Jenuh? Ini 5 Alasan Masuk Akal untuk Resign

Kamis, 24 Juni 2021 | 17:42:23

Diana Rahmawati

Penulis : Diana Rahmawati

Jenuh? Ini 5 Alasan Masuk Akal Untuk Resign

Foto: Ladiestory.id

Alasan mengapa Anda berhenti berkerja tidak hanya ditanyakan oleh bagian personalia atau HRD di perusahaan lama. Biasanya, alasan berhenti kerja ditanyakan ketika Anda mengajukan resign.

Bagi Anda yang nantinya akan melamar pekerjaan di tempat baru, biasanya Anda juga akan ditanya mengenai pengalaman kerja. Termasuk, alasan berhenti kerja di tempat kerja sebelumnya.

Asal Anda tahu, orang yang mengajukan resign tidak cuma staf biasa saja lho. Pekerja yang sudah memiliki jabatan cukup tinggi pun tak lepas dari pilihan resign.

Alasannya dapat bermacam-macam, dari jemu pada pekerjaan lama, beban kerja yang tak lagi berstandar manusiawi, atau karena alasan personal misal menikah.

Resign juga dapat dilakukan karena alasan teknis terkait kontrak kerja. Misalnya, status karyawan Anda adalah kontrak secara berkala. Perusahaan akan memperpanjang kontrak baru untuk karyawannya. Apabila karyawan tidak menandatangani kontrak perpanjangan, maka dia dianggap resign.

Sebisa mungkin hindari resign mendadak dan sampaikan alasan secara logis. Ingat, bagaimana cara Anda resign akan berpengaruh terhadap citra diri, baik untuk perusahaan lama maupun perusahaan baru.

Di bawah ini adalah alasan alasan resign yang masuk akal dan dapat diterima. Check this out!

1. Jenuh dengan Pekerjaan

foto:ladiestory.id
Foto: Ladiestory.id

Mengerjakan pekerjaan yang sama bertahun-tahun tentu dapat membuat Anda merasakan apa itu jenuh. Apalagi jika hal tersebut tidak diiringi dengan peningkatan kemampuan.

Hal ini bisa Anda gunakan sebagai alasan resign. Walaupun, tidak menutup kemungkinan Anda akan ditawarkan pindah divisi atau posisi jika menggunakan alasan tersebut.

2. Toxic Environment

foto:ladiestory.id
Foto: Ladiestory.id

Tidak sedikit orang yang terjebak dalam lingkungan kerja yang tidak baik alias toxic environment. Beberapa orang juga bertahan semampunya demi pekerjaan yang ia miliki meskipun sudah tidak tahan dengan lingkungannya berada.

Toxic environment ini bisa berarti rekan-rekan kerja "rumpi", manajemen yang tidak menghargai pekerjaanmu atau bahkan jam kerja yang sudah merusak pola hidupmu.

Sejatinya Anda sah-sah saja untuk mengutarakan perasaanmu dan juga berhak untuk keluar dari lingkungan yang bisa dibilang buruk.

Masih banyak lingkungan kantor yang sehat dan bisa membuatmu lebih banyak mendapatkan pelajaran berharga dan pengalaman yang baik.

3. Gaji yang Tidak Sesuai

foto:ladiestory.id
Foto: Ladiestory.id

Gaji adalah masalah yang paling umum dalam sebuah alasan untuk berhenti bekerja. Beberapa pegawai merasa bahwa gaji mereka tidak sesuai dengan tanggung jawab yang mereka kerjakan.

Biasanya beberapa orang juga tidak berani untuk mengatakan hal ini ke pihak manajamen dan memilih untuk mempertahankan pekerjaannya karena takut untuk mengungkapkan atau mencari kerjaan lain.

Bila hal ini terjadi kepadamu, jangan takut untuk menyampaikannya. Gaji merupakan hak dari seorang pegawai dan Anda juga memiliki hak untuk mendapatkannya.

Bila negosiasi antara pihak manajemen untuk mengurangi beban pekerjaan demi gaji yang sesuai atau sebaliknya tidak berhasil, Anda berhak untuk mencari pekerjaan lain. Carilah perusahaan yang mampu membayarmu sesuai dengan kemampuan yang Anda miliki serta tanggung jawab yang sudah Anda kerjakan dengan baik.

4. Melanjutkan Pendidikan

foto:ladiestory.id
Foto: Ladiestory.id

Pendidikan adalah salah satu hal yang menunjang perkembangan karier seseorang.

Hal ini dapat Anda jadikan alasan yang cukup kuat yang tidak dipermasalahkan oleh perusahaan, karena perusahaan umumnya akan memberikan support bagi karyawannya untuk mengembangkan diri.

Perusahaan mungkin akan memberikan counter offer untuk bekerja lebih leluasa sembari melanjutkan pendidikan.

5. Merasa Tidak Berkembang

foto:ladiestory.id
Foto: Ladiestory.id

Apakah Anda merasa stuck dengan pekerjaan yang itu-itu saja dan tak merasa berkembang? Mungkin hal tersebut dapat dijadikan pertanda bahwa Anda memang sudah seharusnya resign dan pindah kerja.

Dan seharusnya, perusahaan yang baik mampu memahami alasan ini bila ada karyawan yang mengajukan resign.

Anda bisa memberikan alasan alasan diatas sebagai alasan untuk Anda mengajukan resign.