Berikut Lima Langkah Mencegah Hipertensi Sejak Dini

Senin, 11 Januari 2021 | 09:11:05

LS Health

Penulis : LS Health

Berikut Lima Langkah Mencegah Hipertensi Sejak Dini

Hipertensi/tekanan darah tinggi merupakan silent killer karena penyakit ini sering kali datang tanpa gejala apapun.Risiko komplikasi akan meningkat dengan adanya faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya seperti kadar kolesterol dan kadar gula darah yang tinggi (diabetes). Kementerian Kesehatan RI mendefinisikan tekanan darah tinggi sebagai peningkatan darah sistolik, lebih dari 140 mmHG, serta tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg. Dalam jangka panjang, kondisi ini berisiko menimbulkan gagal ginjal, penyakit jantung koroner, serta stroke.

Berikut lima langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah hipertensi sejak dini menurut buku Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2014:

1. Olahraga

Saat berolahraga jalan cepat, bersepeda, joging, berenang, atau mengikuti aktivitas aerobik lainnya, tekanan darah akan naik cukup banyak. Misalnya selama melakukan latihan-latihan aerobik yang keras, tekanan darah sistolik dapat naik menjadi 150 - 200 mmHg dari tekanan sistolik ketika istirahat sebesar 110 - 120 mmHg. Sebaliknya, segera setelah latihan aerobik selesai, tekanan darah akan turun sampai di bawah normal dan berlangsung selama 30 - 120 menit. Penurunan ini terjadi karena pembuluh darah mengalami pelebaran dan relaksasi. Pada penderita hipertensi, penurunan itu akan nyata sekali. 

2. Mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, serta produk mengandung susu rendah lemak dengan kandungan lemak tersaturasi dan lemak total rendah

3. Mengurangi asupan garam sehari-hari menjadi tidak lebih dari 6 gram Natrium Klorida atau setara satu sendok teh garam dapur.

Garam dalam jumlah yang normal memang diperlukan tubuh untuk menahan cairan agar ketika dalam cuaca panas atau selepas berolahraga, tubuh dapat mengeluarkan keringat, tapi  jika garam yang dikonsumsi berlebihan, ginjal yang bertugas untuk mengolah garam akan menahan cairan lebih banyak daripada yang seharusnya di dalam tubuh. Banyaknya cairan yang tertahan menyebabkan peningkatan pada volume darah seseorang atau dengan kata lain pembuluh darah membawa lebih banyak cairan. Beban ekstra yang dibawa oleh pembuluh darah inilah yang menyebabkan pembuluh darah bekerja ekstra yakni adanya peningkatan tekanan darah di dalam dinding pembuluh darah.

4. Meningkatkan aktivitas fisik aerobik secara teratur seperti jalan cepat secara kontinyu selama minimal 30 menit, dengan frekuensi 4-6 kali per-minggu.

Kalau olahraga aerobik dilakukan berulang-ulang, lama kelamaan penurunan tekanan darah tadi berlangsung lebih lama. Itulah sebabnya latihan olahraga secara teratur akan dapat menurunkan tekanan darah. Dari hasil penelitian, penderita hipertensi tingkat ringan, bila mau melakukan latihan olahraga earobik secara teratur dan cukup takarannya, tekanan darah sistoliknya dapat turun 8 - 10 mmHg dan diastoliknya turun 6 - 10 mmHg.

5. Tidak merokok

Rokok mengandung nikotin yang menyebabkan ketagihan sehingga akan merangsang jantung, saraf, otak dan bagian tubuh lainnya bekerja tidak normal, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin sehingga meningkatkan tekanan darah, denyut nadi dan tekanan kontraksi jantung. Merokok juga diketahui memberi efek perubahan metabolik berupa pelepasan hormon pertumbuhan, serta meningkatkan asam lemak bebas, gliserol dan laktat, menyebabkan penurunan HDL (High Density Lipid) kolesterol, meningkatkan LDL (Low Density Lipid) kolesterol dan trigliserida, juga berperan sebagai penyebab peningkatan resistensi insulin yang dapat menyebabkan hiperinsulinemia sehingga berdampak buruk pada jantung dan pembuluh darah seperti hipertensi serta peningkatan resiko penyakit jantung koroner ataupun kematian otot jantung .

Konsultasikan kebutuhan nutrisi kamu dengan dokter ahli dan jangan lupa untuk melakukan tips-tips di atas secara rutin untuk mencegah darah tinggi!

Sumber Foto Utama: Freepik.com