Covid-19 Belum Usai, Infeksi Jamur Hitam Mengintai

Jumat, 19 November 2021 | 17:16:00

Sofiatun Hasanah

Penulis : Sofiatun Hasanah

Covid-19 Belum Usai, Infeksi Jamur Hitam Mengintai

Foto : Tribun

Ladiestory.id - Infeksi jamur hitam merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai oleh masyarakat Indonesia di masa pandemi virus COVID-19. Belakangan penyakit ini banyak diperbincangkan karena rentan menyerang penyintas Covid-19.

Infeksi Jamur Hitam

Penyakit Infeksi jamur ini merupakan infeksi yang langka dan serius. Infeksi jamur hitam bisa berakibat fatal bagi pasien yang selama terinfeksi virus corona menggunakan obat steroid berlebihan, pengidap diabetes, dan  memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Berikut kita bahas, penyebab, gejala dan penanganan infeksi jamur hitam.

Penyebab Infeksi Jamur Hitam atau Mucormycosis

Foto : Okezone

Mucormycosis atau dikenal juga dengan jamur hitam ini merupakan infeksi serius yang disebabkan oleh jamur mucormycetes. WHO menyatakan bahwa infeksi jamur hitam tidak menular antar manusia.

Spora jamur Mucormycetes bertransmisi  melalui udara, kondisi ini lebih beresiko pada orang yang sedang menderita suatu penyakit atau orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.

Selain itu, jamur ini juga bisa menginfeksi melalui kulit luka yang terbuka, kemudian infeksi ini menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti mata, kulit dan otak, apabila tidak segera ditangani akan berakibat fatal.

Gejala Infeksi Jamur Hitam

Gejala infeksi jamur hitam berbeda-beda, tergantung pada bagian tubuh yang diserang. Berikut ini gejala penyakit jamur hitam yang dapat terjadi:

  • Jamur hitam di hidung dan sinus

Gejala umum ketika penyakit jamur hitam menyerang hidung atau sinus adalah demam, sakit kepala, mual, hiposmia atau anosmia, flu, bengkak di mata atau wajah, kehitaman di batang hidung atau mulut yang dapat menyebar dengan cepat. Penyebaran jamur hitam bisa sampai ke otak dengan penurunan kesadaran serta kelemahan otot di wajah atau badan.

  • Jamur hitam di paru-paru

Gejala jamur hitam menyerang paru-paru, antara lain: demam, sesak nafas, nyeri di dada, batuk yang dapat memburuk (batuk darah).

  • Jamur hitam di kulit

Penyakit jamur hitam di kulit bisa terjadi di permukaan kulit mana saja. Meski awalnya pada satu area, infeksi ini dapat menyebar dengan sangat cepat, gejala awalnya sama seperti gejala selulitis, kemerahan, nyeri, atau luka.

Kulit dapat mengalami kematian jaringan sehingga jamur bisa masuk ke pembuluh darah, ditandai dengan warna kulit menjadi kehitaman.

  • Jamur hitam di saluran pencernaan

Jika menyerang sistem saluran pencernaan, penyakit jamur hitam sulit dibedakan dengan penyakit yang lain karena gejala yang bervariasi antara lain: kembung, mual dan muntah, sakit perut dan diare.

  • Jamur hitam diseminata

Penyakit jamur hitam diseminata umumnya terjadi pada seseorang yang memiliki penyakit bawaan, atau sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah. Penyakit jamur hitam menyebar melalui aliran darah, dan menyerang organ tubuh seperti jantung, ginjal dan tulang.

Penanganan Infeksi Jamur Hitam

Dokter akan memberikan obat anti jamur dengan tujuan menghentikan pertumbuhan jamur serta mengendalikan infeksi. Pada awal penanganan akan diberikan obat anti jamur dosis tinggi melalui infus, apabila kondisi membaik akan diberikan obat generik dalam bentuk pil diantaranya: Amphotericin B, Isavuconazole, Posaconazole.

Namun pada kasus yang parah, dokter dapat melakukan operasi untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi agar tidak menyebar luas dan menginfeksi organ lainnya.

Walau penyakit ini tidak menular secara langsung, namun infeksi jamur hitam yang tidak diobati bisa berdampak fatal. Hingga kini penelitian mengenai jamur hitam masih terus dilakukan demi penanganan yang lebih baik.