Kampanye Unik di Aplikasi Campaign #ForChange Bantu Anak Difabel di Hari Anak Internasional

Rabu, 31 Mei 2023 | 14:55:00

Irma Fauzia

Penulis : Irma Fauzia

Kampanye Unik Di Aplikasi Campaign #Forchange Bantu Anak Difabel Di Hari Anak Internasional

Cercia at SLB Muhammadiyah 1. (Special)

Ladiestory.id - Perhatian untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia belum maksimal. Data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA) tahun 2021 menyebutkan, ada 987 anak difabel yang menjadi korban kekerasan seksual dan 43,5% anak difabel memiliki status gizi buruk.

Bertepatan dengan Hari Anak Internasional pada 1 Juni, Campaign, startup pemilik aplikasi Campaign #ForChange, mengajak publik mengedepankan kesehatan anak berkebutuhan khusus (ABK) yang kerap tak dapat mengakses fasilitas kesehatan.

Untuk mewujudkan upaya ini, Campaign menggandeng Ibu Inklusif, komunitas sosial para ibu yang memberikan pendidikan inklusif dalam keluarga.

Menurut Leader Ibu Inklusif, Hilda Lu'lu'in, selama ini, tak banyak fasilitas kesehatan yang inklusif, bahkan beberapa anggotanya yang merupakan orangtua ABK harus menempuh perjalanan jauh ke luar kota untuk melakukan terapi atau pengobatan untuk anak-anak mereka.

“ABK kerap memiliki penyakit bawaan, imunitas rendah, sehingga mudah tertular penyakit. Karena itu, ABK memerlukan kesetaraan hak dalam mengakses informasi, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Yang terpenting adalah lingkungan yang inklusif baik untuk ibu ABK maupun untuk anak, berupa lingkungan yang ramah, penuh empati dalam mendukung mereka tumbuh dan berkembang,” ujar Hilda.

Berangkat dari kondisi ini, Campaign dan Ibu Inklusif meluncurkan kampanye ARCHIPELAGO (Aksi Raih Inklusi Kesehatan Anak Melalui Garda Terdepan Orang Tua). Kampanye ini mengusung pesan #InklusiKesahatanAnak dan bertujuan mengedukasi para ibu dalam memberikan nutrisi terbaik, serta memberikan perhatian pada alat reproduksi ABK. Untuk mendukung #InklusiKesehatanAnak, pengguna aplikasi Campaign #ForChange hanya perlu mengikuti tiga aksi dalam tantangan, salah

satunya mengunggah foto sambil menunjukkan bahasa isyarat “sehat” dengan mengangkat kelingking kanan atau mengepalkan tangan ke atas.

Kampanye ini berhasil meraih 666 pendukung dengan 1.263 aksi dan membuka donasi sebesar Rp9,5 juta dari sponsor Yayasan Dunia Lebih Baik. Menyasar keluarga prasejahtera, donasi tersebut akan disalurkan untuk pembagian paket mandiri pangan di Pandeglang, Banten dan Aceh Jaya, Aceh. Selain itu, Ibu Inklusif akan menyelenggarakan pelatihan menyusun menu sehat untuk anak, seminar edukasi kesehatan reproduksi anak, dan penyusunan ebook menu sehat untuk anak berkebutuhan khusus.

Campaign juga bekerjasama dengan Cercia, komunitas asal Yogyakarta yang fokus pada aksesibilitas fasilitas kesehatan untuk difabel. Kolaborasi ini melahirkan gerakan #InclusiveAccess4Health di aplikasi Campaign #ForChange yang menyuarakan informasi isu kesehatan inklusif. Pendukung kampanye secara otomatis berdonasi sebesar Rp 20 ribu setelah menyelesaikan 4 aksi.

Rangkaian aksi tersebut dilakukan dengan sederhana, salah satunya mengunggah tangkapan layar artikel atau infografis terkait isu kesehatan difabel. Donasi yang terkumpul akan dipergunakan untuk pelaksanaan kegiatan edukasi kesehatan, seperti skrining kesehatan gigi dan mulut untuk anak difabel, edukasi reproduksi dan kebersihan personal di SLB Muhammadiyah, Kalibawang, Kulon Progo.

Senior Public Relations Campaign, Gita Hermanda, mengajak seluruh masyarakat ikut serta berkampanye di aplikasi Campaign #ForChange untuk melakukanl aksi sederhana namun berdampak besar, “ABK seringkali diabaikan kebutuhannya, sehingga kami meluncurkan kampanye-kampanye yang fokus pada ABK atau orangtua ABK. Untuk itu, di Hari Anak Internasional ini, mari kita bantu mereka dengan dengan cara-cara sederhana di aplikasi Campaign #ForChange. Netizen tinggal mengunduh aplikasi tersebut di aplikasi App Store atau Google Play. Setelah itu, cari kampanye yang diinginkan dan selesaikan aksi sesuai instruksi,” pungkasnya.