Mengenal Suzzanna, "Ratu Horor" Pada Era 1980-an

Rabu, 9 Agustus 2023 | 10:00:00

KD Mumpuni

Penulis : KD Mumpuni

Mengenal Suzzanna, "Ratu Horor" Pada Era 1980-An

Suzzanna. (Wikipedia)

Ladiestory.id - Aktris horor pada masanya bernama Suzzanna, atau lengkapnya Suzzanna Martha Frederika van Osch, adalah seorang aktris legendaris. Suzzanna lahir pada 13 Oktober 1942 di Bogor, Jawa Barat, Indonesia.

Ia memiliki darah campuran, ayahnya adalah orang Belanda dan ibunya adalah orang Jawa. Pada awal 1960-an, Suzzanna mulai tampil di layar lebar. Salah satu perannya yang paling awal adalah dalam film "Asrama Dara" (1958). Namun, popularitasnya benar-benar melejit pada era 1970-an dan 1980-an.

Suzzanna memulai karirnya di dunia hiburan Indonesia pada usia yang masih muda, dan ia menjadi salah satu aktris paling terkenal di negeri ini. Ia pertama kali muncul di panggung teater, kemudian pindah ke dunia perfilman. Karir Suzzanna di dunia film Indonesia menghasilkan banyak penghargaan. Ia mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk beberapa Piala Citra dalam Festival Film Indonesia. Suzzanna tidak hanya memiliki pengaruh dalam perfilman Indonesia, tetapi juga diakui sebagai ikon budaya populer. Namanya dan wajahnya terus dikenang oleh banyak orang, terutama dalam genre film horor.

Suzzanna adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah perfilman Indonesia dan diakui secara luas sebagai ikon budaya populer. Peran-perannya dalam film horor telah menciptakan warisan yang berlanjut hingga hari ini. Beberapa film yang dibintangi oleh Suzzanna telah menjadi klasik dalam perfilman Indonesia. Beberapa film terkenal yang dibintangi oleh Suzzanna adalah:

"Beranak Dalam Kubur" (1972)

Ilustrasi Poster Film "Beranak Dalam Kubur" (1972). (Wikipedia)

 

 Film ini adalah salah satu film horor pertama yang dibintangi oleh Suzzanna. Ceritanya mengisahkan tentang seorang wanita yang meninggal saat melahirkan anaknya dan kemudian kembali untuk menghantui.

"Ratu Ilmu Hitam" (1981)

Ilustrasi Poster Film "Ratu Ilmu Hitam" (1981). (Wikipedia)

 

Film ini dianggap sebagai salah satu film horor klasik Indonesia. Suzzanna berperan sebagai seorang perempuan yang memiliki ilmu hitam dan menggunakan kekuatannya untuk menghantui dan mencelakai orang-orang.

"Sundel Bolong" (1981)

Ilustrasi Poster Film "Sundel Bolong" (1981). (Wikipedia)

 

 Film ini adalah adaptasi dari legenda urban "sundel bolong", hantu wanita dengan lubang besar di punggungnya. Suzzanna memainkan peran Sundel Bolong dalam film ini.

"Malam Satu Suro" (1988)

Ilustrasi Poster Film "Malam Satu Suro" (1988). (Wikipedia)

 

Film "Malam Satu Suro" mengisahkan tentang pasangan suami istri, Suketi (Suzzanna) dan Hanafi (Fachrul Rozy), yang pindah ke sebuah rumah tua dan besar di tengah pedesaan. Mereka berharap untuk memulai hidup baru bersama putra mereka, Malik (Achmad Hendrawan).

Namun, sejak hari pertama mereka pindah, berbagai peristiwa aneh dan menakutkan mulai terjadi di rumah tersebut. Film ini sangat diingat dan dihormati oleh para penggemar horor Indonesia. Suzzanna, yang memerankan karakter utama wanita, telah lama diingat sebagai "Ratu Horor" Indonesia, dan peran dalam film ini merupakan salah satu dari banyak perannya yang ikonik dalam genre horor.

"Tiga Dara" (1956)

Ilustarasi Poster Film "Tiga Dara" (1956).  (Wikipedia)

 

Meskipun bukan film horor, "Tiga Dara" adalah salah satu film yang membantu mempopulerkan nama Suzzanna. Film ini adalah film Indonesia klasik tentang tiga saudara perempuan yang mencari cinta dan makna dalam hidup.

Film-film di atas hanya merupakan sebagian kecil dari karya-karya Suzzanna. Ia memiliki peran yang beragam dalam berbagai genre film, tidak hanya dalam horror. Warisan aktingnya dan perannya dalam perfilman Indonesia tetap dihormati dan diingat oleh banyak orang.

Suzzanna meninggal pada 15 Oktober 2008 akibat penyakit kanker otak. Kematiannya menjadi peristiwa yang membuat kehilangan besar bagi dunia hiburan Indonesia. Meskipun telah tiada, warisan Suzzanna tetap hidup dalam film-film dan karyanya yang terus dinikmati oleh penonton Indonesia. Ia tetap dikenang sebagai salah satu aktris terbesar dalam sejarah perfilman Indonesia.