5 Ciri-Ciri Kelelahan Otak, Segera Istirahat!

Sabtu, 21 Mei 2022 | 00:01:00

Gendis Ayu

Penulis : Gendis Ayu

5 Ciri-Ciri Kelelahan Otak, Segera Istirahat!

Ilustrasi kelelahan otak. (Special)

Ladiestory.id - Tidak hanya tubuh atau perasaan yang bisa merasakan lelah. Rupanya, otak juga bisa merasakan kelelahan apabila dipaksa untuk bekerja dan berpikir secara terus menerus.

Jika otak terus dipaksa untuk bekerja akan menimbulkan dampak yang serius. Nantinya kondisi ini dapat mengakibatkan munculnya depresi dan anxiety atau kecemasan

Dikutip dari Health Line, kelelahan otak atau brain fog merupakan gejala disfungsi kognitif. Kondisi ini biasanya disebabkan karena stres yang berkepanjangan. Hal ini dapat membebani kesejahteraan mental orang.

Kelelahan otak yang berkepanjangan dapat memengaruhi kehidupan profesional seseorang. Agar tidak terjadi hal tersebut, sebaiknya istirahat jika dirasa otak telah mengalami kelelahan. Yuk ketahui ciri-ciri atau tanda otak mengalami kelelahan dan Kamu harus beristirahat sejenak.

Rasa Cemas

Ilustrasi perempuan cemas. (Special)

Rasa cemas menjadi salah satu ciri umum dari kelelahan otak. Bahkan, rasa cemas ini akan semakin berkembang saat otak mengalami kelelahan yang memicu sistem saraf simpatik.

Nantinya, kondisi ini akan berdampak memiliki rasa panik secara terus menerus. Tak hanya itu, nantinya kondisi ini akan menimbulkan rasa khawatir tentang masa depan. Terlebih, orang yang memiliki rasa cemas berlebihan akan kesulitan membuat keputusan karena ketakutan tentang "bagaimana jika" yang menguasai pikiran.

Jika Kamu sudah merasa sering mengalami rasa cemas, hal tersebut menjadi alarm, yakni Kamu telah mengalami kelelahan otak sehingga harus diistirahatkan.

Tidak Produktif

Ilustrasi tidak produktif. (Special)

Ciri lain otak mengalami kelelahan adalah tidak produktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Pasalnya, saat dalam keadaan sehat fisik maupun otak, pasti mampu mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan produktif.

Namun, saat otak mengalami kelelahan, tubuh juga cenderung akan merasa cepat lelah, meskipun sedang tidak melakukan aktivitas yang berat. Sehingga, jika sudah merasakan rasa lelah padahal tidak melakukan aktivitas berat, itu menjadi alarm. Sebaiknya beristirahat dan jangan paksa otak untuk terus berpikir dan bekerja.

Suka Mendekam

Ilustrasi menyendiri. (Special)

Waspada jika Kamu menjadi seorang yang suka mendekam. Pasalnya, salah satu tindakan tersebut juga bisa mengindikasikan seseorang mengalami kelelahan otak.

Sebelumnya, mendekam dapat digambarkan sebagai perasaan kekosongan dan stagnasi, di mana perasaan ini berkembang ketika pikiran seseorang merasa kehabisan energi. Seseorang yang terjebak dalam keadaan merana sering kali merasa apatis dan terputus dari teman dan rekan kerja.

Jika perasaan tersebut terus berlanjut, secara bertahap dapat mengisolasi diri dari orang-orang dalam hidup. Sehingga, jika tidak ingin mendapat dampak tersebut, sebaiknya istirahat juga tiba-tiba Kamu menjadi pribadi yang suka mendekam.

Sering Sakit Kepala

Ilustrasi pusing. (Special)

Pada dasarnya sakit kepala bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Namun, salah satu penyebab sering sakit kepala adalah otak merasa kelelahan.

Jika otak merasa lelah, maka muncul psikosomatik, yaitu gejala fisik yang diakibatkan oleh gangguan psikis. Hal ini tidak lain karena kita tertekan oleh pekerjaan yang menumpuk, namun di sisi lain tidak bisa mengerjakannya.

Hal tersebut disebabkan lantaran otak terasa sedang tumpul sehingga tidak bisa memikirkan apapun. Terlebih, jika otak lelah namun tetap dipaksa untuk bekerja dan berpikir, pastinya akan menimbulkan rasa sakit di kepala.

Susah Tidur

Ilustrasi perempuan sulit tidur. (Special)

Tanda atau ciri-ciri orang kelelahan otak adalah sering mengalami kesulitan tidur dan bahkan insomnia. Gangguan tidur ini timbul lantaran efek samping emosional dari kelelahan otak seperti kecemasan atau depresi.

Jika dihantui rasa khawatir dan waspada yang konstan akan membuat lebih sulit untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak. Sementara itu, depresi klinis dapat menyebabkan tidur berlebihan. Nantinya, hal ini dapat mengganggu ritme sirkadian.