Bagaimana Cara yang Baik Untuk Memberikan Madu Pada Anak?

Sabtu, 26 Desember 2020 | 12:41:33

LS Parenting

Penulis : LS Parenting

Bagaimana Cara Yang Baik Untuk Memberikan Madu Pada Anak?

Madu memang makanan yang tidak diragukan lagi kesehatannya ya, ladies? Sayangnya, madu punya kadar gula yang tidak sedikit di dalamnya yang membuat kamu perlu cermat ketika mengonsumsinya  Makanya, kalau kamu mau memasukkan madu dalam daftar menu makanan sehat anak, maka wajib hukumnya untuk mengatur takaran pemberian madu tiap harinya. Dengan pemberian madu yang tepat, kesehatan anak akan tetap terjaga tanpa khawatir akan efek sampingnya.

Bagaimana Cara yang Baik Untuk Memberikan Madu Pada Anak?

Pemberian madu pada anak-anak harus mengikuti umur dari si anak sendiri. Masalahnya, kebutuhan dan kemampuan metabolisme tubuh tiap anak berbeda-beda. Pemberian yang tepat akan membuat manfaat madu bisa dicerna oleh tubuh secara tepat. Sebaliknya, pemberian yang salah bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh anak. 

1. Perhatikan takarannya

Salah satu hal penting yang perlu kamu ketahui yaitu adanya kandungan gula di dalam madu. Meskipun secara umum madu lebih aman dikonsumsi daripada gula biasa, ternyata madu juga dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Jadi, sebelum memberi madu untuk si kecil, perhatikan takaran yang harus diberikan. Data dari Dietary Guidelines for Americans (2015-2020) mengatakan bahwa takaran gula yang disarankan lebih rendah dari 10 persen kalori yang dikonsumsi setiap hari. Oleh karena itu, konsumsi madu sebaiknya tidak berlebihan, terutama bagi anak-anak.

2. Perhatikan waktu terbaiknya

Waktu terbaik untuk minum madu adalah ketika perut kosong di pagi hari. Jika dikonsumsi pada waktu tersebut, madu akan berinteraksi dengan enzim yang ada di dalam perut secara maksimal. Selain itu, madu juga akan menunjang aktivitas tubuh dan otak si kecil selama beraktivitas seharian.

3. Tidak boleh diberikan untuk anak di bawah 1 tahun

Walaupun kandungan madu sangat baik untuk kesehatan. Namun, madu mengandung bakteri Clostridium botulinum yang mana anak berusia di bawah 1 tahun belum cukup kuat untuk menerima bakteri tersebut. Banyak penelitian menyatakan bahwa tingkat kematian akibat Clostridium botulinum adalah 1,3%. Selain itu, meskipun madu sudah dipanaskan, namun kandungan spora pada bakteri Clostridium botulinum tetap tidak akan mati. Bakteri tersebut dapat menyebabkan terjadinya risiko penyakit botulisme pada bayi. Botulisme adalah penyakit yang disebabkan racun dari spora Clostridium botulinum. Racun ini menyerang saraf tulang belakang dan otot sehingga menyebabkan kelumpuhan. Oleh karena itu, madu sangat tidak dianjurkan diberikan pada anak di bawah 1 tahun, ya.

4. Tidak diminum dengan air panas

Air hangat memang baik untuk tubuh, apalagi jika sedang sakit maupun batuk. Namun, berbeda dengan pemberian madu. Madu dianjurkan untuk diberikan sebagai minuman yang dilarutkan dengan air dingin atau air biasa, bukan dengan air hangat apalagi panas. Hal tersebut dilakukan agar enzim yang terdapat dalam madu tetap bagus. Bahkan akan lebih baik jika mengonsumsi madu secara langsung dan tanpa ada tambahan apapun.

5. Jangan menyimpan madu di dalam kulkas

Agar kandungan madu tetap baik, sebaiknya jangan simpan madu di dalam kulkas. Hal ini dikarenakan, ketika madu disimpan dalam kulkas, madu akan menjadi bergas dan kadar airnya tinggi sehingga menyebabkan terjadi fermentasi. Untuk itu, ada baiknya madu disimpan pada suhu ruangan atau kamar.

Sumber Foto Utama: Freepik.com