Geger Tragedi Kanjuruhan, Kemal Palevi: Indonesia Gak Bisa Jadi Negara Sepak Bola

Minggu, 2 Oktober 2022 | 13:30:00

Geger Tragedi Kanjuruhan, Kemal Palevi: Indonesia Gak Bisa Jadi Negara Sepak Bola

Kemal Palevi. (Instagram.com/kemalpalevi)

Ladiestory.id - Aktor dan pelawak Kemal Palevi tak kuasa menahan amarah ketika mengetahui tragedi Kanjuruhan menewaskan setidaknya 130 korban. Ia menyebut, Indonesia tidak mampu menjadi negara sepak bola.

Kemal Palevi merupakan salah satu publik figur yang turut bersimpati atas tragedi Kanjuruhan, yang terjadi Sabtu (1/10/2022) malam di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Melalui akun Twitter pribadinya, Kemal menyalahkan semua pihak yang bersangkutan dalam insiden mematikan ini.

Unggahan Kemal Palevi. (Twitter.com/kemalpalevi)

"126 orang meninggal di pertandingan Arema vs Persebaya?? Ini tragedi besar teman2. Gila ini. Ratusan nyawa melayang," ungkap Kemal Palevi pada Minggu (2/10/2022).

"Gas air mata ditembakan, padahal melanggar kode keamanan FIFA. Jam pertandingan minta diubah ke sore, tapi tetap jam 8 malam. Negara ini emang gak bisa jadi negara sepak bola," tegasnya.

Menurut pria 33 tahun itu, pihak yang seharusnya disalahkan atas insiden ini adalah stasiun penyelenggara, pihak kepolisian, dan suporter Arema yang berbuat anarkis. Dia pun juga menyampaikan bahwa, jika sepak bola lebih mahal ketimbang nyawa, negara ini lebih baik hidup tanpa sepak bola.

Unggahan Kemal Palevi. (Twitter.com/kemalpalevi)

"Kalau soal siapa yang salah, jelas semuanya salah," bunyi unggahan Kemal Palevi.

"Tapi soal tanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab atas hilangnya puluhan nyawa ini?? Rest In Peace, Malang 1 Oktober 2022," lanjutnya.

Dalam unggahan lain, bintang "Comic 8" itu juga mengirimkan ungkapan dukacita. Ia berdoa untuk para korban yang meninggal dunia agar diterima di sisi Tuhan. 

Hingga saat ini, sebanyak 130 korban telah dinyatakan meninggal dunia dan lebih dari 180 orang mengalami luka-luka. Tragedi Kanjuruhan ini menjadi salah satu tragedi paling kelam dalam dunia sepak bola Indonesia.