Penuh dengan Keragaman, 5 Tradisi Iduladha di Indonesia

Kamis, 14 Juli 2022 | 10:45:00

Ananda Rizki

Penulis : Ananda Rizki

Penuh Dengan Keragaman, 5 Tradisi Iduladha Di Indonesia

Tradisi Meugang dari masyarakat Aceh. (www.acehinfo.id)

Ladiestory.id -  Terkenal dengan negara yang penuh dengan keragaman budayanya, tradisi Iduladha di Indonesia pun banyak dilakukan masyarakat di segala penjuru negeri. Banyak yang mengatakan, tradisi-tradisi ini sudah dilakukan oleh para nenek moyang mereka terdahulu. Karena sama halnya dengan Idulfitri, hari raya Iduladha pun menjadi sebuah hari besar Islam yang ditunggu-tunggu di Indonesia. Tradisi apa saja ya kira-kira yang mereka lakukan saat Iduladha?

Tradisi Meugang dari Aceh 

Tradisi Meugang dari Aceh (www.acehinfo.com)

Tradisi ini adalah salah satu tradisi yang rutin dilakukan oleh masyarakat Aceh ketika Iduladha. Menurut mereka, ini adalah tradisi Iduladha di Indonesia yang sudah ada sejak jaman kerajaan dahulu. Makmeugang atau yang lebih dikenal dengan Meugang adalah tradisi memakan daging kurban yang sudah diolah menjadi masakan secara bersama-sama. Acara ini biasanya diawali dengan menyembelih hewan kurban tersebut. 

Tidak hanya disembelih dan dimakan bersama dengan keluarga, daging hewan kurban tersebut juga akan dibagikan secara gratis ke masyarakat lainnya, terutama untuk yang kurang mampu. Tradisi Meugang ini dilakukan sebagai salah satu bentuk rasa syukur masyarakat Aceh atas kesuburan dan kemakmuran di daerahnya. 

Tradisi Apitan dari Semarang 

Tradisi Apitan dari Semarang (www.twitter.com/racunnproduk)

Daerah lainnya yang mempunyai tradisi ketika hari raya Iduladha adalah Semarang, yaitu Apitan. Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat ini diawali dengan pembacaan doa secara bersama, lalu akan dilanjuti dengan kegiatan arak-arakan. Hasil tani seperti ubi, jagung, padi serta hasil ternak diarak bersama dan diikuti oleh banyak masyarakat. Ketika arak-arakan, para masyarakat yang datang akan berebut untuk mengambil gunungan hasil tani tersebut.  

Tidak hanya arak-arakan saja yang ditunggu oleh masyarakat yang datang, tapi juga acara-acara pertunjukan tradisional khas daerah menjadi daya tariknya. Sama hal nya dengan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Aceh, tradisi Apitan dari Semarang ini juga dilakukan sebagai bentuk rasa syukur masyarakatnya atas hasil bumi yang diberikan oleh Tuhan. Para masyarakat juga percaya bahwa tradisi ini merupakan warisan dari Wali Songo ketika hari Iduladha. 

Tradisi Toron dari Madura 

Tradisi Toron Madura (pinterest.com)

Toron juga adalah salah satu tradisi Iduladha di Indonesia. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Madura. Tradisi ini adalah merayakan secara bersama-sama hari raya Iduladha dengan keluarga dan sanak saudara di kampung halaman.  

Tradisi toron ini juga dapat diartikan sebagai pulang kampung. Oleh karena itu, orang Madura yang sedang dalam perantauan akan pulang ke kampung halamannya masing-masing merayakan hari raya. Tradisi ini tidak hanya dilakukan ketika Iduladha saja, loh. Tapi juga dilakukan ketika Idulfitri. Adapun puncak dari tradisi ini sendiri adalah silahturahmi ke sanak saudara ataupun tetangga disekitarnya.  

Tradisi Grebeg Gunungan dari Daerah Istimewa Yogyakarta 

Tradisi Grebegan Gunungan Yogyakarta (www.youtube.com/kratonjogja)
Tradisi Grebeg Gunungan dari Yogyakarta (jogjapedia.net)

Tradisi saat hari raya Iduladha yang khas dilakukan oleh masyarakat Yogyakarta, yaitu Grebegan Gunungan. Grebegan ini juga tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Yogyakarta ketika Iduladha saja, tapi juga dalam beberapa perayaan hari besar Islam, seperti Idulfitri dan saat bulan Syawal, yang dikenal dengan Grebegan Syawal.  

Acara Grebegan Gunungan ini adalah dengan iring-iringan yang dilakukan masyarakat Yogyakarta yang membawa tumpukan hasil tani mereka yang dibentuk menjadi seperti gunungan. Gunungan yang dibawa ini biasanya berjumlah tiga bahkan tujuh gunungan, dan akan dibagikan kepada masyarakat yang hadir pada tradisi tersebut. Gunungan ini akan dibawa dari halaman Keraton Yogyakarta hingga ke Masjid Gedhe.  

Tradisi Kaul Negeri dan Abda’u dari Maluku Tengah 

Tradisi kaul Negeri Maluku Tengah (twitter.com/kemenparekraf)
Tradisi Abda'u dari Maluku Tengah (youtube.com/Dendie Algatra)

Masyarakat Maluku Tengah, tepatnya di Telahu juga mempunyai tradisi turun temurun mereka. Namanya adalah Kaul Negeri dan Abda’u, yang menjadi salah satu tradisi Iduladha di Indonesia. Tradisi ini sebenarnya sama saja dengan tradisi potong hewan kurban lainnya. Namun, uniknya tradisi ini adalah serangkaian acara yang dilakukan saat prosesi pemotongan hewat tersebut.

Kaul Negeri dan Abda’u ini dilakukan setelah melaksanakan salat Iduladha, Untuk tradisi Kaul Negeri, pemotongan hewan di masjid sekitar, pemotongan hewan ini biasanya diawali dengan menggendong tiga kambing yang akan disembelih menuju masjid tempat penyembelihan. Hewan kurban tersebut biasanya digendong oleh tokoh agama maupun tokoh adat setempat.  

Sedangkan untuk tradisi Abda’u ini akan dilakukan oleh para pemuda Tulehu. Mereka akan merebutkan bendera yang sudah disiram dengan air doa dan diyakini oleh mereka bahwa bendera tersebut akan membawa ketentraman juga kesuburan.  

Perebutan bendera tersebut memang terlihat seperti kekacauan, karena para pemuda tersebut akan saling pukul bahkan menginjak satu sama lain untuk mendapatkan bendera tersebut. Namun, bagi para masyarakat Tulehu itulah hal yang ditunggu, mereka justru akan meneriakkan dukungan dan bersorak untuk para pemuda tersebut.  

Itulah lima keberagaman tradisi yang dilakukan oleh berbagai masyarakat Indonesia ketika Iduladha datang. Menarik sekali ya!