5 Tanda Hubungan Asmaramu Tak Lagi Berjalan dengan Baik

Kamis, 10 November 2022 | 14:36:00

Irma Fauzia

Penulis : Irma Fauzia

5 Tanda Hubungan Asmaramu Tak Lagi Berjalan Dengan Baik

Ilustrasi hubungan bertengkar. (Special)

Ladiestory.id - Hal yang tak diinginkan dalam sebuah hubungan adalah perpisahan. Salah satu penyebab dari perpisahan yang paling umum adalah hadirnya orang ketiga.

Namun, ada juga lho hubungan yang harus kandas lantaran keduanya tak lagi menemukan kecocokan satu sama lain. Sehingga, perlahan tapi pasti, hubungan tersebut berakhir.

Dikutip dari Best Life Online, terapis hubungan asmara memberi tahu lima tanda hubunganmu tidak berhasil.

Sering Berselisih

Ilustrasi pasangan bertengkar. (Special)

 

Menurut Marley Howard, terapis keluarga dan pernikahan berlisensi dengan pengalaman lebih dari 12 tahun, setiap pasangan pasti bertengkar dan masalahnya tidak selalu hal-hal yang buruk. Namun ia mengungkapkan bahwa hal itu menjadi tanda bahaya jika kamu selalu bertengkar dengan pasanganmu.

Sementara itu, Omar Ruiz, LMFT, seorang terapis berlisensi dan pendiri Online Private Practice, LLC, memperingatkan orang-orang untuk berhati-hati terhadap peningkatan intensitas seputar pertengkaran dengan pasangan mereka.

Menurut Ruiz, ini sering menjadi indikator utama bahwa hubungan berubah menjadi toxic.

"Semakin sering dan intens pertengkaran terjadi, semakin sedikit pasangan yang mampu mengambil kembali kendali atas hubungan mereka," jelasnya.

Memilih Tak Selesaikan Konflik

Ilustrasi pasangan bertengkar

Dalam hal pertengkaran terus-menerus, Laura Silverstein, LCSW, terapis pasangan bersertifikat dan salah satu pemilik Main Line Counseling Partners, memberi tahu bahwa masalah sebenarnya bermuara pada konflik yang tidak pernah terselesaikan.

"Semua pasangan bertengkar, tetapi jika tidak ada pihak yang berusaha meredakan ketegangan setelah bertengkar, hubungan tidak dalam kondisi yang baik," katanya.

Ketika konflik tidak diselesaikan dengan benar, itu akan membuat kamu dan pasangan bertengkar tentang hal yang sama berulang-ulang, tambah GinaMarie Guarino, LMHC, konselor kesehatan mental berlisensi yang bekerja dengan Psych Point.

Mulai Sembunyikan Sesuatu

Ilustrasi main HP sebelum tidur. (Special)

Di sisi lain, kurangnya konflik dalam hubungan bisa jadi karena kamu menahan diri dari pasangan. Hal ini umumnya dipicu dari rasa takut, menurut Nancy Landrum, pelatih hubungan dan pencipta The Millionaire Marriage Club.

Lebih lanjut, hal itu sendiri mungkin merupakan indikator bahwa hubunganmu tidak berhasil.

Kurangnya keterbukaan dan kejujuran dalam hubungan juga dapat mengakibatkan kamu terlibat dalam perilaku negatif lebih lanjut dengan pasangan. Menurut Howard, kamu harus khawatir jika merasa sudah mulai merahasiakan hal-hal tertentu dari pasanganmu.

Lebih Percaya Orang Lain

Ilustrasi Mengobrol dengan Teman. (Pinterest.com)

Kevin Darné, pakar hubungan dan penulis My Cat Won't Bark! (A Relationship Epiphany), mengingatkan orang untuk lebih memperhatikan komunikasinya dengan orang lain dibandingkan dengan pasangannya.

"Ketika kamu menemukan dirimu menceritakan kepada teman, rekan kerja, atau orang asing tentang ketidakpuasanmu dalam hubungan, alih-alih berbicara dengan pasanganmu, itu pertanda buruk," katanya.

"Dalam upayamu untuk mendapatkan telinga simpatik, itu juga menciptakan kemungkinan untuk menjalin hubungan emosional," jelasnya.

Banyak orang mulai lebih banyak curhat pada orang lain setelah mereka mengomunikasikan masalah kepada pasangan tetapi tidak merasa didengarkan. Ini juga pertanda buruk.

Boone Christianson, LMFT, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, mengatakan, hubungan yang tidak berhasil biasanya mencakup dinamika di mana satu orang tidak puas sementara yang lain tidak melihat masalah.

Tak Lagi Ingin Habiskan Waktu Bersama

Ilustrasi perempuan duduk sendiri. (Special)

Salah satu tanda paling jelas bahwa kamu tidak bahagia lagi dengan hubungan yang sedang dijalani adalah kamu tidak lagi menantikan waktu yang kalian habiskan bersama, menurut Beth Ribarsky, PhD, pakar hubungan dan profesor interpersonal komunikasi di University of Illinois Springfield.

Ini mungkin dapat berdampak pada rasa stres ketika melihat pasangan menelepon atau mengirim pesan. Bahkan kamu seringkali memiliki alasan untuk menghindari pasangan.