Alami Peningkatan yang Cukup Tinggi, Ini Dampak Buruk Smartphone pada Remaja

Selasa, 15 Februari 2022 | 22:30:00

Astri Supriyati

Penulis : Astri Supriyati

Alami Peningkatan Yang Cukup Tinggi, Ini Dampak Buruk Smartphone Pada Remaja

Ibu dan anak remaja (Special)

Ladiestory.id - Menurut sebuah penelitian, remaja sekarang ini lebih senang menyendiri di sekolah ketimbang 20 tahun yang lalu akibat smartphone yang menghentikan mereka bergaul dengan teman. 

Para peneliti menjumpai perbandingan anak berusia 15-16 tahun di Inggris yang merasa terasingkan di antara teman sebayanya sudah meningkat hingga tiga kali lipat semenjak tahun 2000 menjadi 33 persen. 

Mereka menjelaskan peningkatan tersebut bertepatan dengan meluasnya pemakaian smartphone serta media sosial oleh kelompok usia remaja. 

Murid 'pendiam' serta merasa dikucilkan saat mereka menjumpai foto teman-temannya di medsos bersenang-senang tanpa mereka. 

Makalah tersebut menjumpai jika di tahun 2000, 10 persen dari anak-anak berumur 15-16 tahun di Inggris mempunyai tingkat 'kesepian' di sekolah yang tinggi. Di tahun 2003, tingkat tetap hampir tidak berubah di kurva 9 persen. 

Tetapi di 2012, angka tersebut meningkat menjadi 15 persen, melonjak menjadi 25 persen di 2015 serta 33 persen di 2018. 

Sekitar 60.000 remaja dimasukkan pada data Inggris. Mereka diminta guna menilai seberapa besar mereka setuju maupun tidak setuju dengan pernyataan seperti 'Saya merasa seperti orang luar, atau tersisih, di sekolah' serta 'Saya merasa canggung dan tidak pada tempatnya di sekolah'.

Tim peneliti, yang dipimpin oleh San Diego State University, menyatakan jika 'kesepian' di sekolah 'merupakan prediktor mapan kesejahteraan rendah serta depresi pada kalangan remaja'. 

Para penulis, yang meneliti anak-anak di seluruh dunia, menambahkan jika media sosial terutama yang mempunyai efek negatif bisa meningkatkan perasaan kehilangan maupun mengarah pada intimidasi dunia maya. 

Peningkatan lebih tinggi terjadi kepada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. 

Riset yang diterbitkan pada Journal of Adolescence, menyatakan jika terdapat korelasi kuat antara smartphone dan kesepian, walaupun kesalahan pasti tidak bisa dibuktikan. 

Para peneliti menyatakan kesejahteraan remaja 'mulai menurun usai tahun 2012, bersamaan dengan meningkatnya penggunaan smartphone'.