Pahami 5 Tanda Disleksia pada Anak yang Harus Ibu Tahu Sejak Dini!

Senin, 2 Desember 2019 | 15:54:19

LS Parenting

Penulis : LS Parenting

Pahami 5 Tanda Disleksia Pada Anak Yang Harus Ibu Tahu Sejak Dini!

Disleksia merupakan suatu fenomena kesulitan belajar, dimana orang yang mengalami disleksia memiliki kesulitan untuk membaca, menulis, dan mengeja huruf-huruf. Meskipun si penderita mengalami kesulitan belajar, bukan berarti ia tidak cerdas. Sebab, ketidakmampuan belajar tidak selalu memengaruhi kecerdasan seseorang. Biasanya, anak yang mengalami gangguan ini akan merasakannya seumur hidup. Tentu, ia akan mendapatkan tantangan baru di setiap harinya, maka motivasi untuk meningkatkan keterampilannya dalam membaca dan menulis sangat perlu diberikan oleh keluarga. Nah, untuk itulah, sebagai ibu yang bijaksana, sebaiknya kita selalu memperhatikan apa yang sedang terjadi pada anak dan apa saja yang dibutuhkannya. Berikut ini ada 5 tanda disleksia pada anak yang harus ibu tahu sejak dini!

1. Membaca terbalik dan diulang-ulang, sulit memahami makna kata yang dibaca

Membaca terbalik dan diulang-ulang
sumber: freepik.com

Saat berupaya membaca, tanda disleksia pada anak yang sering kali terlihat adalah merasa bingung ketika melihat huruf, angka, kata, urutan kata dan kalimat, serta pengejaannya secara verbal. Misalnya, ia akan merasa sulit membedakan pengucapan dan makna “tamat” dan “tomat”. Ia juga kerap mengulang-ulang ketika membaca kata dalam sebuah kalimat, juga ketika membaca transposisi atau pergantian kata, sebab ia merasa kurang yakin dengan dirinya sendiri, Ladies. Terkadang, anak yang mengalami disleksia juga mengeluh merasakan pusing atau sakit perut ketika membaca. Bisa jadi, hal itu disebabkan karena rasa gugup dan merasa kesulitan memahami satu persatu makna kata yang dibacanya. Meskipun tak ada yang salah dengan penglihatannya, anak dengan disleksia tetap akan merasa sulit memahami kata-kata yang dibacanya.

2. Organ motoriknya kurang kokoh dan sulit menulis maksudnya sendiri

Organ motoriknya kurang kokoh dan sulit menulis maksudnya sendiri
sumber: freepik.com

Anak yang mengalami disleksia akan merasa sulit ketika menggenggam sesuatu dengan erat, Ladies. Contohnya, ia akan menggenggam pensil saat menulis dan dengan cara menggenggam yang tidak biasa. Selain itu, biasanya ia juga merasa kesusahan ketika membedakan arah jalan ke kanan atau kiri setelah turun dari tranportasi umum. Ia juga kerap tidak bisa mengatur dirinya sendiri ketika bermain sepak bola atau basket, sebab anak dengan disleksia tidak mampu mengikuti permainan olahraga berkelompok atau tim. Nah, dalam urusan menulis, ia juga akan merasa sulit untuk memahami maksudnya sendiri, sehingga ia kerap kesusahan menuangkan idenya dalam sebuah tulisan. Ia juga tidak mahir menyalin atau menulis ulang (rewrite) tulisan yang pernah dibacanya.

3. Mudah terganggu oleh suara-suara yang ditangkap telinganya

Mudah terganggu oleh suara-suara yang ditangkap telinganya
sumber: freepik.com

Disleksia menyebabkan anak yang mengalaminya menjadi mudah terganggu oleh suara-suara. Baik itu suara yang didengarnya dari orang sekitar, maupun suara yang ditangkapnya dari suatu hal yang tidak terlihat. Anak dengan disleksia juga merasa kesulitan ketika hendak mengungkapkan keinginannya kepadamu, Ladies. Ia akan sulit mencerna pikirannya sendiri dan kerap kali berbicara secara tidak lengkap. Ia pun juga sering mengucapkan kata-kata yang salah ketika mengucapkan kalimat panjang maupun kosakata ketika berbicara.

4. Memorinya cukup buruk ketika mengurutkan fakta dan informasi, tapi memori jangka panjangnya baik

Memori jangka pendek buruk, memori jangka panjangnya baik
sumber: freepik.com

Jika buah hatimu merasa kesulitan ketika mengurutkan fakta dan informasi yang ia terima dan menyampaikannya kembali kepadamu, bisa jadi ia mengalami disleksia, Ladies. Akan tetapi, memori jangka panjang adalah salah satu kelebihannya. Ia mampu mengingat pengalaman, lokasi, dan wajah beberapa orang yang pernah ditemuinya. Selain itu, anak yang mengalami disleksia senang mengolah pikirannya melalui gambar atau imajinasi dan perasaan ketimbang lewat suara atau kata-kata.

5. Berkepribadian tertib, pendiam, toleransi, menjunjung tinggi keadilan

Berkepribadian tertib, pendiam, toleransi, menjunjung tinggi keadilan
sumber: freepik.com

Kelebihan lain dari seorang anak yang mengalami disleksia adalah pribadi yang sangat teratur dan tertib, meskipun ada juga yang menjadi badut kelas, pembuat onar, dan terlalu pendiam. Anak dengan disleksia juga memiliki rasa toleransi yang tinggi. Barangkali itu merupakan salah satu pengalaman hidupnya, dimana ia harus berjuang sekuat tenaga agar bisa setara dengan anak-anak lain seusianya yang sudah jago menulis dan membaca ketimbang dirinya. Ketika beranjak remaja, ia pun memiliki emosional yang sensitif dan senang memperjuangkan keadilan. Sementara untuk urusan beristirahat, ia akan memilih untuk mengambil waktu tidur yang sangat panjang atau malah sangat pendek.

Itulah 5 tanda disleksia pada anak yang bisa kamu perhatikan sejak dini, Ladies. Anak dengan disleksia bukanlah anak yang tidak pintar. Ia bisa menjadi anak cerdas dengan caranya sendiri. Nah, jika buah hatimu mengalami disleksia, maka perhatian dan motivasi yang tulus darimu sebagai ibunya adalah satu-satunya kunci kesuksesannya di masa mendatang.