Moms, Tegaskan Hal Ini Ketika Anak Mulai Pacaran

Sabtu, 8 Januari 2022 | 22:20:00

Gendis Ayu

Penulis : Gendis Ayu

Moms, Tegaskan Hal Ini Ketika Anak Mulai Pacaran

Ilustrasi ibu dan anak remaja perempuan. (Special)

Ladiestory.id - Pada saat anak memasuki usia remaja, mereka akan mulai menyukai lawan jenis. Tak jarang, mereka akan menjalin hubungan pacaran. Hal ini tidak salah, selama mereka berada di dalam norma yang ada. Alih-alih melarang, sebagai orang tua ada baiknya mengarahkan anak terkait pacaran yang sehat.

Untuk itu, Ladiestory.id memberika beberapa tips yang bisa Moms sampaikan ke anak tentang pacaran.

1. Definisikan Pacaran Sehat

Ilustrasi ibu dan anak remaja perempuan. (Special)

Salah satu tips yang bisa dilakukan oleh para orang tua yakni membantu anak-anak untuk mendefinisikan pacaran sehat dan tidak merugikan bagi mereka. Beritahu pada anak tentang pacaran yang sehat harus memiliki beberapa faktor, di antaranya rasa hormat, saling menghargai, kepercayaan satu sama lain, kejujuran, komunikasi, dukungan, saling mengerti satu sama lain

Ajarkan juga pada anak bahwa pasangan yang baik adalah yang menerima apa adanya, mendukung pilihan pribadi, tidak mengekang, hingga ikut senang saat anak-anak mencapai suatu kesuksesan.

2. Jelaskan tentang Kekerasan Dalam Hubungan

Ilustrasi ibu dan anak remaja perempuan. (Special)

 

Kekerasan adalah salah satu hal yang sangat diwaspadai dari gaya pacaran anak zaman now. Baik dari pihak laki-laki maupun perempuan, keduanya bisa saja melakukan kekerasan jika ada yang tidak disenangi dari sikap pasangannya.

Oleh sebab itu, Moms perlu mengajarkan kepada anak bahwa terdapat banyak jenis kekerasan yang bisa dialami, saat berpacaran, seperti :

  • Kekerasan fisik: hal ini terjadi saat pasangan menyakiti dengan fisik, seperti memukul, mencekik, hingga mendorong.
  • Kekerasan emosional: bisa berupa ejekan secara verbal, manipulasi, hingga intimidasi. Kekerasan emosional sangatlah berbahaya, karena bisa membuat sang anak merasa terisolasi.
  • Kekerasan seksual: kekerasan ini terjadi dalam bentuk pelecehan secara fisik, atau verbal berupa ejekan yang merendahkan secara seksual.
  • Kekerasan finansial: jika uang atau benda berharga bisa dijadikan sebagai alat untuk menguasai orang lain, maka ini dianggap sebagai kekerasan finansial.
  • Kekerasan digital: penggunaan teknologi saat ini sudah sangat luar biasa. Kekerasan digital pun kerap terjadi dalam bentuk ejekan atau pencemaran nama baik melalui media sosial.
  • Stalking: menguntit atau stalking juga masuk dalam bentuk kekerasan. Kegiatan seperti mengawasi seseorang, adalah bentuk kekerasan yang harus diwaspadai.

3. Jelaskan Perbedaan Nafsu, Obsesi dan Cinta

Ilustrasi ibu dan anak remaja perempuan. (Special)

Gaya pacaran anak zaman sekarang lebih menggebu-gebu kepada cinta yang membuat segalanya. Beberapa faktor seperti nafsu dan obsesi, juga bisa membuat seseorang bertekad untuk memiliki orang lain.

Oleh sebab itu ajarkan kepada anak tentang perbedaan ketiganya. Jika memang nafsu atau hanya obsesi yang membuat “tergila-gila” terhadap seseorang, maka hindarilah pacaran.

4. Menetapkan batasan

Menetapkan batasan menjadi salah satu hal yang diperlukan untuk menghadapi gaya pacaran anak zaman sekarang. Sebab sudah menjadi tugas orang tua untuk memberikan batasan terhadap aktivitas anak-anak, terutama dalam hal sensitif seperti pacaran.

Berikanlah aturan yang tegas,mulai dari tidak boleh pulang terlalu larut, menetapkan batasan mengenai teman yang boleh pergi dengannya, dan ketentuan lain yang mungkin dimiliki. Berikan juga kesempatan bagi anak untuk berdiskusi mengenai aturan serta batasan yang telah orang tua buat.