Bunga Edelweis, Bunga Abadi yang Mekar di Musim Hujan

Sabtu, 26 Desember 2020 | 12:43:41

LS Lifestyle

Penulis : LS Lifestyle

Bunga Edelweis, Bunga Abadi Yang Mekar Di Musim Hujan

Edelweiss (Leontopodium alpinum) adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana (pegunungan) yang berada di daerah-daerah pegunungan di Eropa seperti di Pegunungan Pirenia, Pegunungan Alpen, dan Pegunungan Carpathia. Asal Edelweiss ini sendiri adalah dari stepa-stepa (padang rumput luas) Mongolia. Setelah akhir dari zaman es terakhir beribu-ribu tahun yang lalu, Edelweiss baru dapat tumbuh di Alpen.Nama Edelweiss adalah gabungan dari dua kata dalam bahasa Jerman, yaitu edel yang berarti "mulia/agung" dan weiss yang berarti "putih." Tumbuhan ini dapat ditemukan pada umumnya di tempat-tempat dengan ketinggian 1700-2700 meter, namun tentunya dengan jenis tanah tertentu.

Berikut Fakta-fakta Bunga Edelweis

Ditemukan oleh ilmuwan asal Jerman

Fakta bunga Edelweis yang pertama adalah tentang siapa yang menemukannya. Bukan orang Indonesia, justru orang pertama yang menemukan bunga Edelweis adalah ilmuwan asal Jerman, Caspar Georg Carl Reinwardt. Bunga ini ditemukan oleh Caspar pada 1819 silam, di lereng Gunung Gede, Jawa Barat. Setelahnya, Edelweis langsung diteliti lebih lanjut oleh Carl Heinrich Schultz, di tahun yang sama.

Dijadikan gambar pada perangko Pos Indonesia

Buat anak-anak yang lahir di tahun 2000-an ke atas, pasti enggak akan tahu mengenai fakta bunga Edelweis yang satu ini. Karena keindahannya sendiri dilambangkan sebagai kesetiaan cinta abadi dan perjuangan, bunga langkah ini sempat dijadikan gambar pada perangko milik Pos Indonesia pada 2003 lalu lho, tepatnya untuk edisi “Souvenir sheet: Flora & Fauna”.

Dibalik julukan “bunga abadi”

Bagi sebagian orang awam, mungkin hanya sekedar tahu julukan “bunga abadi” pada Edelweis, namun enggak tahu makna dibaliknya. Nah sebenarnya, yang membuat bunga Edelweis disebut sebagai bunga abadi karena hormon etilen yang ada pada bunga tersebut. Hormon ini memungkinkan Edelweis untuk mekar dalam waktu yang sangat lama, kira-kira hingga 10 tahun lamanya.Karena hormon etilen pula, kelopak bunga Edelweis jarang sekali mengalami kerontokan.

Punya cara bertahan hidup yang kuat

Untuk urusan bertahan hidup, bunga abadi ini bisa dibilang cukup kuat lho. Meski seringnya ditemukan di ketinggian 2000 mdpl, tapi siapa sangka jika Edelweis juga bisa bertahan hidup di tanah tandus. Fakta bunga Edelweis yang satu ini memang sudah seringkali dibahas di berbagai situs. Yang mana alasan kenapa Edelweis mampu bertahan di tanah tandus, karena kemampuan Edelweis dalam membentuk mikoriza.

Bisa tumbuh hingga 8 meter

Fakta bunga Edelweis yang berikutnya adalah mengenai ketinggian tumbuhnya. Walaupun bunga ini sering tumbuh kurang dari 2 meter, namun dalam kondisi tertentu, Edelweis nyatanya dapat tumbuh hingga 8 meter, atau seukuran dengan kaki manusia.

Jadi masih tega untuk memetik bunga edelweis sebagai lambang gombalan untuk orang yang sepertinya Kamu cintai? Juga masihkah mau menerima tanda gombalannya dengan mengancam keberadaan bunga edelweis di alam bebas?

Sumber Foto Utama: Freepik.com