Kenali Gejala Hingga Penyebab Tourette Syndrome, Gangguan Saraf yang Dialami Lewis Capaldi

Minggu, 5 Maret 2023 | 00:00:00

Anisah Chamalia

Penulis : Anisah Chamalia

Kenali Gejala Hingga Penyebab Tourette Syndrome, Gangguan Saraf Yang Dialami Lewis Capaldi

Lewis Capaldi. (Special)

Ladiestory.id - Penyanyi Lewis Capaldi tengah menjadi sorotan publik. Hal tersebut lantaran Lewis terlihat mengalami Tourette Syndrom di tengah konsernya di Jerman, pada 21 Februari 2023 lalu.

Berdasarkan video yang banyak beredar di dunia maya. Lewis Capaldi terlihat sedang menyanyikan lagu “Someone You Loved”. Namun, sayangnya di tengah lagu dirinya menunjukkan gejala tourette syndrome yang berupa tic atau gerakan berulang.

Tak ayal, Lewis pun mengalami kesulitan untuk melanjutkan nyanyiannya karena munculnya gejala sindrom tersebut. Meski begitu, para penggemar yang hadir pun langsung turut bernyanyi bersama Lewis dan membantunya menyelesaikan lagu populer milik penyanyi asal Skotlandia tersebut. 

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Tourette Syndrome? Yuk, kenali gejala hingga penyebabnya melalui penjelasan berikut ini. 

1. Pengertian Tourette Syndrome 

Ilustrasi Pengertian Tourette Syndrome. (Special)

 

Tourette syndrome merupakan gangguan yang terjadi pada neurologis dan mempengaruhi kinerja otak serta saraf. Gangguan satu ini biasa telah bekembang sejak usia dini. Pengidap tourette syndrome sendiri biasanya mengalami tics atau gerakan maupun suara yang dilakukan secara tiba-tiba.

Tics sendiri tidak dapat terkontrol maupun dicegah oleh penderitanya. Dalam beberapa kasus, pengidap sindrom satu ini juga melakukan mengulang perkataan, mengeluarkan suara tidak normal yang berulang, hingga mengumpat tiba-tiba kepada orang lain.

Tics sendiri terbagi menjadi dua jenis, pertama secara motorik yaitu berupa gerakan tubuh dan vokal yang berupa suara. Pada umumnya, bagi pengidap tourette syndrome akan mengalami tics motorik sebelum tics vokal.

2. Gejala Tourette Syndrome 

Ilustrasi Gejala Tourette Syndrome. (Special)

 

Penderita tourette syndrome akan mengalami gejala utama berupa tics yang merupakan gerakan maupun vokalisasi yang terjadi secara mendadak dan berulang.

Bagi beberapa orang, gejala ini memiliki berbagai variasi mulai dari ringan hingga berat. Tentunya, gejala semacam ini dapat mempengaruhi kualitas hidup para pengidanya. 

Tics sederhana biasanya melibatkan sedikit bagian pada otot. Sedangkan, tics kompleks melibatkan kelompok otot yang lebih banyak.

Bagi pengidap yang mengalami tics sederhana biasanya akan terjadi hentakan kepala, kedipan mata, kedutan hidung, pandangan mata yang berubah, hingga terjadinya gerakan mulut yang tak biasa.

Hal tersebut biasanya juga diikuti dengan tics vokal yang berupa batuk, berdahak, menggonggong maupun mengerang.

Sedangkan, tics kompleks atau gejala motorik biasanya berupa gerakan mengendus maupun menyentuh barang, melangkah dengan menggunakan pola tertentu, terjadinya gerakan berulang, sering membungkuk, memutar badan, lompat-lompat hingga melakukan gerakan tidak senonoh atau mengucapkan kata-kata kasar.

3. Penyebab Tourette Syndrome

Ilustrasi Penyebab Tourette Syndrome. (Special)

 

Meski belum diketahui penyebab pastinya. Namun, secara umum tourette syndrome terjadi karena adanya kombinasi antara faktor genetik serta lingkungan penderitanya. Selain itu, diduga terdapat ketidakseimbangan pada neurotransmitter seperti serotonin maupun dopamine yang berpengaruh dan berperan dalam tourette syndrome. 

Selain itu, Tourette Syndrome juga terbagi ke dalam dua faktor risiko. Pertama, adanya riwayat pada keluarga. Bagi seseorang yang memiliki riwayat gangguan tourette syndrome 

pada salah satu anggota keluarga dapat meningkatkan risiko mengidapnya. Kedua, faktor kelamin. Hingga saat ini, diketahui seseorang yang berjenis kelamin laki-laki memiliki tiga hingga empat kali lebih besar untuk mengalami tourette syndrome dibandingkan perempuan.

4. Pengobatan Tourette Syndrome 

Ilustrasi Pengobatan Tourette Syndrome. (Special)

 

Sayangnya, kondisi tourette syndrome belum ditemukan pengobatan yang pasti. Adapun pengobatan yang ditawarkan oleh ahli kesehatan hanya bertujuan untuk membantu mengendalikan tics yang mengganggu pada pengidapnya. Namun, bagi penderita tics parah akan cukup kesulitan menjalani pengobatan.

Mengutip dari Mayo Clinic, terdapat beberapa pengobatan yang dapat dipilih oleh para pengidap dibawah anjuran dokter. Pengobatan semacam ini diharapkan dapat membantu mengurangi atau mengendalikan gejala tics yang muncul.

Beberapa pengobatan yang bisa dilakukan yaitu meminum obat tertentu seperti obat antipsikotik. obat ADHD, suntikan botulinum, obat antidepresan, obat darah tinggi, obat anti kejang.

Selain itu, penderita tourette syndrome juga dapat menjalani terapi perilaku dengan hasil konsultasi kepada psikolog maupun psikiater. 

5. Komplikasi Tourette Syndrome 

Ilustrasi Komplikasi Tourette Syndrome. (Special)

 

Pengidap tourette syndrome banyak yang dapat menjalani kehidupan maupun aktivitas sehari-harinya dengan aktif dan sehat. Namun, terkadang beberapa gejala yang muncul membuat para pengidapnya merasa kesulitan terutama dalam pengendalian perilaku hingga hubungan sosial yang dimiliki.

Beberapa komplikasi yang muncul akibat sindrom ini yaitu, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

gangguan tidur, gangguan spektrum autisme, gangguan kecemasan, depresi, nyeri, sakit kepala hingga sulit melakukan manajemen emosi.