Ladiestory.id - Perseteruan antara Blake Lively dan Justin Baldoni masih terus berlanjut. Terbaru, Blake Lively menanggapi gugatan balik dari Justin Baldoni yang diajukan ke Distrik Selatan New York pada Kamis (16/1/2025).
Menurut Blake Lively, hal ini merupakan cerita klasik tipikal pelaku pelecehan seksual. Dalam sebuah pernyataan dari tim hukum Blake Lively, pihaknya menyatakan bahwa gugatan dari Justin Baldoni itu tidaklah berdasar.
“Gugatan hukum terbaru dari Justin Baldoni, Wayfarer Studio, dan rekannya ini merupakan babak baru dalam buku pedoman pelaku pelecehan seksual,” kata tim hukum Blake Lively, melansir berbagai sumber, Senin (20/1/2024).
“Ini adalah cerita lama: Seorang perempuan berbicara dengan bukti konkret pelecehan seksual dan pembalasan, dan pelaku pelecehan mencoba membalikkan keadaan pada korban. Inilah yang disebut para ahli sebagai DARVO: Deny (sangkal), Attack (serang), Reverse Victim Offender (membalikkan posisi korban),” sambungnya.

Kuasa hukum Blake Lively juga mengklaim bahwa Wayfarer memilih untuk menggunakan sumber daya investornya untuk merilis pernyataan ke media, untuk meluncurkan gugatan hukum tak berdasar dan mengancam litigasi untuk mengalahkan kemampuan publik bahwa yang mereka lakukan adalah pembalasan atas tuduhan pelecehan seksual.
"Mereka mencoba mengalihkan narasi kepada Nyonya Lively dengan secara keliru, mengklaim bahwa dia mengambil alih kendali kreatif dan menjauhkan para pemain dari Tuan Baldoni," kata kuasa hukum Blake Lively.
"Bukti akan menunjukkan bahwa para pemain dan yang lainnya memiliki pengalaman negatif mereka sendiri dengan Tuan Baldoni dan Wayfarer," lanjutnya.
Pihak Blake Lively juga menyebut bahwa ada bukti yang menunjukkan pihak Sony Pictures meminta Blake Lively untuk mengawasi pemotongan adegan film tersebut, yang kemudian menjadi hasil editing final untuk didistribusikan.
"Sementara respons mereka pada tuduhan pelecehan seksual: dia [Blake Lively] yang mau, itu salahnya. Justifikasi mereka atas kenapa ini bisa terjadi: lihat apa yang dia pakai," ujar kuasa hukum Blake Lively.
"Singkatnya, sementara korban fokus pada pelecehan, pelaku pelecehan fokus pada korban. Strategi menyerang perempuan itu aksi putus asa, ini tidak membantah bukti dalam pengaduan Nyonya Lively, dan itu akan gagal." lanjutnya.