Beginilah Bentuk Mekanisme Kerja Otot

Kamis, 22 Juli 2021 | 19:13:57

Prisca Devina

Penulis : Prisca Devina

Beginilah Bentuk Mekanisme Kerja Otot

Foto: Website/hellosehat

Pergerakan yang terjadi pada tubuh manusia disebabkan oleh adanya tulang dan otot. Kedua hal ini merupakan bagian penting pada sistem gerak manusia.

Meskipun saling bersinergi, keduanya memiliki peran yang berbeda. Tulang merupakan alat gerak pasif, sedangkan otot dikatakan sebagai alat gerak aktif yang membantu tulang bergerak.

Foto: Website/udelmnouvelles

Fungsi otot sebagai alat gerak aktif membantu menggerakkan kerangka manusia yang merupakan alat gerak pasif.

Pergerakkan ini terjadi dikarenakan adanya kontraksi dan relaksasi otot. Bukan hanya tulang, otot memiliki peran dalam  menggerakkan bagian tubuh lainnya, seperti jantung saluran pencernaan, saluran pernapasan, sistem sirkulasi, dan sistem reproduksi.

Proses mekanisme kerja otot berawal ketika otot menerima rangsangan atau sinyal dari neuron motorik sehingga terjadi kontraksi. Hal inilah yang membuat tubuh mengalami pergerakkan.

Sering kali, kontraksi otot terjadi ketika otot memendek, faktanya ketegangan otot dapat muncul karena perubahan pada panjang otot. Selain itu, kontraksi pada otot dibedakan menjadi dua variabel, yaitu panjang dan ketegangan otot.

Foto: Website/seputarilmu.com

Mekanisme kerja otot tidak otomatis berjalan sendiri, namun ada beberapa tahapan yang diantaranya.

1. Otot menerima rangsangan dari sistem saraf pusat

Mekanisme kerja otot berawal dari sinyal atau rangsangan menimbulkan kontraksi. Sinyal atau rangsangan berawal dari sistem saraf pusat yang terjadi karena aktivitas otak atau tulang belakang.

2. Reaksi kimia yang terjadi karena rangsangan dari otak

Asetilkolin merupakan sinyal yang diterima oleh zat kimia kemudian menyebabkan berbagai reaksi kimia  otot. Salah satu reaksi yang terjadi adalah pembebasan ion Ca² (kalsium) dari retikulum sarkoplasma.

Menurut College of Agriculture & Life Sciences pada Texas A&M University, reaksi kimia ini dapat merangsang pergerakan troponin dan tropomiosin pada senyawa aktin dan miosin sehingga memicu terjadinya kontraksi otot.

3. Proses melemasnya otot

Proses melemasnya otot terjadi setelah rangsangan atau sinyal tidak mendapatkan kiriman lagi dari  sistem saraf pusat. Hal itulah yang membuat reaksi kimia terjadi karena ada rangsangan kembali seperti saat normal.

Setelah itu, otot yang sempat berkontraksi atau memendek karena reaksi kimia yang terjadi akan memanjang dan melemas. Namun tidak semua seperti itu, mekanisme kerja otot bisa berbeda-beda dan tergantung pada jenis ototnya.

Foto: Website/dosenpendidikan.com

 

Jenis otot pada manusia dibedakan menjadi tiga jenis yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung.

Tiga Jenis Mekanisme Kerja Otot

1. Otot lurik

Jenis otot dapat dikendalikan secara sadar sehingga otot dapat digunakan untuk bergerak. Selain itu, Otot lurik dikenal sebagai otot rangka yang dapat melekat dengan tulang.

Ketika otot bergerak,  tulang yang melekat pada otot menjadi ikut bergerak. Pergerakan Otot dan tulang ini diikat dengan tendon dan bergerak ketika otot mengalami kontraksi.

2. Otot polos

Otot polos menjadi jenis otot yang tidak bisa dikendalikan secara sadar. Biasanya jenis otot ini ditemukan pada organ dalam tubuh, seperti pembuluh darah, salurah pencernaan, saluran kencing, dan uterus.

Hal ini yang membuat mekanisme kerja otot ini bergerak secara otomatis sehingga ketika otot berkontraksi dengan ritme tersendiri tergantung pada aktivitas yang terjadi pada tubuh.

3. Otot jantung

Otot jantung sama dengan otot polos, pergerakannya tidak dapat dikendalikan secara sadar. Hal ini yang membuat mekanisme kerja otot jantung bergerak secara otomatis yang ditentukan dengan kebutuhan tubuh dan  ritme tertentu.