Ladies, Waspada! Ini 7 Faktor Penyebab Payudara Keras

Rabu, 24 Mei 2023 | 15:21:00

Penny Fatikasari

Penulis : Penny Fatikasari

Ladies, Waspada! Ini 7 Faktor Penyebab Payudara Keras

Ilustrasi tanda menstruasi. (Special)

Ladiestory.id - Ladies, mungkin kamu pernah mengalami kondisi payudara tiba-tiba terasa keras dari biasanya. Payudara yang keras ini  disertai dengan rasa sakit dan nyeri sehingga dapat mengganggu aktivitas harianmu. Walaupun tidak adanya benjolan disekitar payudara, namun payudara akan terasa sakit apabila ditekan, rasa sakit itu bisa saja terjadi pada payudara di sisi kiri, sisi kanan ataupun keduanya.

Nah, jika kamu mengalami hal ini maka tak usah panik namun jangan pula menganggap sepele begitu saja, bisa jadi payudara yang keras dikabitakan oleh tujuh faktor  berikut ini.

Efek Jelang Menstruasi

Ilustrasi tanda menstruasi. (Special)

 

Ladies, penyebab payudara menjadi keras bisa saja dikarenakan efek menjelang menstruasi, hal ini bisa menjadi penanda jika wanita mengalami masa subur. Selain kondisi payudara yang keras, beberapa wanita akan merasakan payudara menjadi bengkak, puting membesar bahkan nyeri sebelum menstruasi tiba.

Hal ini dikarenakan waktu ovulasi mulai terjadi serta adanya perubahan hormon prolaktin untuk meningkatkan produksi susu. Kondisi ini pun akan hilang ketika menstruasi berakhir.

Kondisi Kehamilan

Ilustrasi Ibu Hamil. (Special)

 

Saat masa-masa kehamilan, kamu juga akan merasakan perubahan pada bagian tubuh salah satunya payudara. Saat hamil, payudara akan mengeras dikarenakan adanya perubahan hormon semasa kehamilan, hal ini pun sangat wajar dialami oleh wanita hamil.

Hormon progesteron dan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang menyebabkan terjadinya peningkatakn volume darah keseluruh tubuh, kemudian hormon tersebut memicu terjadinya perubahan pada sel pigmen yang memberi warna pada puting. Hal ini pula yang menyebabkan kondisi payudara menjadi keras. Selain itu, kondisi payudara yang mengeras semasa kehamilan menjadi penanada bahwa persiapan produksi ASI untuk bayi.

Mastitis

Ilustrasi mastitis. (Special)

 

Mastitis kerap dialami oleh ibu menyusui karena adanya luka pada puting atau area sekitar payudara sehingga dapat mengganggu proses menyusui pada si kecil. Gejala mastitis pada ibu menyusui dapat pula disebabkan oleh penumpukan susu didalam payudara.

Hal ini dapat pula disebut statis susu atau ASI yang terseumbat dalam payudara. Apabila nyeri terjadi dikarenakan mastitis, maka kamu dapat mengatasinya dengan mengoleskan lanolin atau ASI pada sekitar puting.

Abses Payudara

Ilustrasi payudara. (Special)

 

Abses payudara merupakan suatu kondisi pada payudara dengan munculnya benjolan yang berisi nanah yang tumbuh pada bagian bawah kulit payudara yang disebabkan oleh infeksi. Penyebab abses payudara dapat dikarenakan proses menyusui bahkan hal ini pun tidak memandang gender. Bahkan gejala ini pun bisa ditemui pada orang yang mengalami obesitas hingga perokok aktif.

Kista Payudara

Ilustrasi payudara. (Special)

 

Munculnya kista payudara dapat ditandai dengan munculnya cairan pada payudara serta tampak adanya benjolan pada payudara. Kondisi ini tidak bersifat kanker dan kerap dialami oleh wanita yang menopause. Kista payudara umumnya tidak memiliki gejala namun ada beberapa kasus kista payudara memicu terjadinya rasa sakit serta keluarnya cairan di puting.

Infeksi Jamur

Ilustrasi payudara sakit. (Special)

Payudara yang terasa nyeri dan menyakitkan dapat pula disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans. Infeksi ini dapat terjadi disekitar payudara atau bagian puting. Selain rasa sakit dan nyeri, infeksi jamur payudara ini dapat memberikan sensasi rasa panas dan terbakar, kemerahan, gatal dan ruam pada payudara.

Kanker Payudara

Ilustrasi kanker payudara. (Special)

Rasa sakit dan nyeri pada payudara juga dapat dikarenakan munculnya kanker payudara. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel di payudara bermutasi dan menyebar secara luas.

Gejala kanker payudara dapat ditandai dengan munculnya benjolan di payudara, keluarnya cairan dari puting seperti darah, iritasi kulit pada payudara, kulit bersisik, payudada membengkak serta adanya perubahan bentuk dan ukuran payudara.