Iqra Ismail, Pesepak Bola Hijabers yang Berkali-kali Ditolak Klub Bola

Selasa, 24 Desember 2019 | 10:30:55

LS Hijab

Penulis : LS Hijab

Iqra Ismail, Pesepak Bola Hijabers Yang Berkali-Kali Ditolak Klub Bola

Iqra Ismail adalah remaja kulit hitam berhijab yang merupakan atlet sepakbola yang begitu menginspirasi karena berkali-kali ditolak masuk klub bola. Menurut Telegraph, Iqra Ismail disebut sebagai salah satu wanita muda berkulit hitam karena gebrakannya di dunia sepakbola. Iqra Ismail mendirikan klub sepakbola khusus wanita minoritas mulai dari yang berkulit hitam hingga Asia. Simak perjuangannya yuk!

1. Iqra ditolak karena dirinya menolak harus mengenakan celana dan baju lengan pendek

Iqra Ismail
sumber: Instagram @iqraaismail

Iqra Ismail mengaku ingat bagaimana ketika dirinya ingin bergabung dengan klub sepakbola pertamanya. Saat itu, pelatih menyerahkan sepasang baju berlengan pendek dan celana pendek. Sebagai seorang gadis muslim asal Somalia, ia pun menolak dan mengatakan bahwa dirinya tidak bisa memakai celana atau baju lengan pendek. Dan sang pelatih pun langsung memberikan jawaban penolakan atas pendaftarannya dalam klub tersebut. “Seketika aku merasa bahwa aku ini berbeda,” kata Iqra seperti yang dikutip dari Telegraph.

2. Banyak orang menanyakan tentang penampilannya yang berbeda karena memakai hijab

Iqra Ismail
sumber: Instagram @iqraaismail

Dalam kesehariannya, Iqra pun kerap mendapatkan berbagai pertanyaan dari orang-orang di sekitarnya lantaran penampilan atau perilakunya yang berbeda. Misalnya, terkadang ada yang bertanya apakah dia tidak kepanasan karena memakai hijab atau ketika Ramadan, dia sering ditanya kenapa tidak makan atau minum di siang hari. Iqra pun harus memberikan penjelasan pada orang-orang sekitarnya bahwa apa yang dilakukan dirinya adalah ajaran agamanya dan harus ditaati.

3. Ia mendirikan klub sepakbola tersebut saat usianya baru 19 tahun

Iqra Ismail dan klub sepakbolanya
sumber: Instagram @iqraaismail

Iqra Ismail mendirikan klub sepakbola yang diberi nama NUR Women’s Football Club saat usianya baru 19 tahun. Klub itu dibentuk setelah dirinya ditolak berkali-kali masuk ke klub sepakbola. Iqra pun menjelaskan bahwa kurangnya pemahaman orang lain terhadap Islam juga terus membayangi aktivitasnya berlatih sepakbola. Msekin demikian, dia tidak menyerah dan memutuskan membuat gebrakan dengan mendirikan NUR, yang merupakan akroninm dari “Never Underestimate Resilience”.

4. Saat pertama dirikan, hanya 15 orang yang hadir di klub tersebut

Iqra Ismail
sumber: Instagram @iqraaismail

Iqra yang mendirikan klub sepakbola itu di usianya yang baru 19 tahun. Saat pertama latihan pertama digelar, hanya 15 orang yang hadir di klub tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah anggotanya terus bertambah. Para wanita yang bergabung dalam klub sepakbola milik Iqra mengatakan bahwa NUR adalah klub yang mereka cari selama ini. Demi bisa melatih para wanita yang tergabung di klub sepakbolanya, Iqra sampai berpindah kuliah dari Portsmouth University ke Middlesex University. Iqra dan timnya di NUR saat ini juga sering mengikuti pertandingan di liga lokal.

5. Iqra berencana membuka cabang lain untuk klubnya

Iqra Ismail dan teman setimnya
sumber: Instagram @iqraaismail

Bagi Iqra, klub sepakbolanya ini hanyalah permulaan. “Kami ingin bisa buka cabang keluar. Sudah ada beberapa orang di Cardiff, Leicester, Birmingham, Liverpool mengulurkan tangan kepadaku. Aku juga ingin merekrut wanita lebih muda, mungkin di bawah 10 tahun untuk bergabung di klub sepakbolaku,” jelasnya.

Perjuangan Iqra Ismail membuat kita berpikir, menjadi minoritas bukan berarti membuat kita berkecil hati, tapi dengan menjadi minoritas kita bisa menciptakan sesuatu yang sebenarnya dibutuhkan orang banyak.