Tamat, 5 Alasan Harus Nonton Serial "F4 Thailand: Boys Over Flowers"

Kamis, 14 April 2022 | 00:01:00

Sri Maryati

Penulis : Sri Maryati

Tamat, 5 Alasan Harus Nonton Serial "F4 Thailand: Boys Over Flowers"

F4 Thailand: Boys Over Flowers. (dok. VIU)

Ladiestory.id - Serial drama F4 pastinya sudah tidak asing di telinga. Drama yang diadaptasi dari manga populer asal Jepang berjudul "Hana Yori Dango" ini sudah banyak dibuat menjadi serial di berbagai negara, mulai dari Cina, Korea Selatan, Taiwan, Indonesia, hingga yang terbaru adalah Thailand.

Versi Thailand hadir dengan judul "F4 Thailand: Boys Over Flowers" dan sudah tamat pada 9 April 2022 lalu di platform streaming VIU. Meskipun banyak yang sudah tahu alur ceritanya, namun kehadiran "F4 Thailand" juga masih layak untuk ditonton. Apalagi nuansa yang dihadirkan juga jauh lebih fresh dengan para pemain dari Negeri Gajah Putih ini.

Masih ragu untuk menontonnya? Berikut beberapa alasan yang membuat F4 Thailand cukup recommended untuk Kamu masukkan dalam watchlist.

Setting Berbeda

Cuplikan serial F4 Thailand: Boys Over Flowers. (dok. VIU)

Bagi penggemar serial adaptasi "Hana Yori Dango", pastinya sudah sangat hafal dengan jalan ceritanya, baik itu saat menyaksikan remake versi Cina, Taiwan, atau Korea Selatan.

Nah, meskipun kini diadaptasi ke versi Thailand dengan jalan cerita yang sama, namun serial ini masih layak untuk dinikmati. Pasalnya, setting-nya sendiri sudah berbeda tiap negara, tak terkecuali Thailand. Sehingga dijamin saat Kamu menyaksikan "F4 Thailand: Boys Over Flowers" akan terasa nuansa baru yang membedakannya dari versi sebelumnya.

Dibintangi Artis Ternama Thailand

Pemain F4 Thailand: Boys Over Flowers. (Instagram.com/gmmtv)

Tak bisa dimungkiri jika salah satu daya tarik dari sebuah tontonan, terutama serial dengan durasi panjang, adalah para pemainnya. Untuk versi Thailand ini, jajaran pemain utama diperankan oleh beberapa aktor dan aktris Thailand yang sudah cukup familier, seperti Tontawan Tantivejakul, Bright Vachirawit, Win Wetawin Opas Lamkajorn, Dew Jirawat, Nani Hirunkit, Cindy Bishop, hingga Prim Chanikarn.

Lebih Ringkas dan Tidak Bertele-tele

Cuplikan serial F4 Thailand: Boys Over Flowers. (Special)

"F4 Thailand: Boys Over Flowers" dibuat dengan jumlah episode yang lebih sedikit dibandingkan dengan versi sebelumnya. Remake asal Thailand ini hanya memiliki 16 episode saja.

Hal ini membuat serial Thailand ini dibuat lebih ringkas dengan jalan cerita yang tidak bertele-tele. Kamu akan tetap bisa menangkap jalan cerita yang sama seperti beberapa versi lainnya, namun alurnya dibuat lebih cepat.

Karakter Pemeran Utama Wanita yang Lebih Realistis

F4 Thailand: Boys Over Flowers. (Special)

Sesuai dengan manga-nya, "F4 Thailand: Boys Over Flowers" ini menceritakan tentang seorang gadis dari keluarga tak mampu yang belajar di sekolah elit. Sekolah elit ini dihuni oleh para murid dari keluarga terpandang. Salah satunya yang paling berkuasa dan ditakuti adalah sebuah kelompok bernama F4 yang memiliki empat anggota laki-laki calon pewaris ternama di Thailand.

Sosok gadis miskin pada "F4 Thailand: Boys Over Flowers" ini bernama Gorya dan diperankan oleh aktris Tontawan Tantivejakul. Gorya digambarkan cukup berbeda dengan versi serial "Hana Yori Dango" lainnya.

Dalam remake Thailand ini, orang tua Gorya diceritakan tidak menyuruh anaknya sekolah di sekolah elit agar mendapatkan jodoh orang kaya. Hal ini karena untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya saja mereka bisa dikatakan cukup susah.

Selain itu sikap Gorya dinilai lebih realistis dan relate dengan kehidupan anak muda saat ini. Hal ini terlihat dari salah satu adegan, salah satunya saat dia menolak tokoh Thyme (Bright Vachirawit), karena merasa dunia mereka cukup berbeda.

Angkat Isu Bullying di Ranah Sekolah

F4 Thailand: Boys Over Flowers. (dok. VIU)

Menimba ilmu di sekolah elit dengan latar belakang yang cukup berbeda membuat Gorya menjadi bahan bully-an dari teman-teman sekolahnya. Bullying yang diterima oleh tokoh utama perempuan pada versi Thailand ini dibuat menjadi highligt utama dengan sisipan beberapa unsur komedi dan romantis.

Bullying yang didapatkan juga diceritakan tidak hanya dalam dunia nyata saja, tapi juga dunia maya. Hal ini tentunya cukup berbeda dengan versi remake lainnya, yang hanya memperlihatkan kasus bullying pada awal kisah.