5 Cara Keluar dari Hubungan Beracun Tanpa Kehilangan Diri Sendiri 

Kamis, 25 Maret 2021 | 21:33:30

LS Lifestyle

Penulis : LS Lifestyle

5 Cara Keluar Dari Hubungan Beracun Tanpa Kehilangan Diri Sendiri 

Hubungan asmara yang sehat dan harmonis tentu menjadi impian setiap orang. Sayangnya, dalam setiap hubungan, tak selalu berjalan mulus, tapi juga diwarnai konflik. Bahkan tak sedikit yang terjebak dalam hubungan beracun atau toxic relationships. 

Ada banyak jenis hubungan beracun, di antaranya terlalu menuntut dan menyalahkan pasangan, tidak saling terbuka, terus berpikir negatif pada pasangan, selalu berbohong, berkata kasar, membentak, hingga mengalami kekerasan fisik. Terjebak dalam hubungan beracun, sering kali membuat pihak yang tersakiti kehilangan diri sendiri. 

Meski sadar berada dalam hubungan yang tak sehat, banyak pasangan yang enggan mengakhiri hubungan tersebut. Membiarkan orang yang menyakiti bertahan lebih lama dari seharusnya. Padahal, dengan memahami jenis hubungan beracun itu, dapat membantu mengakhiri hubungan dengan cepat serta mudah. Berikut ini cara keluar dari hubungan beracun tanpa kehilangan diri sendiri dilansir dari laman Psychology Today.  

Mencari Pertolongan 

Mereka yang berada dalam hubungan beracun membutuhkan rehabilitasi, sebuah proses yang membutuhkan waktu, serta bantuan dari teman, keluarga, dan profesional untuk berkomitmen pada perubahan. Perubahan bukan hanya keputusan, tapi juga proses. 

Perlu diketahui, proses perubahan itu tidak mudah. Sebab, orang-orang kerap kembali ke hubungan beracun lantaran sudah merasa nyaman dan akrab dengan kondisi. Padahal, hal tersebut jelas salah. Karena itu, carilah orang-orang yang bisa mendukung serta membantu kamu melalui proses penyembuhan. 

Ungkapkan Perasaan 

Mengungkapkan perasaan yang kamu alami selama menjalin hubungan dengan pasangan adalah langkah penting untuk memperbaiki atau meninggalkan hubungan. Bisa jadi selama ini pasangan tidak sadar atau merasa bersalah telah bersikap kasar, menang sendiri, serta terus menyalahkanmu. Kamu bisa sampaikan secara langsung dengan baik-baik atau melalui chat atau telepon jika takut pasangan bakal marah. 

Membuat Keputusan 

Setelah mengungkapkan perasaan, putuskan apakah hubungan itu layak diperjuangkan atau kamu merasa lebih baik tanpa pasangan. Kamu bisa menganalisis bagaimana pasangan menanggapi perasaanmu. Apakah dia bersikap defensif? Apa dia menyalahkanmu? Apakah mengabaikanmu? 

Bila pasangan merespons baik dan meminta maaf, mungkin hubungan itu layak diperjuangkan. Penting untuk tidak membiarkan orang tersebut mengulangi perilaku beracunnya. Namun, bila tak merasa dan malah menyalahkanmu, ini adalah tanda bahwa kamu harus meninggalkan hubungan dan memperbaiki diri. 

Kelilingi Diri dengan Sikap Positif 

Apabila telah membuat keputusan, baik meninggalkan maupun memperbaiki hubungan, penting untuk mengelilingi dirimu dengan sikap positif dan melakukan perawatan diri. Kamu bisa menghabiskan waktu bersama orang-orang yang membuat kamu senang, manjakan diri dengan makanan favorit, pergi beribadah, menghabiskan waktu di luar rumah, atau melakukan apa pun yang membuat kamu bahagia. 

Mengalami masa-masa sulit dalam hubungan dapat menyebabkan stres yang tak terhitung. Karena itu, penting mengganti emosi negatif itu dengan perasaan positif. 

Tetap Berpegang pada Keputusan yang Diambil 

Sering kali setelah meninggalkan seseorang, kamu mulai merindukannya. Tak perly khawatir, perasaan itu wajar. Sangat mudah bagi otak untuk mengingat masa-masa indah dan melupakan bagian-bagian buruk dari suatu hubungan. Kamu mungkin tergoda menginginkan orang itu kembali, tapi ingatlah bahwa keputusan yang kamu ambil telah melalui proses panjang serta penuh pertimbangan. 

Untuk itu, tetap berpegang pada keputusanmu dan ingat bahwa itu dibuat untuk hidupmu lebih baik. Namun, bila kamu merasakan dorongan yang kuat untuk membiarkan orang beracun itu kembali, minta bantuan teman, keluarga, dan profesional untuk membantu mengingatkan kamu.