Untuk Para Millennials, Ini 5 Kondisi Kesehatan yang Bisa Dialami Generasi Y

Senin, 6 Januari 2020 | 22:15:41

LS Health

Penulis : LS Health

Untuk Para Millennials, Ini 5 Kondisi Kesehatan Yang Bisa Dialami Generasi Y

Kaum millennials adalah mereka yang masuk dalam generasi Y, yaitu orang-orang yang lahir antara tahun 1980-2000an. Jika kamu menjadi salah satu di antaranya, maka artikel ini tepat sekali untukmu, Ladies. Akhir-akhir ini kita kerap disuguhi begitu banyak makanan dan minuman cepat saji yang rasanya enak, mudah didapat, dan harganya pun sangat bersaing. Belum lagi ribuan promo yang ditawarkan beberapa merchants dan aplikasi terkait yang turut mengajak kita untuk menikmati makanan dan minuman yang serba enak itu, serta dimudahkan pula oleh jasa pesan antar yang sudah disediakan. Ditambah pula promo gratis ongkos kirim, sehingga pelanggan yang kebanyakan adalah para millennials aktif bisa dengan mudah makan enak dengan harga terjangkau dan diantar pula tanpa perlu menambah biaya antar karena ada promo. Rasanya, hidup di zaman sekarang itu semakin mudah, sebab berkembangnya teknologi yang semakin canggih. Namun, di balik segala kemudahan yang bisa dimiliki para millennials tersebut, ada beberapa risiko yang mesti ditanggung, terutama dalam hal kesehatan. Seperti halnya 5 kondisi kesehatan yang bisa dialami generasi Y berikut ini.

1. Gangguan penggunaan tembakau

Gangguan penggunaan tembakau
sumber: freepik.com

Sering kali kita melihat banyak para perokok aktif di kalangan millennials yang tidak merasa bermasalah sedikit pun ketika menghisap rokoknya di depan teman-temannya yang lain. Padahal, tak semua temannya juga merupakan perokok aktif. Hanya saja, kebutuhan akan bertemu untuk membicarakan pekerjaan atau sekadar nongkrong bareng membuat siapa saja harus rela menghisap asap rokok dari si perokok aktif. Padahal, penggunaan tembakau ini menjadi salah satu penyebab kematian dan kecacatan yang paling bisa dicegah apabila mau berhenti menghisapnya, sebelum terjadinya penyakit jantung, penyakit paru-paru, dan kanker pada tubuh si perokok aktif maupun pasif.

2. Depresi berat

Depresi berat
sumber: freepik.com

Tak jarang kita temui anak-anak muda berusia 20-30an yang merasa depresi dan perlu mengisolasi diri dari pergaulan sosial. Gejala-gejala depresi yang mungkin jarang kita sadari, seperti hilangnya minat atau kesenangan, mudah tersinggung, penurunan dan peningkatan berat badan secara mendadak, serta penurunan dan peningkatan waktu tidur yang tidak berkualitas. Barangkali tanpa kita sadari salah satu gejala itu ada pada diri kita sendiri, Ladies. Hanya saja kita tidak menyadarinya dan menganggap stres adalah hal yang biasa saja. Padahal, jika dibiarkan stres akan menjadi depresi berat yang bisa mengganggu kesehatan mentalmu. Nah, mulai sekarang kita harus lebih aware terhadap kesehatan mental kita dan mengatasi depresi ini dengan berkonsultasi kepada para ahli.

3. Gangguan psikotik

Gangguan psikotik
sumber: freepik.com

Gangguan psikotik merupakan gangguan mental berat yang menyebabkan pemikiran dan persepsi menjadi abnormal. Misalnya saja, skizofrenia, gangguan skizoafektif, dan gangguan delusi. Biasanya, kondisi seperti ini terjadi akibat disfungsi keluarga, tekanan yang berat yang diberikan orang-orang sekitar kepada si penderita, faktor lingkungan, faktor genetik, penggunaan obat, juga stres dan depresi yang tidak tertangani dengan baik dan segera. Jadi, ada baiknya jika kamu mulai memperhatikan dirimu sendiri dan orang-orang terdekatmu dengan mengamati perubahan perilaku, pikiran, serta emosi yang dikeluarkan. Jika ada tanda-tanda yang mencurigakan, sebaiknya segeralah konsultasikan kepada ahli.

4. Penyakit crohn dan kolitis ulseratif

Penyakit crohn dan kolitis ulseratif
sumber: freepik.com

Penyakit crohn dan kolitis ulserativa adalah dua penyakit berbeda yang memiliki banyak kesamaan, sebab keduanya sama-sama merupakan penyakit radang usus. Beberapa gejalanya pun hampir sama, yaitu diare yang biasanya disertai dengan lendir, darah, atau nanah, nyeri pada perut, kelelahan, penurunan nafsu makan dan berat badan, serta meningkatnya frekuensi buang air besar. Salah satu penyebabnya adalah faktor genetik, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan gaya hidup. Nah, untuk mengurangi atau menghindari terjadinya gejala seperti pada kedua penyakit ini, ada baiknya jika kamu mengurangi konsumsi makanan berminyak dan pedas. Serta batasi konsumsi susu dan serat, juga perbanyaklah minum air putih, Ladies.

5. Kolesterol tinggi dan diabetes tipe 2

Kolesterol tinggi dan diabetes tipe 2
sumber: freepik.com

Kebiasaan kita sebagai millennials yang kurang mampu membatasi apa yang dikonsumsinya menyebabkan kita terkena risiko penyakit kolesterol tinggi dan diabetes tipe 2. Sebab, kita terlalu sering tergoda untuk mengonsumsi daging merah yang diolah sebegitu rupa dengan rasa yang gurih dan aroma yang menggoda. Belum lagi kebiasaan minum kopi buatan kafe yang bisa dipesan antar kapanpun dan di manapun dengan mudahnya, juga membuat kita jarang menyadari bahwa penting untuk membatasi konsumsi gula dalam minuman yang kita teguk setiap saat.

Jadi, itulah 5 kondisi kesehatan yang bisa dialami generasi Y atau para millennials seperti kita, Ladies. Lantas, mau mengubah kebiasaan buruk kita atau melanjutkannya saja?