5 Hal Penting Yang Harus Diperhatikan  Saat Naik Pesawat dengan Balita

Senin, 25 November 2019 | 12:26:42

Kd Mumpuni

Penulis : Kd Mumpuni

5 Hal Penting Yang Harus Diperhatikan  Saat Naik Pesawat Dengan Balita

Sebentar lagi libur panjang mom, adakah niat untuk mengajak si kecil berpergian dengan menggunakan pesawat ? Jika ia, ternyata banyak faktor yang harus di perhatikan saat membawa balita berpergian menggunakan pesawat.

Yang Harus Diperhatikan Saat Naik Pesawat dengan Balita

Berpergian dengan pesawat terbang tentu tidak sama dengan berkendara di darat. Misalnya, tidak mungkin berhenti kapan saja dikehendaki bila anak rewel jika berada di dalam pesawat. Beda halnya jika menggunakan transportasi darat. Begitu pula soal tekanan udara di dalam kabin pesawat.

  • Perhatikan Kesehatan Anak?

Yang penting untuk diperhatikan bila balita diajak terbang adalah kesehatan fisiknya. Khususnya jika sedang mengidap flu. Perhatian perlu diberikan lebih pada balita yang sedang flu. Sebab, flu berpotensi menyebabkan komplikasi radang telinga tengah. Itulah yang perlu dicegah. Congekan kerap berawal dari naik pesawat udara dalam kondisi flu. Mengapa?

Saluran pembuluh Eustachii penghubung ruang telinga dengan tenggorokan pada balita, belum sempurna buka tutupnya. Akibatnya perubahan tekanan udara yang terjadi dalam pesawat bisa mengganggunya. Apalagi jika anak sedang mengidap flu.

Saat lepas landas dan begitu pula saat mendarat, perubahan mendadak pada tekanan udara di ruang telinga tengah dengan tekanan di kabin lah awal masalahnya.

Untuk meminimalisir dampak dari perubahan tekanan udara kabin secara mendadak, anak disarankan mengunyah, menelan, menghisap permen, atau meminum susu. Bahkan pada orang dewasa pun perubahan tekanan udara bisa buruk akibatnya. Apalagi pada balita yang sedang flu.

Karena itu, balita yang sedang mengidap flu dianjurkan tidak naik pesawat terbang. Perubahan tekanan udara di kabin pesawat bisa saja memunculkan keluhan tidak enak di telinga.

Rasa nyeri, rasa penuh, bahkan pecahnya gendang telinga terjadi pada saat itu. Walhasil, anak jadi rewel tak terkendali.

Pada balita yang sehat, tanpa ada gangguan telinga sebelumnya, perlu disiapkan penyumpal liang telinga dengan kapas. Tujuannya agar perubahan tekanan udara di kabin tidak terlampau besar dampaknya terhadap ruang telinga tengahnya.

Perhatian lebih dibutuhkan pada balita dengan riwayat radang telinga tengah menahun (otitis media chronic) yang sudah merusak gendang telinganya.

  • Sematkan Tanda Pengenal Pada Anak

Nasib tidak ada yang tahu. Demi menghindari kemungkinan terburuk, sematkan informasi singkat seperti nama anak dan nomor telepon orangtua. Tanda pengenal bisa dipakaikan di tangan seperti gelang supaya mudah dilihat. Jika (jangan sampai) anak terlepas atau hilang, petugas yang menemukan bisa langsung menghubungi kita dengan mudah.

  • Tiba di Bandara Lebih Awal Saat Membawa Anak

Orangtua yang membawa bayi naik pesawat wajib datang lebih awal dari jadwal keberangkatan. Setidaknya, 2-3 jam harus sudah sampai bandara. Ini untuk mengantisipasi situasi dan kondisi anak yang tidak terduga, misalnya anak buang air besar saat sampai di bandara. Bahaya kalau datang mepet-mepet.

Datang lebih cepat juga bisa membuatmu tidak perlu lari tergesa-gesa sambil menyeret koper dan menggendong anak. Setidaknya, kamu tidak perlu terlalu lelah dan stres karena kejadian tak terduga.

  • Siapkan Satu Tas Berisi Keperluan Anak

Meski hanya penerbangan pendek, orangtua wajib menyediakan amunisi penuh saat liburan membawa anak atau bayi naik pesawat.

Kita tidak pernah tahu apakah pesawat delay, anak muntah, jatuh, atau bajunya basah karena ketumpahan minuman. Membawa semua keperluan anak dalam satu tas akan sangat membantu.

  • Pilih Tempat Duduk yang Nyaman

Dalam penerbangan jarak jauh, besar kemungkinan anak akan bosan sehingga rewel dan menangis. Kamu bisa mengakalinya dengan memilih tempat duduk di pinggir jendela apabila anak senang melihat awan.

Bisa juga memilih tempat duduk di pinggir supaya anak bebas bergerak atau berjalan-jalan di lorong. Sesuaikan dengan pribadi si anak supaya suasana hatinya bagus.

Apabila membawa bayi naik pesawat, mintalah kursi sekat dan siapkan tempat tidur bayi sebelum penerbangan. Bassinet dapat digunakan untuk anak hingga usia 18 bulan. Namun, paling cocok untuk bayi di bawah umur delapan bulan.

Bagi orang dewasa sekalipun suasana dan kondisi berada di dalam kabin pesawat udara berpengaruh pada kondisi fisik dan kejiwaan.

Rasa takut, pengap, atau terlampau dingin adalah bagian dari kemungkinan tidak nyaman selama berada di pesawat. Seperti itu juga yang mungkin dialami balita.

Jadi sebagai orang tua yang berpergian membawa balita setidaknya kita akan lebih aware dan waspada pada kesehatan anak itu sendiri dan tidak menjadi orang tua yang egois untuk anak - anak kita tercinta.