7 Faktor yang Penyebab Terjadinya Pigmentasi pada Kulit

Rabu, 1 Maret 2023 | 00:01:00

Penny Fatikasari

Penulis : Penny Fatikasari

7 Faktor Yang Penyebab Terjadinya Pigmentasi Pada Kulit

Ilustrasi pigmentasi pada kulit. (Special)

Ladiestory.id - Ladies, mungkin kamu sudah mengetahui atau mengalami munculnya flek hitam di wajah salah satunya dapat disebabkan oleh pigmentasi kulit atau yang biasa dikenal dengan melasma. Melasma dapat ditandai dengan kondisi kulit yang menghitam, munculnya bercak kecoklatan baik diarea pipi, dahi, dagu ataupun dibagian atas bibir.

Hal lain yang dapat menyebabkan terjadinya pigmentasi pada wajah ialah paparan sinar UV. Namun, tak hanya akibat sinar UV, ternyata pigmentasi pada kulit pun dapat disebabkan oleh tujuh faktor berikut ini, lho.

Faktor Genetik

Ilustrasi pigmentasi pada kulit. (Special)

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pigmentasi kulit ialah kondisi genetik. Hal ini dapat disebabkan oleh DNA pada anggota keluarga baik ayah, ibu, kakek, hingga nenek yang juga mengalami hal serupa.

Dengan adanya faktor keturunan atau genetik ini, maka akan berpengaruh besar seseorang mengalami pigmentasi kulit atau melasma baik itu dikarenakan perubahan hormon maupun paparan terhadap sinar UV.

Perawatan Kecantikan dengan Laser

Ilustrasi laser wajah. (Special)

Ladies, faktor lainnya yang bisa saja timbul akibat terjadinya pigmentasi kulit ialah perawatan kecantikan dengan menggunakan laser. Kondisi ini dikenal dengan istilah post-laser hyperpigmentation bahkan bisa berlangsung secara permanen jika tidak ditangani dengan tepat.

Adapun perawatan kecantikan dengan laser yang menjadi penyebab pigmentasi ini di antaranya ialah IPL, fraxel hingga laser hair removal.

Kurang Konsumsi Vitamin

Makanan Vitamin D (Special)

Penyebab lainnya yang timbul akibat pigmentasi kulit ialah kurang mengonsumsi vitamin. Walaupun hal ini terdengar sepele, namun dengan rutin mengonsumsi vitamin B12 dapat mencegah terjadinya pigmentasi pada kulit, lho.

Selain itu, vitamin B12 dapat membantu produksi dan mengatur pigmen kulit sehingga dapat mencegah terjadinya hiperpigmentasi kulit. Selain mengonsumsi vitamin B12, kamu pun bisa mengonsumsi vitamin E dan vitamin K untuk menjaga kulit dari kekurangan vitamin.

Penggunanaan Kosmetik yang Kurang Tepat

Ilustrasi mengaplikasikan mascara. (Special)

Faktor lainnya yang dapat menyebabkan pigmentasi kulit ialah penggunaan kosmetik yang kurang tepat. Hal ini pun dapat dipengaruhi oleh kandungan zat kimia dari produk kosmetik serta dapat meningkatnya produksi melanin dan melanocyte. Salah satu kandungan kosmetik yang teroksidasi diantaranya vitamin C serta parfum sintesis.

Paparan Sinar UV

Ilustrasi perempuan terpapar sinar matahari. (Special)

Seperti yang telah diterangkan di atas, salah satu faktor penyebab seseorang mengalami pigmentasi kulit ialah akibat paparan sinar UV. Akibat terpapar sinar UV maka melanin akan berfungsi sebagai penangkal tabir surya untuk melindungi kulit.

Namun, apabila kulit terpapar sinar matahari secara berlebihan maka dapat menyebabkan munculnya pigmentasi kulit.

Polusi Udara

Ilustrasi berkendara menggunakan masker. (Special)

Polusi udara yang kotor dan tidak sehat pun bisa menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pigmentasi kulit, lho. Polusi udara yang kotor dapat menyebabkan kondisi kulit mengalami iritasi, menyebabkan inflamasi, merusak sel lapisan kulit serta dapat menimbulkan alergi pada kulit. Hal tersebut pun dapat meningkatkan produksi melanin pada kulit serta dapat meninmbulkan flek hitam di kulit.

Penyakit atau Gangguan Metabolisme Tubuh

Ilustrasi pigmentasi pada kulit. (Special)

Faktor lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya pigmentasi kulit ialah adanya penyakit dan gangguan metabolisme dalam tubuh diantaranya gangguan pencernaan, tubuh kekurangan vitamin, ataupun tubuh terserang penyakit seperti addison atau hemokromatosis.

Nah, Ladies itulah ke tujuh faktor yang dapat menyebabakan seseorang mengalami pigmentasi kulit. Apabila kamu mengalami pigmentasi kulit maka sebaiknya kamu dapat segera berkonsultasi ke dokter yang berkompeten di bidangnya untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.