5 Fakta Telemedicine: Hanya Ada di Jakarta

Jumat, 9 Juli 2021 | 13:09:47

Gendis Ayu

Penulis : Gendis Ayu

5 Fakta Telemedicine: Hanya Ada Di Jakarta

Foto: Instagram/kemenkes_ri

Pasien Covid-19 semakin meningkat setiap harinya. Bahkan tercatat per tanggal 7 Juli 2021 Indonesia mendapatkan 34.379 kasus positif Covid-19.

Tentu hal ini membuat banyak tenaga medis yang kuwalahan dan rumah sakit kalang kabut penuh. Sehingga bagi masyarakat yang terpapar virus ini dan mengalami gejala ringan, bisa melakukan isolasi mandiri.

Oleh sebab itu, Kemenkes atau Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan 11 platform layanan telemedicine di Indonesia.

Telemedicine adalah layanan medis online yang memungkinkan dokter atau tenaga medis memberikan pelayanan kesehatan dari jarak jauh.

Telemedicine merupakan istilah yang diciptakan pada 1970-an, yang secara harfiah berarti penyembuhan dari jauh, dengan menggunakan teknologi informasi untuk menjangkau pasien.

Dengan adanya layanan ini, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam layanan konsultasi dan obat gratis bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Layanan ini mempermudah, pasalnya pasien dpaat berkonsultasi dari tempat isolasi mandiri, tanpa harus datang ke rumah sakit.

Namun faktanya mengenai layanan konsultasi kesehatan virtual dan obat gratis itu atau telemedicine ini.

Fakta Telemedicine

  1. Hanya terdapat di Jakarta

Sayangnya, memang layanan konsultasi dan obat gratis bagi pasien Covid-19 atau telemedicine ini baru ada di Jakarta. Dan mekanisme untuk mendapatkan layanan ini sudah diatur sesuai prosedur yang dirancang Kemenkes. Sedangkan untuk masyarakat luar Jakarta yang sedang isoman dan terpapar Covid-19, layanan dari telemedicine ini masih berbayar.

  1. Jenis obat yang didapat

Foto: Ladiestory.id

Jenis obat yang didapat secara gratis adalah :

Paket A (OTG):

Multivitamin: C, D, E, Zinc (dosis: 1x1 jumlah 10)


Paket Obat B (Ringan):

Multivitamin: C, D, E, Zinc (dosis: 1x1, jumlah 10)

Azitromisin 500mg (dosis 1x1, jumlah 5)

Oseltamivir 75mg, (dosis 2x1, jumlah 14)

Parasetamol 500mg, (dosis jika perlu, jumlah 10)

Obat-obat tersebut disiapkan oleh Kimia Farma. Selain jenis obat diatas, maka biaya harus ditanggung sendiri.

  1. Daftar aplikasi Telemedicine

Foto: Instagram/kemenkes_ri

Kemeskes atau Kementrian Kesehatan bekerja sama dengan 11 platform telemedicine yang menyediakan obat gratis bagi pasien isolasi mandiri Covid-19 diantaranya.

  • Alodokter
  • Getwell
  • Good Doctor
  • Halodoc
  • KlikDokter
  • KlinikGo
  • LinkSehat
  • Milkvik
  • ProSehat
  • SehatQ
  • YesDok
  1. Hanya untuk OTG dan bergejala ringan

Foto: Instagram/kemenkes_ri

Layanan telemedicine ini hanya ditujukan pada pasien Covid-19 bergejala ringan maupun tanpa gejala (OTG) yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Adapun memiliki 3 kriteria diantaranya, positif Covid-19 dengan saturasi oksigen di atas 95 persen, tidak ada riwayat sesak, tidak ada komorbid.

  1. Persyaratan

Bagi pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri dan ingin menggunakan layanan telemedecina harus sesuai persyaratan.

  • Laboratorium tempat pasien melakukan tes Covid-19 harus berafiliasi dengan Kementerian Kesehatan.
  • Pasien yang hasil tesnya negatif telah menerima Whatsapp dari Kemenkes, ditandai dengan centang hijau.
  • Saat melakukan konsultasi dokter, pasien harus menginformasikan dirinya sebagai pasien program Kementerian Kesehatan.
  • Untuk menebus obat gratis itu pasien harus mengirim Whatsapp ke salah satu gerai apotek Kimia Farma yang bekerjasama dengan Kemenkes.
  • Hanya pasien dengan nomor terdaftar di database Kemenkes (NAR) dan memiliki kasus aktif yang berhak mendapatkan obat dan vitamin.

Inilah 5 fakta telemedicine yang perlu diketahui sebelum menggunakannya.