Ingin Punya Pasangan Dokter, Pahami Suka Dan Duka

Sabtu, 7 Agustus 2021 | 05:00:00

Prisca Devina

Penulis : Prisca Devina

Ingin Punya Pasangan Dokter, Pahami Suka Dan Duka

Foto: freepik.com

Jika bicara mengenai profesi yang sering diimpikan orang-orang, mungkin dokter termasuk salah satunya.Bahkan ketika ditanya pada anak-anak mengenai cita-cita kebanyakan akan menjawab dokter.

Seseorang yang menjadi dokter sering dianggap pintar dan memiliki hati yang mulia dalam melayani serta menyembuhkan orang lanin. Bahkan beberapa orang tua kemungkinan akan  langsung setuju saat anaknya memiliki pasangan dokter. 

Namun ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan atau diperhatikan ketika ingin memiliki pasangan dokter. Meskipun terlihat menyenangkan, tapi ada beberapa suka dan duka yang dialami ketika menjalani hubungan dengan seorang dokter. 

Foto: Ladiestory.id
Foto: Ladiestory.id

1. Sadari jika pasangan bukan milikmu seorang, namun ada pasien yang harus diperhatikan

Foto: Ladiestory.id
Foto: Ladiestory.id


Dokter merupakan profesi yang kemungkinan memiliki jam kerja yang berbeda dengan pekerjaan lainnya. Maka dari itu, kita perlu menyadari dari awal. Biasanya jam kerja dokter bergantung dengan shift bisa pagi, namun terkadang malam hari. Saat pasangan kita adalah dokter, cobalah untuk memahami apabila dia tidak bisa ada disampingmu.

Profesi yang dapat dikatakan sebagai sebuah pengabdian ini memang menjadi sesuatu hal yang berbeda dibandingkan yang lainnya. Bahkan ketika hari libur yang sebenarnya bisa bersantai, ketika rumah sakit menghubungi untuk datang. Sebagai sebuah tugas negara, dokter wajib datang ke rumah sakit ketika ada pasien yang membutuhkan tenaga.

Pahami jika dokter merupakan pekerjaan mulia bukan hanya mencari nafkah tapi menolong orang untuk sembuh dari sakit Apabila dilihat dari jam kerja yang kurang jelas, faktanya dibalik itu semua dokter merupakan profesi mulia sebagai perantara tangan untuk membantu menyembuhkan orang sakit. Mungkin waktu kita akan banyak berkurang ketika pasangan kita harus lebih fokus dalam memperhatikan pasiennya. 

Foto: Ladiestory.id
Foto: Ladiestory.id

 

 

2. Ketika sakit, pasangan adalah pertolongan pertama untuk kita dan keluarga

Sebuah keuntungan ketika menikah dengan dokter, dia adalah pertolongan pertama saat kamu sakit, dimulai dari obat yang diminum. Selain itu dapat meminimalisir anggaran kesehatan keluarga tak perlu repot pergi ke dokter atau rumah sakit.

3. Citra dokter sering dianggap memiliki gaji yang tinggi

Profesi ini memang memerlukan biaya yang cukup ketika ingin menempuh gelar dokter. Bahkan citra tinggi inilah yang menganggap jika gaji dokter besar. Faktanya, ketika masih memiliki status dokter umum, maka gaji pokok cukup sebatas UMR. Biasanya, penghasilan dokter lebih banyak didapatkan dari uang jasa medis karena pasien serta tindakan yang dilakukan.

Foto: Ladiestory.id
Foto: Ladiestory.id

Mengira ketika sudah menjadi dokter spesialis, segi profesi naik diikuti dengan kesejahteraan keluarga. Namun perjuangannya tak semudah yang dipikirkan! Gelar dokter tambaan itu memang memberikan jenjang karir dan kesejahteraan keluarga yang meningkat. Namun, ketika ditanya mengenai gelar tambahan, perjuangannya cukup berat!

Selama mengalami kuliah S2 dalam 2 tahun, pendidikan dokter spesialis biasanya antara 4-6 tahun.
Ketika sudah masuk ke pernikahan, kemungkinan akan ada waktu yang dibagi, karena ada keluarga yang diperhatikan. Dalam mendapatkan gelar spesialis perlu adanya management waktu dan diri.

Disinilah posisi pasangan dalam memberikan semangat dan motivasi untuk bekerja dan belajar keras Jadi, bagaimana apakah masih ingin punya pasangan dokter?