Pak Wagub Jabar, Tolong Jangan Remehkan Bullying pada Anak

Rabu, 27 Juli 2022 | 09:00:00

Irma Fauzia

Penulis : Irma Fauzia

Pak Wagub Jabar, Tolong Jangan Remehkan Bullying Pada Anak

Uu Ruzhanul Ulum, Wakil Gubernur Jawa Barat. (Instagram.com/ruzhanul)

Ladiestory.id - Beberapa waktu lalu, masyarakat dikejutkan dengan berita seorang anak laki-laki, F (11), di Tasikmalaya, Jawa Barat, yang diduga meninggal dunia akibat depresi, Minggu (18/7/2022). Diketahui bocah malang tersebut mengalami perundungan atau bullying sebelum meninggal dunia.

Ibu kandung F, T, memaparkan bahwa sang anak dipaksa oleh teman-temannya menyetubuhi kucing sembari direkam menggunakan kamera handphone. Tak hanya itu, rekaman tersebut bahkan tersebar hingga membuat F malu.

“Anak saya jadi malu, tak mau makan minum, melamun terus sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan," ungkapnya dilansir dari berbagai sumber.

Menanggapi hal tersebut, Uu Ruzhanul Ulum, Wakil Gubernur Jawa Barat, justru memberikan pernyataan yang tak kalah mengejutkan. Ia mengungkapkan bahwa candaan tersebut biasa dilakukan oleh anak-anak, bahkan juga terjadi di lingkungannya.

Uu Ruzhanul Ulum, Wakil Gubernur Jawa Barat. (Instagram.com/ruzhanul)

“Bahkan teman saya (bersetubuh) dengan kerbau, orang Cikatomas tahu. Tetangga saya (bersetubuh) dengan ayamnya, ya saat usia SD-SD begitu. Candaan seperti itu. Biasa lah itu, karena sekarang ada medsos (media sosial) dan diviralkan sekarang mungkin itu,” ungkap Uu.

Sontak saja, pernyataan Uu menimbulkan kemarahan masyarakat yang mengetahuinya. Uu mendapat kritik dan komentar terkait pernyataannya terhadap kasus tersebut. Menanggapi hal tersebut, Uu akhirnya buka suara. Di depan awak media, ia mengungkapkan maaf dan menjelaskan bahwa tidak bermaksud demikian.

“Saya mohon maaf, menyampaikan hal semacam itu. Karena sebenarnya tidak bermaksud kepada konteks yang ada pada kejadian ini,” terang Uu.

Meski begitu, pernyataan Uu telah melukai banyak pihak, termasuk keluarga korban. Penting untuk diingat bahwa bullying tidak sama dengan bercanda, sekalipun dilakukan oleh anak-anak yang notabene-nya dianggap belum mampu membedakan baik dan buruk.

Apa Itu Bullying?

Ilustrasi bullying pada anak. (Special)

Bullying atau penindasan/perundungan, berarti segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja terhadap satu orang atau kelompok, yang dianggap lebih lemah oleh yang dianggap berkuasa.

Berdasarkan hal tersebut, bullying dinilai sebagai pola perilaku, bukan kejadian yang dilakukan satu kali, sebagaimana yang dilansir dari UNICEF Online. Bullying dapat menyebabkan rasa sakit baik fisik maupun psikis melalui perbuatan dan kata-kata.

Sikap bullying dapat diidentifikasi melalui tiga karakteristik, yaitu disengaja, terjadi secara berulang, dan ada perbedaan kekuasaan.

Pada anak laki-laki, umumnya bullying yang dilakukan dalam bentuk fisik, sementara anak perempuan cenderung mengalami perundungan secara psikologis. Keduanya tentu memberikan dampak bagi tumbuh kembang anak.

Dampak Bullying pada Anak

Ilustrasi bullying pada anak. (Special)

Perundungan, penindasan atau bullying tentu memberikan dampak bagi fisik dan psikis anak. Adapun beberapa dampak bullying, seperti yang dilansir dari Very Well Family Online, sebagai berikut.

Dampak Sosial

Ilustrasi bullying pada anak. (Special)

Anak-anak yang mengalami bullying akan menderita secara sosial. Mereka cenderung kesulitan untuk membangun relasi pertemanan yang tentunya berdampak pada kehidupan. Akibatnya anak akan sulit memiliki teman bahkan sahabat, baik untuk bermain, bercerita atau bahkan membantu dalam proses belajar.

Dampak Emosional

Ilustrasi anak sedih. (Special)

 

Selain itu, anak korban bullying dapat memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah. Hal ini adalah dampak dari kata-kata menyakitkan yang diterima anak sebagai bentuk penghinaan.

Akibatnya anak-anak akan memiliki ragam emosi yang dominan seperti marah, frustasi, tidak berdaya, kesepian, kecemasan, depresi hingga berpikir untuk bunuh diri.

Dampak Fisik

Ilustrasi anak terluka. (Special)

Salah satu dampak paling nyata dalam bullying dapat terjadi pada fisik. Selain mengakibatkan luka-luka, stres yang dialami anak menjadi kecemasan yang berujung pada dampak gangguan kesehatan, seperti mudah menderita maag.

Tak jarang, anak-anak yang mendapatkan bullying kerap mengeluhkan sakit kepala, perut, masalah kulit yang disebabkan kecemasan, hingga kondisi jantung yang diakibatkan stres.

Dampak Akademis

Ilustrasi anak sulit fokus belajar. (Special)

Tak hanya sampai di situ, dampak fisik dan psikis juga akan mengganggu prestasi anak di sekolah. Mereka yang menjadi korban bullying akan sulit fokus sehingga membuat nilai turun.

Lebih parahnya lagi, anak korban bullying memilih untuk tidak masuk sekolah, sehingga ia akan tertinggal pelajaran dan menyebabkan pendidikan terganggu. Pada titik ini, anak-anak akan semakin stress sehingga memperparah kondisi psikis dan fisik mereka.

Dampak Terhadap Keluarga

Ilustrasi orang tua alami kecemasan. (Special)

Apakah kamu berpikir bahwa anak korban bullying hanya berdampak pada diri mereka sendiri? Tidak.

Seringkali keluarga juga merasakan dampak yang nyata, seperti merasa tidak berdaya terhadap masalah yang dihadapi anak. Orang tua akan merasa gagal dalam melindungi anaknya dari perundungan, sehingga membuat tingkat kecemasan dan harga diri menurun.

Akibatnya stres dalam keluarga meningkat sehingga menurunkan kesejahteraan mereka.

Untuk itu, penting bagi seluruh masyarakat menyadari bahwa bullying, terlebih yang dilakukan anak-anak, bukanlah sekadar candaan semata. Banyak aspek kehidupan korban yang terdampak dan memerlukan proses panjang untuk penyumbuhan.

Stop bullying sekarang juga!