Yayasan Batik Indonesia Punya Misi Mulia di Perayaan Hari Batik Nasional 2023

Selasa, 26 September 2023 | 19:00:00

Bulan Maghfira

Penulis : Bulan Maghfira

Yayasan Batik Indonesia Punya Misi Mulia Di Perayaan Hari Batik Nasional 2023

Konferensi Pers Hari Batik Nasional 2023. (Ladiestory.id / Bulan Maghfira)

Ladiestory.id - 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional, di tahun 2023 ini akan menjadi tahun ke-14 perayaan tersebut setelah batik Indonesia ditetapkan sebagai karya agung Warisan Budaya Takbenda untuk (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) pada tanggal 2 Oktober 2009.

Sejak saat itu, tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009 tanggal 17 November 2009.

Yayasan Batik Indonesia (YBI) pun memiliki tujuan dan harapan yang sangat baik bagi perkembangan batik di Indonesia. Melalui perayaan Hari Batik Nasional di tahun 2023, pihaknya berharap industri batik Indonesia bisa bangkit dan semakin maju.

Konferensi Pers Hari Batik Nasional 2023. (Ladiestory.id / Bulan Maghfira)

 

“Untuk kami komunitas batik, tentunya Hari Batik Nasional merupakan hari yang betul-betul membanggakan untuk kami sebagai pelaku dan sebagai orang yang sangat aware dengan batik,” kata Diana Santosa, selaku Wakil Ketua Yayasan Batik Indonesia dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, pada Senin (25/9/2023).

"Semua kegiatan yang mengusung tema "Batik Bangkit", satu harapan bahwa setelah pandemi selama tiga tahun, tahun ini ingin adanya kebangkitan dari batik Indonesia dan menstimulasi semua pelaku batik untuk bangkit, baik dari sisi mengembangkan, memasarkan, dan mempromosikan batik," sambungnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Shanty Leksono selaku Ketua Panitia Hari Batik Nasional mengungkapkan bahwa perayaan ini ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya kepada para anak-anak muda atau Gen Z dan millenial.

“Acara ini menyasar ke anak-anak muda, milenial, Gen Z, agar mereka tak hanya mengenal batik untuk tren saja. Jadi kita ingin mengedukasi masyarakat terutama anak-anak muda sebagai generasi penerus, bahwa batik yang sesungguhnya adalah batik cap dan batik tulis, bukan batik printing yang tak ada proses membatiknya di situ,” ujar Shanty Leksono.