Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini Penjelasan Ahli

Kamis, 22 Februari 2024 | 14:18:00

Bulan Maghfira

Penulis : Bulan Maghfira

Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini Penjelasan Ahli

Ilustrasi Perempuan. (Freepik.com)

Ladiestory.id - Kebiasaan tidur yang berantakan, memiliki dampak yang besar bagi kesehatan jantung di masa depan. Kebiasaan tidur yang kurang dari tujuh jam setiap malam secara teratur, dan kebiasaan terjaga sepanjang malam dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke, serangan jantung, dan inark miokard di masa mendatang.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa masalah tidur dan penyakit jantung sangat berkaitan erat dan menggarisbawahi perlunya meningkatkan upaya pencegahan penyakit jantung pada wanita.

“Lebih banyak perempuan yang meninggal karena penyakit jantung dibandingkan karena kanker. Dengan mengendalikan faktor risiko, kita sebenarnya bisa mencegah penyakit jantung pada wanita ,” Dr. Eleanor Levin, selaku dokter ahli jantung di Stanford Medicine, melansir Healthline, Kamis (15/2/2024).

Kulitas tidur yang buruk berkaitan erat dengan peningkatan risiko hipertensi dan resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko dari penyakit jantung.

“Kurang tidur memperburuk tekanan darah tinggi dan dapat menyebabkan kebiasaan makan buruk dengan lebih banyak karbohidrat dan gula, memperburuk pradiabetes dan kolesterol,” kata Dr. Eleanor Levin.

Ilustrasi Perempuan. (Freepik.com)

 

Sejalan dengan hal tersebut, Dr. Cheng-Han Chen, ahli jantung intervensi dan direktur medis di Program Jantung Struktural di MemorialCare Saddleback Medical Center di Laguna Hills, mengatakan bahwa individu yang terus-menerus mengalami gejala insomnia tinggi dan tidur kurang dari lima jam semalam memiliki risiko penyakit jantung 75% lebih tinggi. Menurut para peneliti, temuan ini menyoroti dampak masalah tidur jangka panjang terhadap kesehatan jantung perempuan.

“Tidur yang buruk kemungkinan besar berdampak negatif pada kesehatan jantung melalui kombinasi mekanisme, seperti peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik, disregulasi aktivitas sistem saraf otonom, dan peningkatan peradangan sistemik,” kata Dr. Cheng-Han Chen.

Selain itu, ada banyak penderita insomnia juga menderita sleep apnea, yang diketahui merupakan faktor risiko penyakit jantung. Perempuan memiliki gejala penyakit jantung yang berbeda dibandingkan laki-laki dan kecil kemungkinannya untuk diobati dengan baik.