Jalin Kerja Sama, Nokia dan UNICEF Tingkatkan Akses Layanan Kesehatan di Indonesia

Selasa, 26 Juli 2022 | 23:27:00

Astri Supriyati

Penulis : Astri Supriyati

Jalin Kerja Sama, Nokia Dan Unicef Tingkatkan Akses Layanan Kesehatan Di Indonesia

Nokia x UNICEF. (Special)

Ladiestory.id - Nokia dan UNICEF, melalui kemitraan dengan UNICEF Finlandia, mulai berkolaborasi di Indonesia pada 2017. Kerja sama ini bertujuan mendukung pemerintah dalam melakukan transformasi dan modernisasi layanan kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat menggunakan layanan digital, seperti aplikasi mHealth yang inovatif.

Saat Covid-19 melanda, UNICEF dapat memanfaatkan internet dan konektivitas seluler berkat dukungan dana dari Nokia. Dengan demikian, UNICEF dapat mengakses data dan memberikan informasi ke pusat untuk pengambilan keputusan penting dan memfasilitasi perubahan positif.  

Perluas dukungan saat krisis

Serangan Covid-19 pada 2020 berdampak besar terhadap layanan kesehatan dan pendidikan. Pembatasan wilayah dan penutupan sekolah memperparah kesenjangan dan sangat berdampak pada kesehatan mental dan fisik anak-anak di Indonesia.  

“Pandemi Covid-19 memengaruhi kehidupan jutaan anak dan keluarga, meningkatkan kemungkinan lebih banyak masyarakat Indonesia jatuh ke dalam kemiskinan. UNICEF menggunakan pendanaan Nokia untuk mengimplementasikan aplikasi digital dan membantu pemerintah dalam membatasi penyebaran virus dan menyediakan layanan kesehatan masyarakat yang berkelanjutan dan dukungan pembangunan di berbagai provinsi,” ucap Marja-Riitta Ketola, Executive Director of UNICEF Finland. 

Pendanaan Nokia telah berperan penting dalam pembentukan tim analisis data pada 2019 di Indonesia. Dengan tim yang berfokus pada inovasi data, UNICEF menggunakan solusi digitalnya untuk terus mendukung pemerintah dalam upayanya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak di negara ini, meskipun dengan adanya pembatasan selama pandemi.

Nokia x UNICEF. (Special)

Jaga kesinambungan pelayanan gizi dan imunisasi 

UNICEF melakukan survei penilaian kesehatan cepat menggunakan RapidPro untuk memahami kekhawatiran orang tua dan wali asuh anak-anak di bawah usia dua tahun, terkait dimulainya layanan imunisasi. Hasil survei digunakan untuk merumuskan pedoman yang dikirimkan bersamaan dengan persediaan kepada petugas kesehatan, agar mereka melanjutkan pekerjaan mereka dengan aman sambil meyakinkan masyarakat.  

Untuk memastikan layanan nutrisi dan dukungan konseling terus berlanjut, UNICEF mengembangkan chatbot WhatsApp RapidPro untuk ibu-ibu yang memiliki anak di bawah usia 5 tahun dengan gizi buruk. Bantuan yang diberikan berupa cara mencatat tanda-tanda vital kesehatan untuk tujuan pemantauan dan pedoman bagi wali asuh agar dapat menghubungi fasilitas kesehatan jika diperlukan. 

Inisiatif penjangkauan imunisasi berbasis SMS diperluas dan menargetkan sekitar 10 ribu wanita hamil dan 25 ribu anak di bawah usia dua tahun di Provinsi Aceh. Ini digunakan untuk mengatasi kesenjangan selama seribu hari pertama kehidupan untuk meningkatkan kesehatan, nutrisi, air, dan sanitasi. 

Termasuk pengingat SMS tentang asupan zat besi, imunisasi dan perawatan antenatal, serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak berbasis teks. Staf di pos kesehatan setempat memberikan data penting melalui SMS yang laporannya dikirimkan setiap bulan kepada pengelola fasilitas kesehatan. Dengan menggunakan data ini, tim dapat menyesuaikan layanan untuk mengatasi masalah di zona merah potensial dengan cepat.

Optimalkan pembelajaran jarak jauh  

Untuk memahami besarnya dampak terhadap daerah yang paling tertinggal, UNICEF merancang survei pesan seluler, melengkapi survei yang didistribusikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hasil survei mengungkapkan bahwa lebih dari 90 persen siswa belajar dari rumah, sekitar setengah dari mereka hanya dapat belajar beberapa jam per minggu. Alasan utamanya adalah konektivitas yang buruk.

Temuan itu digunakan untuk mengembangkan rekomendasi yang dapat membantu orangtua dan melengkapi sekolah dengan sistem manajemen pembelajaran untuk menutup kesenjangan digital dan mengoptimalkan pembelajaran jarak jauh.

Lacak penyebaran Covid-19  

Seiring waktu ketika varian dan kelompok kasus baru muncul, UNICEF menemukan cara untuk memantau dan melacak infeksi untuk membantu membatasi penyebaran virus. 

Dengan mengembangkan dasbor yang menggunakan data dari semua rumah sakit untuk mengukur risiko penularan di tingkat kabupaten dan memprediksi dampaknya terhadap kapasitas rumah sakit, UNICEF dapat mendukung Kementerian Kesehatan untuk mengendalikan pandemi dengan lebih baik. Informasi ini juga digabungkan dengan sumber data lain dan digunakan oleh pihak berwenang untuk menginformasikan keputusan di masa mendatang.

Pengembangan dasbor baru menunjukkan ketersediaan layanan WASH di fasilitas kesehatan dan sekolah dipetakan bersama risiko Covid-19 di tingkat kabupaten. Pemerintah menggunakan ini untuk mengembangkan pedoman untuk membuka kembali sekolah dan layanan kesehatan masyarakat dengan aman dan untuk meningkatkan layanan fasilitas. 

Relawan dan staf di sekolah, tempat ibadah, transportasi umum, dan pasar, dapat memberi tahu masyarakat bagaimana mereka bisa tetap aman dan rajin cuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak fisik, serta merekam pengamatan mereka melalui RapidPro. Dengan menggunakan geo-tagging, informasi ini disajikan dalam tampilan dasbor kepada para pengambil keputusan di ibu kota Jakarta sehingga mereka dapat mengukur risiko dan melahirkan kebijakan yang tepat.