5 Hal yang Bikin Recruiter Ragu Denganmu, Wajib Dihindari!

Rabu, 26 Oktober 2022 | 00:01:00

Anisah Chamalia

Penulis : Anisah Chamalia

5 Hal Yang Bikin Recruiter Ragu Denganmu, Wajib Dihindari!

Ilustrasi wawancara. (Special)

Ladiestory.id - Apakah kamu sedang mengalami kesulitan dalam melamar pekerjaan? Sudah mencoba melamar berkali-kali namun belum ada hasil?

Mungkin saja, salah satu kendala yang dialami adalah sikap yang kamu miliki selama interview. Sehingga, recruiter ragu untuk menerimamu bergabung dengan perusahaan.

Seorang recruiter sendiri memiliki tanggung jawab dalam menyaring dan memastikan calon pekerja memiliki pengalaman, sikap positif hingga sesuai dengan visi misi perusahaan. Nah, apabila selama wawancara sikapmu terlalu berlebihan atau justru kurang sopan, mungkin membuat recruiter tidak yakin padamu.

Oleh karena itu, kamu perlu menghindari beberapa hal yang membuat recruiter ragu selama wawancara. Apa saja?

CV Tidak Relevan dan Kurang Menarik

Ilustrasi CV. (Special)

Saat kamu melamar kerja, tentu perlu melihat posisi atau jenis pekerjaan yang kamu pilih. Recruiter pun membutuhkan CV untuk menyaring calon atau pelamar kerja.

CV sendiri merupakan salah satu hal yang penting dalam melamar kerja. Sebab, berisi daftar riwayat hidup yang menjelaskan mengenai dirimu, riwayat pendidikan, pengalaman organisasi maupun kerja, hingga skill khusus yang kamu miliki. Kamu juga bisa menambahkan daftar prestasi yang kamu miliki. Namun, saat melamar pekerjaan kamu harus mengetahui struktur CV yang kamu miliki sudah sesuai atau belum.

Selain itu, ketika menulis skill atau pengalaman kerjam utamakan memasukan data yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. Sehingga, dapat menjadi nilai tambah dirimu bagi recruiter saat melakukan wawancara.

Kamu bisa juga memulai membuat CV ATS yang kini digemari para recruiter. Sebab, CV ATS sangat memudahkan recruiter dalam menyaring dan mengetahui apakah calon pelamar sesuai kriteria yang dibutuhkan perusahaan.

Datang Terlambat Saat Wawancara

Ilustrasi datang wawancara. (Special)

Setelah CV yang kamu dilampirkan saat melamar kerja berhasil, maka kamu akan memasuki tahap selanjutnya, yaitu melakukan wawancara. Kini, wawancara dapat dilakukan secara daring maupun luring.

Meski begitu, tetap usahakan untuk selalu datang tepat waktu ketika melakukan wawancara. Alangkah lebih baik jika kamu berada di lokasi wawancara sekitar 20 menit sebelum dimulai. Sehingga, recruiter maupun pihak perusahaan tidak menunggu.

Meski terlihat sepele, nyatanya hal semacam ini masih belum banyak dilakukan oleh calon pelamar kerja. Padahal, wawancara merupakan pertemuaan awal yang menjadi salah satu nilai lebih bagi recruiter dalam mempertimbangkanmu bekerja di perusahaan tersebut.

Tidak Ceritakan Diri Sendiri dengan Baik

Ilustrasi wawancara. (Special)

Dalam sesi wawancara, kamu akan menghadapi berbagai pertanyaan atau permintaan recruiter, salah satunya untuk menceritakan diri sendiri. Hal ini dilakukan untuk memudahkan recruiter mengetahui kepribadian calon pelamar yang akan bekerja di perusahaan tersebut.

Namun, kamu perlu mengingat dalam menceritakan tentang diri usahakan tidak terlalu panjang dan dalam. Kamu dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan membahas mengenai kegiatan saat ini, keseharian maupun hubungan keluargamu secara singkat. Hindari membahas terlalu dalam, sebab justru akan membuat recruiter ragu padamu.

Bertele-tele dalam Menjawab Pertanyaan

Ilustrasi melamar kerja. (Special)

Selain membahas mengenai diri sendiri, recruiter juga akan menanyakan pertanyaan lain. Sesi ini disebut sebagai bagian tanya jawab.

Pastikan kamu menjawab dengan singkat, padat, dan jelas, tapi perlu sesuai dengan konteks dan arahannya. Jangan sampai jawabannya justru bertele-tele dan membuat recruiter menilai bahwa kamu pribadi yang tidak fokus dan rumit dipahami. Sedangkan, dalam sebuah perusahaan membutuhkan calon pelamar yang fokus, memiliki ketepatan dan efisien serta tidak membuang-buang waktu.

Bahas Koneksi di Tempat Kerja

Ilustrasi wawancara. (Special)

Mungkin beberapa dari kamu memiliki koneksi di tempat kerja yang akan dilamar. Hal ini bisa menjadi nilai tambah, tapi kamu juga harus mewaspadai mengenai risikonya.

Pasalnya, jika berlebihan dalam membanggakan seseorang yang kamu kenal dalam perusahaan, justru membuat mereka menolakmu. Alangkah baiknya jika kamu tetap tenang, dan menjelaskan secara singkat dan padat.

Hindari untuk melebih-lebihkan ketika kamu memiliki koneksi saat menjalani wawancara. Selain itu, tetap usahakan percaya diri pada kemampuan diri supaya recruiter yakin dan tertarik untuk merekrut bergabung dalam perusahaan tersebut.