Jangan Biasakan, Ini 6 Bahaya Bayi Tidur Tengkurap

Minggu, 14 Mei 2023 | 12:11:00

Penny Fatikasari

Penulis : Penny Fatikasari

Jangan Biasakan, Ini 6 Bahaya Bayi Tidur Tengkurap

Ilustrasi bayi tengkurap. (Special)

Ladiestory.id - Posisi tidur bayi dapat mempengaruhi kesehatan si kecil. Apabila bayi sering tidur tengkurap baik disengaja maupun tidak ternyata hal ini dapat memicu bahaya bahkan gangguan kesehatan. Walaupun bayi yang berusia 5 hingga 6 bulan sudah mampu mengendalikan posisi tubuhnya sendiri, tetapi hal ini pula dapat menimbulkan risiko SIDS jika bayi belum berusia 1 tahun. Nah, alangkah lebih baik untuk memperhatikan keamanan dan kesehatan si kecil, maka terus perhatikan posisi tidur bayi, sebaiknya usahakan bayi untuk tidur telentang hingga usianya menginjak 1 tahun. Berikut ini enam bahaya yang muncul akibat bayi tidur tengkurap yang telah Ladiestory.id rangkum.

Akibatkan Kematian Mendadak

Ilustrasi bayi tengkurap. (Special)

Kematian mendadak atau yang dikenal dengan istilah Sudden Infant Death Syndrome atau SIDS dapat berisiko pada bayi berusia  2 hingga 5 bulan, namun dapat pula terjadi jika usia bayi menginjak 1 tahun. Hal ini disebabkan karena bayi tidur tengkurap sehingga menimbulkan bayi mati mendadak karena adanya penekanan pada saluran pernapasan ketika posisi bayi tengkurap sehingga bayi sulit bernapas dengan normal serta suplai oksigen ke otak menjadi berkurang. Risiko ini pun dapat terjadi karena bayi belum memiliki kemampuan optimal untuk kembali telentang dari posisi tengkurap.

Gangguan Pernapasan

Ilustrasi bayi tengkurap. (Special)

Posisi bayi tidur tengkurap juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan, hal ini dikarenakan saat bayi tengkurap akan adanya tekanan yang lebih pada rahang dan tenggorokannya sehingga dapat mempersempit sistem saluran pernapasan pada bayi. Selain itu, saat keadaan bayi dalam posisi tidur tengkurap juga dapat membuat bayi menghirup oksigen lebih sedikit dan bayi akan kesulitan bernapas. Alhasil bayi dapat mengalami hipoksia atau kematian mendadak.

Demam dan Dehidrasi

Ilustrasi bayi tengkurap. (Special)

Tanpa disadari posisi bayi dengan tidur tengkurap selain dapat mengganggu pernapasan pada bayi juga dapat membuat bayi menjadi demam hingga dehidrasi, lho. Hal ini dikarenakan posisi tengkurap yang dilakukan oleh bayi mempengaruhi perubahan suhu tubuh sehingga suhu tubuh menjadi meningkat , alhasil suhu tubuh bayi akan lebih panas maka dapat membuat dirinya mengalami demam hingga dehidrasi.

Alami Gangguan Usus

Ilustrasi bayi tengkurap. (Special)

Ketika bayi sedang dalam posisi tengkurap, maka bagian punggung bawah bayi akan menahan banyak tekanan sehingga memicu terjadinya sciatica atau kondisi nyeri yang disebabkan saraf terjepit. Selain itu, adanya masalah pada bagian punggung bawah bayi ini dapat mengakibatkan sembelit atau gangguan pada usus.

Mengakibatkan Tortikolis

Ilustrasi bayi tengkurap. (Special)

Bahaya bagi bayi dengan posisi tidur tengkurap selanjutnya yakni dapat mengakibatkan penyakit tortikolis. Tortikolis merupakan gangguan pada otot leher yang menyebabkan kepala menjadi miring, biasanya hal ini ditandai dengan kepala bayi miring ke arah berlawanan dengan dagu. Hal ini disebabkan karena posisi tengkurap membuat otot leher dan kepala bayi menjadi tegang, sehingga dapat membuat posisi bergeser bahkan kaku.

Akibatkan Nyeri di Tulang Belakang

Ilustrasi bayi tengkurap. (Special)

Apabila bayi sering dibiasakan tidur dalam posisi tidur tengkurap maka dapat menyebabkan nyeri di area tulang belakang bayi. Hal ini disebabkan karena posisi tidur tengkurap membuat lengkungan alami tulang belakang menjadi berubah sehingga menjadi kaku dan tegang. Apalagi perkembangan dan kemampuan bayi yang masih belum kuat dan seimbang, akibat tidur dengan posisi tengkurap menyebabkan tulang belakang menjadi nyeri bahkan dapat mempengaruhi saraf-saraf pada tubuh bayi.

Itulah ke enam bahaya yang muncul akibat bayi tidur dalam posisi tengkurap. Sebaiknya selalu perhatikan aktivitas si kecil agar tidak menyebabkan berbagai masalah dan risiko penyakit pada dirinya. Selalu perhatikan tumbuh kembang si kecil agar ia bisa terus berproses sesuai dengan kemampuan dan usianya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.