Kembangkan Wastra Nusantara, Cita Tenun Indonesia Gandeng Seniman Kondang

Jumat, 19 Januari 2024 | 19:39:00

Aldeta Prasasti

Penulis : Aldeta Prasasti

Kembangkan Wastra Nusantara, Cita Tenun Indonesia Gandeng  Seniman Kondang

Pameran FASET: Estetika Tenun dalam Modernitas Seni. (Ladiestory.id / Aldeta Prasasti)

Ladiestory.id - Perkumpulan Cita Tenun Indonesia (CTI) kembali membuktikan komitmennya dalam melestarikan wastra nusantara, yakni kain tenun. Usai membuat instalasi Future/Culture yang berbalut kain tenun, dan bekerja sama dengan Hendra Kusuma, dan dipamerkan di IDBYTE Art + Fashion 2023, kini CTI membuat terobosan lainnya.

Kini CTI menggandeng sosok seniman kondang, Nunung WS, untuk menciptakan pameran bertajuk ‘FASET: Estetika Tenun dalam Modernitas Seni’, seni lukis yang terinspirasi oleh dimensi dan beragam warna kain tenun Indonesia. Kerja sama ini juga merupakan sebuah wujud dari misi Cita Tenun Indonesia di tahun 2024.

“Sebenarnya keikutsertaan Cita Tenun Indonesia sebagai wujud dari misi di tahun 2024, yaitu melakukan pemberdayaan tenun bukan cuman pembinaan lagi tapi kita melanjutkan lebih jauh lagi ke interior dan art,” ungkap Bianca Adinegoro, Humas Cita Tenun Indonesia, di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024).

“Jadi tahun lalu sebenarnya kita sudah pernah mengadakan kolaborasi dengan hendra membangun instalasi, hari ini bersama D Gallerie dan Bu Nunung yang lukisannya menggambarkan identitas tenun,” sambungnya.

Pameran FASET: Estetika Tenun dalam Modernitas Seni. (Ladiestory.id / Aldeta Prasasti)

‘FASET: Estetika Tenun dalam Modernitas Seni’ merupakan pagelaran pertama Cita Tenun Indonesia di tahun 2024. Keputusan Cita Tenun Indonesia bekerja sama dengan Nunung WS karena para pengurus CTI merasa adanya ketertarikan dengan karya-karya pelukis yang sudah berusia 75 tahun tersebut.

“Ketertarikan saya sama Bu Nunung itu karena beliau berusia 75 tahun, tapi kalau melihat karyanya gak menyangka gitu ya bahwa seorang seniman dari Jogja, berusia 75 tahun karyanya modern seperti ini,” jelas Esti Nurjadin, selaku Direktur D Gallerie.

“Karena mungkin kebanyakan membayangkan seniman wanita berusia 75 tahun, angkatannya Bu Nunung gitu akan gambar pemandangan atau bunga,” lanjutnya.

Nunung WS sendiri adalah seorang pelukis abstrak yang secara konsisten berkarya sejak tahun 1967. Dirinya juga sangat tertarik, bahkan jatuh cinta, dengan berbagai motif kain tenun Indonesia.

Nunun WS. (Ladiestory.id / Aldeta Prasasti)

“Secara visual tenun itu geometri, lebih menarik daripada batik. Kalau batik kan polarisasinya jelas, kurang dinamis,” ungkap Nunung WS.

Pada pameran ‘FASET: Estetika Tenun dalam Modernitas Seni’, pelukis yang memiliki nama asli Siti Nurbaya itu menampilkan enam lukisan. Keenam lukisan tersebut memperlihatkan gabungan-gabungan garis geometri, yang akan menyerupai motif tenun kain sarung.

Koleksi Lukisan Nunung WS. (Ladiestory.id / Aldeta Prasasti)

Setiap karyanya juga didominasi dengan warna hitam. Bukan tanpa alasan, menurut Nunung WS warna hitam adalah warna yang konsisten.

“Setelah saya masuk ke seni, dekat dengan warna, saya ini adalah warna yang gelap. Hitam bagi saya satu-satunya warna yang konsisten,” pungkasnya.

Pameran ‘FASET: Estetika Tenun dalam Modernitas Seni’ ini dibuka untuk umum pada Sabtu dan Minggu, 20-21 Januari 2024, di D Gallerie, Jakarta Selatan.