Tips Sukses Menjalin Hubungan Asmara di Usia 30-an agar Berujung Pernikahan

Rabu, 23 September 2020 | 10:37:03

LS Lifestyle

Penulis : LS Lifestyle

Tips Sukses Menjalin Hubungan Asmara Di Usia 30-An Agar Berujung Pernikahan

Menjalin hubungan asmara ketika berusia 30 tahunan tentu beda rasanya saat berusia 20 tahunan. Pada usia 30-an tentu hubungan lebih dewasa dan berharap banyak agar hubungan bisa berlanjut ke jenjang pernikahan.

Mengingat, usia yang sudah matang serta banyak teman dan sahabat yang sudah menikah lebih dulu. Nah, agar hubungan asmara bisa berlanjut ke jenjang pernikahan, berikut ini tips yang dapat kamu lakukan. 

Kurangi Perasaan Insecure 

Perasaan insecure terkadang kerap menghampiri kala melihat beberapa teman sudah melepas status lajang. Namun, jangan sampai hal tersebut mengganggu kehidupan dan jalinan asmara kamu dengan pasangan. Akibatnya, kamu jadi berpikir negatif terhadap pasangan serta hubungan kalian. 

Menjalin hubungan pacaran saat usia 30 tahunan sebetulnya bukan hal buruk. Karena itu, kamu tak perlu khawatir. Tetaplah melalui kehidupan dan hubungan asmara dengan bahagia serta pikiran positif. Tak perlu mengambil pusing omongan orang. Terpenting, kamu dan pasangan saling percaya serta menjaga komitmen. Tentunya, kamu dan si dia telah membicarakan perihal keseriusan hubungan kalian. 

Seperti Sahabat 

Walau berpacaran pada usia yang terbilang matang, bukan berarti gaya pacaran kamu terlalu serius. Ubahlah gaya pacaran menjadi seperti seorang sahabat. Ciptakan hubungan yang nyaman, menyenangkan, jadikan pasangan sebagai teman curhat, teman becanda, lebih pengertian, serta hindari sikap mudah ngambek. Hal ini tentunya akan membuat pasangan enggan berlama-lama berpacaran dan segera mengajak kamu membina rumah tangga. 

Tanyakan Keseriusan 

Ketika menjalani asmara di usia 30-an, kebanyakan wanita meminta segera dinikahi. Padahal, si pria masih ingin mengenal lebih jauh atau belum siap, baik mental maupun materi. Bila kamu terus-menerus menanyakan hal itu, pria akan merasa tertekan sehingga memilih menyudahi hubungan. Sebaiknya, kamu jangan terlalu agresif membicarakan pernikahan. 

Kamu bisa tanyakan terlebih dulu tentang keseriusannya serta kejelasan hubungan kalian. Bila ia berniat menikahimu, sabarlah menunggu pinangannya. Kamu bisa menayakan kapan waktu keseriusannya sebagai target kalian berdua. Sebaliknya, jika tidak, kamu perlu mengambil langkah mundur daripada terus menghabiskan waktu bertahan dengan pria yang masih ingin main-main. 

Kurangi Ekspektasi 

Semua orang tentu menginginkan pasangan yang ideal. Padahal, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jadi, ketika kamu menginginkan pasangan yang ideal, cobalah merenungkan pada diri sendiri apakah kamu sudah layak menjadi pasangan ideal?  

Mengingat usia yang tak lagi mudah, sebaiknya tak perlu mencari pasangan yang sempurna, baik fisik maupun karakter. Kamu bisa mengurangi ekspektasi kamu. Namun, bukan berarti kamu mencari pria asal-asalan yang mau diajak menikah. Misalnya, pada usia matang, pertimbangan fisik bukan lagi yang utama, melainkan lebih melihat pada karakter atau kemampuan finansial. 

Bangun Komunikasi dan Saling Percaya 

Komunikasi menjadi kunci dalam suatu hubungan apa pun, termasuk hubungan asmara. Saat berpacaran di usia 30-an, komunikasi antara kamu dan dia tentu lebih mudah serta lancar. Tidak ada drama-dramaan untuk membicarakan sesuatu. Kalian tentu sudah lebih dewasa sehingga membicarakan sesuatu harus secara baik-baik, terbuka, juga jujur. 

Begitu pun ketika bertengkar atau beda pendapat, jangan jadi saling diam-diaman. Segera selesaikan masalah tanpa berlarut-larut serta secara baik-baik. Jangan lagi mementingkan ego diri serta bangun rasa saling percaya.