Minuman Manis Dapat Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Benarkah?

Kamis, 11 April 2024 | 00:00:00

Bulan Maghfira

Penulis : Bulan Maghfira

Minuman Manis Dapat Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Benarkah?

Ilustrasi Minuman Manis. (Freepik.com)

Ladiestory.id - Minum dua liter atau lebih minuman yang mengandung pemanis buatan per minggu, yang setara dengan soda diet cepat saji ukuran sedang sehari, dapat meningkatkan risiko detak jantung tidak teratur yang disebut fibrilasi atrium sebesar 20% jika dibandingkan dengan orang yang tidak meminumnya sama sekali. 

Dikenal sebagai A-fib, fibrilasi atrium adalah detak jantung tidak teratur yang sering digambarkan oleh banyak orang yang mengalaminya sebagai jantung yang “bergetar”, “berdebar”, atau “terbalik” di dada.

Berdasarkan penelitian, meminum minuman tambahan gula dalam jumlah yang sama dapat meningkatkan risiko kondisi tersebut sebesar 10%, sementara meminum sekitar empat ons jus murni tanpa pemanis, seperti jus jeruk atau sayuran, dikaitkan dengan risiko fibrilasi atrium yang 8% lebih rendah. 

“Ini adalah studi pertama yang melaporkan hubungan antara pemanis tanpa dan rendah kalori serta minuman yang dimaniskan dengan gula dan peningkatan risiko fibrilasi atrium,” kata Penny Kris-Etherton, profesor emeritus ilmu nutrisi di Pennsylvania State University, melansir CNN, Senin (18/3/2024).

 

Ilustrasi Minuman Manis. (Freepik.com)

 

Meski penelitian tersebut hanya dapat menunjukkan hubungan antara minuman manis dan A-fib, hubungan tersebut tetap ada setelah memperhitungkan kerentanan genetik terhadap kondisi tersebut. Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa orang-orang dengan keturunan Eropa memiliki sekitar 22% risiko mewarisi kondisi tersebut.

“Kami masih memerlukan lebih banyak penelitian mengenai minuman ini untuk mengonfirmasi temuan ini dan untuk memahami sepenuhnya semua konsekuensi kesehatan dari penyakit jantung dan kondisi kesehatan lainnya,” kata Kris-Etherton, yang juga merupakan anggota komite nutrisi American Heart Association.

“Sementara itu, air putih adalah pilihan terbaik, dan berdasarkan penelitian ini, minuman manis tanpa dan rendah kalori harus dibatasi atau dihindari,” tambahnya.