuan Lala sudah mampu berbicara ketika usia 8 bulan memang dianggap tidak biasa. Namun rupanya, kemampuan tersebut tidak didapat secara instan.

Hal ini didapat karna kedua orang tua Lala sudah memberikan stimulus sejak Lala masih dalam kandungan. Sang ibu selalu mengajak Lala berbicara di masa kehamilannya.

Bahkan ketika Lala sudah lahir dan masih bayi, kedua orang tuanya pun aktif mengajak Lala bicara, meski bayi belum mengerti apa yang dibicarakan kedua orang tuanya.

Hal ini pun terbilang efektif, sebab Lala sudah bisa menjawab panggilan mamanya dengan jelas ketika menginjak usia 8 bulan.

"Kebetulan saya rekam, saya lagi suapin dia makan terus saya panggil, 'Shabira, Shabira', terus dia jawab, 'Apa, apa'. Saya stimulasi lagi, saya ajak ngobrol lagi," jelas Ochi, ibunda Lala.

Mengajarkan Kalimat Lembut dengan Bahasa Baku

Shabira Alula Adnan. (Special)

Jika dilihat dari video, Lala pun pandai berbicara dengan kosakata bahasa baku. Bahkan, Lala selalu berbicara dengan lembut. Hal ini tak terlepas dari peran kedua orang tuanya.

Ochi dan Fahmi, kedua orang tua Lala, menjelaskan jika Lala memang anak yang penurut. Jadi dia merupakan tipe anak yang mudah menyerap apapun yang ada di lingkungannya.

"Shabira itu penurut, jadi kalau misalnya kita ucapkan dengan lembut dia akan mengikuti, anak kan bagaimana kita mengasuhnya," terang ibu Lala.

Ochi dan Fahmi mengajarkan anak mereka bahasa baku dengan maksud memudahkan sang anak memahami arti dari sebuah kalimat. Tak hanya itu, namun Ochi dan Fahmi ingin anaknya menggunakan bahasa yang sopan.

Orang Tua Kompak

Shabira Alula Adnan. (Special)

Kepandaian Lala dalam berbicara tidak lepas dari orang tua yang kompak. Bahkan hal ini menjadi poin penting yang harus dimiliki oleh orang tua dalam mendidik anak.

Sebagai contoh, jika Fahmi sedang memberikan nasihat kepada Lala, Ochi harus memberikan pengertian kepada Lala tentang nasihat dari ayahnya. Begitu pula sebaliknya. Ochi dan Fahmi berharap, memberikan pengertian kepada Lala, jika diberi nasihat itu bukan jahat atau atau marah.

"Pokoknya kita harus kompak. Kalau ayah sedang menasihati, ibu harus kasih pengertian ke Shabira, begitu pun sebaliknya. Jadi, masing-masing ada porsinya sendiri," jelas Ochi.

Bahkan Ochi dan Fahmi pun berbagi tugas dalam mengasuh Lala. Perihal edukasi terdahap anak, itu merupakan tugas dan tanggung jawab Ochi sebagai ibu. Sedangkan jika sang anak ingin bermain, Fahmi akan bersiap menemani Lala.

Memberi Asupan Nutrisi

Shabira Alula Adnan. (Instagram.com/shabiraalula)

Lala merupakan anak yang tumbuh dengan sangat aktif. Hal ini pun diakui oleh kedua orang tuanya Ochi dan Fahmi. Kecerdasan Lala di usia 3 tahun ini tidak semata-mata hanya terus diajak berbicara. Namun Ochi dan Fahmi juga memberikan asupan nutrisi bagi Lala.

Sebab vitamin sangat diperlukan untuk membantu perkembangan anak. Terutama di usia mereka yang masih aktif dalam tumbuh kembang.

"Shabira (Lala) ini aktif banget kan sekarang, jadi saya backup dengan nutrisi atau vitamin tambahan," katanya.

Batasi Bermain Gadget

Shabira Alula Adnan. (Special)

Seperti yang kita tahu, anak zaman sekarang tidak pernah bisa lepas dari gadget. Perlu diketahui, kecanggihan teknologi yang satu ini justru membuat perkembangan anak terhambat.

Hal ini pun telah disebutkan dalam "Journal of Depression & Anxiety". Bermain gadget akan membuat anak menjadi pasif. Tentu saja, hal ini akan menghambat sang anak untuk berbicara dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Oleh sebab itu, Fahmi dan Ochi membatasi Lala bermain gawai. Hanya pada waktu tertentu saja, Lala boleh membuka ponsel.

Menurut Fahmi, mainan yang paling penting bagi Lala adalah mainan dalam bentuk nyata. Sebab mainan yang nyata mampu menstimulus kecerdasan anaknya. Fahmi pun menjelaskan beberapa mainan kesukaan Lala seperti puzzle dan balok.