Pahami Potret Hubungan Nathalie Holscher - Putri Delina, Ini 5 Tips Step-Parenting

Minggu, 10 Juli 2022 | 17:00:00

Lis Tyawati

Penulis : Lis Tyawati

Pahami Potret Hubungan Nathalie Holscher - Putri Delina, Ini 5 Tips Step-Parenting

Family Bonding (Shutterstock.com)

Ladiestory.id - Sebagaimana diberitakan di berbagai media, Nathalie Holscher dan Putri Delina, istri dan anak dari komedian tanah air, Sule, tengah menjadi topik hangat. Meskipun di medsos telah banyak beredar potret kebersamaan yang kompak antara anak dan ibu sambung ini. faktanya, dalam perbincangan di beberapa kanal Youtube, baik Nathalie maupun Putri menyiratkan hubungan yang belum smooth

Mengamati fenomena yang terjadi, mungkin akan timbul pertanyaan, “Bagaimana menjadi orangtua sambung yang baik agar hubungan dengan anak lancar?”. Dilansir dari raisingchildren.net.au ini 5 tips step-parenting agar tercipta family-bonding yang kokoh.

Diskusikan Pola Asuh Anak dengan Pasangan dan Mantannya

 

 

Pasangan Berdiskusi (Shutterstock.com)

 

Komunikasi merupakan aspek yang penting dalam sebuah keluarga, apalagi jika terdapat anggota baru di dalamnya, seperti ibu atau ayah sambung. Agar hubungan dengan anak sambung lancar, pada saat awal, cobalah ajak pasangan berdiskusi.
 
Anda dapat menanyakan beberapa hal seperti berikut ini:
“Peran apa yang kamu harap saya ambil terhadap anak, sebagai orangtua, kakak atau teman sebaya?”
“Apa yang sebaiknya saya lakukan dan apa yang tidak?”
“Bagaimana kita memberikan masukan kepada masing-masing tanpa harus menyudutkan?”
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membuat kedua belah pihak paham dan sepakat tentang pola asuh anak.
 
Selain dengan pasangan, akan lebih baik apabila Anda juga mendiskusikan hal ini dengan mantan dari pasangan Anda. Biar bagaimanapun mantan dari pasangan Anda adalah orangtua kandung sang anak, sehingga ia tetap memiliki hak dan kewajiban untuk turut serta dalam pengasuhan anak. Tentunya tindakan ini dapat diambil apabila antara pasangan dengan mantannya tidak ada konflik.  
    
 
Pahami Karakter dan Kebiasaan Anak
Dialog Anak-Ayah (Shutterstock.com)

Proses memahami anak sebaiknya dilakukan sebelum seorang ibu atau ayah sambung tinggal bersamanya. Hal ini dapat dilakukan dengan menanyakan pasangan tentang karakter, minat, kebiasaan dan hal-hal yang disukai atau tidak disukai sang anak.

Setelah berkenalan secara langsung, cobalah berinisiatif membuka diri terhadapnya dengan melakukan kegiatan bersama, misalnya bermain dengan hewan kesayangan atau menonton film bersama. Anda juga dapat menunjukkan support kepadanya dengan menawarkan bantuan ketika ia sedang mengerjakan tugas sekolah atau mengantarnya beraktivitas di luar rumah. 
  
 
Buat Anak Perlahan Merasa Nyaman
Father-Children Bonding (Shutterstock.com)
Faktor yang penting dalam membangun ikatan yang kuat antara anak-orangtua sambung adalah kenyamanan sang anak. Ketika ia telah merasakannya, maka saat itulah secara alamiah anak akan membuka diri dan mengakui Anda sebagai orangtua, layaknya orangtua kandungnya sendiri.
 
Agar anak merasa nyaman, dekatilah ia sesuai ritmenya. Pada satu hingga dua tahun pertama hubungan, biasanya akan lebih efektif apabila seseorang mengambil peran supportive terhadap anak sambungnya. Cukuplah ia menjadi sosok yang dapat diandalkan, tempat anak bergantung. Peran ini bisa diambil, misalnya, dengan menyediakan waktu setiap weekend untuk menemaninya berolahraga atau melakukan hobinya yang lain.
 
Situasi ini dapat membangun kenyamanan dan kepercayaan sang anak. Ketika satu sama lain telah merasa nyaman, Anda dapat mengambil peran yang lebih aktif sebagai orangtua.      

 

Fokus pada Sisi Positif Anak

Komunikasi Orangtua-Anak (Shutterstock.com)

Agar anak tidak menutup diri, cobalah untuk memaklumi kekurangan atau kesalahannya. Fokuslah pada kelebihan dan hal-hal positif yang ia lakukan. Menghargai kebaikan anak akan lebih efektif dalam meruntuhkan barrier yang ia bangun terhadap Anda. Memberinya hadiah kecil atau sekedar pujian dapat menciptakan rasa bahagia pada batin sang anak. Tentu hal ini akan meningkatkan kualitas hubungan Anda dengannya.   

  
Rawat Diri Sendiri
Wanita Bermeditasi (Shutterstock.com)

 

Sebagai manusia biasa, Anda tentu menginginkan kehidupan yang imbang. Untuk itu, Anda perlu merawat diri, baik secara pikiran, jiwa maupun raga. Alasannya adalah karena membahagiakan orang lain tidak akan dapat dilakukan apabila diri sendiri tidak bahagia.
 
Karena itu, meskipun sedang berusaha melakukan pendekatan pada keluarga baru, Anda juga perlu melakukan aktivitas yang bersifat me-time sekedar untuk me-recharge energi Anda. Kegiatan-kegiatan seperti berolahraga, bertemu dengan teman-teman atau relaksasi di salon langganan dapat menjadi pilihan.
 
Dari 5 tips step-parenting yang telah dipaparkan, semuanya tentu akan lebih mudah dilakukan apabila pasangan Anda sebagai sosok orangtua kandung bagi sang anak turut serta secara aktif mendekatkan Anda berdua. Karena itu, pasangan perlu mengambil peran sedemikian rupa sehingga anak tidak merasa ditinggalkan disaat ia sedang berjuang dalam beradaptasi dengan situasi yang baru baginya.