5 Dampak yang Akan Dirasakan Anak Ketika Memiliki Orang Tua Terlalu Memanjakannya

Kamis, 24 Oktober 2019 | 17:45:49

LS Parenting

Penulis : LS Parenting

5 Dampak Yang Akan Dirasakan Anak Ketika Memiliki Orang Tua Terlalu Memanjakannya

Orang tua yang suka memanjakan anaknya mungkin akan membantu anak-anak mereka untuk jangka waktu pendek, karena ternyata orang tua yang suka mengatur itu memiliki dampak yang akan dirasakan anak. Orang tua yang suka mengatur anaknya mungkin akan bertindak sebagai petugas pribadi anaknya dan membantu anak-anak mereka dalam segala hal. Mereka menyelamatkan anak-anak mereka melewati kehidupannya. Mungkin anak-anak dengan jenis dukungan ini dapat merasakan keunggulan dalam persaingan karena mereka biasanya dibantu orang tua. Hal tersebut tentu bisa membuat jiwa kompetisi mereka berkurang karena apa-apa sudah tersedia dari orang tuanya. Mendidik anak seperti ini tentu akan berdampak pada anak-anak dalam jangka panjang. Para peneliti mempelajari bagaimana mendidik anak yang dengan cara ini akan memunculkan 5 dampak yang nantinya akan dirasakan oleh karena memiliki orang tua yang terlalu mengatur hidupnya.

1. Si anak akan memiliki banyak masalah kesehatan

Sebuah studi tahu 2016 dari Florida State University menemukan bahwa anak-anak yang terlalu dimanjakan oleh orang tuanya lebih cenderung memiliki masalah kesehatan saat mereka dewasa. Penelitian ini mengatakan bahwa anak-anak ini tidak pernah belajar bagaimana cara mengatur kesehatan mereka karena orang tuanya selalu memberi tahu mereka kapan harus tidur, kapan berolahraga, dan apa yang harus dimakan. Orang tua yang memanjakan anak sering mengkhawatirkan kesehatan anak-anak mereka secara berlebihan dan selalu mengingatkan tentang apa yang harus dilakukan. Studi menunjukkan bahwa dengan tidak adanya pengingat yang konstan, anak-anak yang dimanjakan ini tidak akan peduli dengan tubuh mereka.

2. Si anak merasa selalu berhak akan sesuatu

Orang tua yang memanjakan anaknya sangat menyayangi anak-anak mereka sehingga anak-anak mereka cenderung berpikir bahwa mereka adalah pusat dari segala hal. Dan pemikiran ini tidak akan hilang sampai mereka berusia 18 tahun. Para peneliti dari University of Arizona menemukan bahwa anak-anak yang dimanjakan tumbuh dengan perasaan berhak akan sesuatu. Mereka cenderung setuju dengan pernyataan seperti, “Aku pantas mendapatkan apa pun yang aku mau karena kamu berhak,” dan “Orang-orang sepertiku pantas untuk beristirahat kapan saja.” Penelitian lain secara konsisten mengaitkan perasaan berhak dengan kekecewaan kronis dan penderitaan berkelanjutan dalam hidup.

3. Si anak memiliki masalah emosional

Anak-anak yang dimanjakan orang tuanya tumbuh tanpa belajar bagaimana mengatur emosi mereka; orang tua mereka akan melakukan itu semua untuk mereka. Jika mereka sedih, orang tua mereka segera menghibur mereka. Jika mereka marah, orang tua mereka yang menenangkan mereka. Kurangnya keterampilan mengatur emosi ini menjadi masalah besar ketika mereka keluar dari rumah. Sebuah studi tahun 2013 yang dilakukan oleh para peneliti di University of Mary Washington, Virginia menemukan bahwa mahasiswa yang dibesarkan dengan orang tua yang memanjakan lebih cenderung mengalami depresi, dan melaporkan kepuasan yang lebih rendah dengan kehidupan mereka secara keseluruhan.

4. Si anak akan mengandalkan obat-obatan

Anak-anak yang sering dimanjakan orang tuanya tidak terbiasa menoleransi ketidaknyamanan. Orang tua mereka selalu melindungi mereka dari rasa sakit dan mencegah mereka dari berurusan dengan kesulitan. Selain itu, mereka terbiasa dengan mengambil keputusan segera. Itu mungkin menjelaskan mengapa mereka sering menggunakan obat-obatan karena mereka ingin rasa sakit mereka segera teratasi, dan mereka ingin itu hilang sekarang. Sebuah studi tahun 2011 yang dilakukan oleh para peneliti di University of Tennessee, Chattanooga, menemukan bahwa mahasiswa yang orang tuanya memanjakannya lebih cenderung mengonsumsi obat anti depresan. Mereka juga lebih cenderung mengonsumsi pil pereda rasa sakit.

5. Si anak tidak memiliki keterampilan mengatur dirinya sendiri

Anak-anak yang dimanjakan oleh orang tuanya tidak tumbuh dengan waktu luang sebanyak anak-anak lain. Lingkungan mereka biasanya sangat terstruktur dan waktu mereka diatur sangat ketat. Tanpa kesempatan untuk berlatih mengelola diri mereka sendiri, mereka tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka. Sebuah studi tahun 2014 dari University of Colorado menemukan bahwa orang dewasa yang tumbuh dengan orang tua yang memanjakan cenderung memiliki control mental dan motivasi yang mereka butuhkan untuk berhasil. Penelitian lain menarik kesimpulan yang serupa: anak-anak yang dimanjakan akan tumbuh dengan sikap yang menunda-nunda, kurang inisiatif dan butuh motivasi yang diperlukan untuk berhasil.

Source foto: film Freaky Friday/Casual Friday Productions, Gunn Films, Walt Disney Pictures

Memberikan hal yang terbaik bagi anak itu perlu, dan memantau perkembangan anak juga salah satu kewajiban orang tua, tapi terlalu memanjakan anak tentu akan ada dampak yang mereka rasakan setelahnya, jadi didiklah anak dengan memberi kebebasan padanya dan tetap memantau tumbuh kembangnya.