Pakaian Adat Aceh, Berbudaya dan Berfilosofi

Rabu, 9 Juni 2021 | 14:17:00

LS Lifestyle

Penulis : LS Lifestyle

Pakaian Adat Aceh, Berbudaya Dan Berfilosofi

Foto: Unsplash/Sangga Rima

Seluruh pakaian adat di Indonesia memiliki nilai dan filosofinya masing-masing. Tak terkecuali Aceh sebagai daerah yang punya budaya kuat sebagai salah satu bagian penting dari Indonesia. Pakaian adat Aceh memiliki muatan filosofi yang mana harus diketahui supaya nilai dari pakaian adat tersebut tidak hilang.

      1. Meukasah

Salah satu pakaian adat dari bumi serambi Mekah adalah meukasah. Memiliki warna hitam yang melambangkan kebesaran ditambah dengan corak warna emas yang cantik membuat pakaian ini merupakan salah satu pakaian adat yang banyak dipakai pada hari-hari tertentu disana.

Menggunakan bahan yang biasanya dibuat dari kain tenun, tentu pakaian ini punya tekstur yang berbeda dari pakaian biasa. Sentuhan mewah juga begitu terasa jika melihat perpaduan warna dan pola yang disematkan pada meukasah. 

      2. Sileuweu

Salah satu  pakaian adat yang sangat sering dilihat adalah sileuweu. Biasanya pakaian ini digunakan sebagai bambu untuk menikah pasangan di Aceh. Memiliki warna hitam yang berwibawa, biasanya sileuweu juga dilengkapi dengan kain sarung cokelat yang akan digunakan pada pinggang pria. Hak itu tentu juga merupakan cara untuk menambah kewibawaan pada si pria tersebut. 

Pakaian adat Aceh yang satu ini juga memiliki ciri khas yaitu dari bentuknya yang melebar. Meskipun hanya celana yang menjadi pelengkap dari linto baro, Sileuweu juga akan memberi efek visual yang signifikan ketika tidak dikenakan saat linto Baro digunakan. Oleh karena itu meskipun hanya sekedar celana, peran dari pakaian ini sangat besar.

      3. Kopiah Meukeutop

Memiliki 5 warna dengan arti tersendiri membuat kopiah ini punya pesona yang berbeda dari kopiah biasa. Warna putih yang berarti sebuah kesucian, hitam yang berarti ketegasan, hijau melambangkan Islam, kuning berarti kesultanan dan merah berarti kepahlawanan. 

Dengan filosofi tersebut setiap rakyat Aceh yang memakainya akan membawa nilai luhur dari para leluhur dan daerah Aceh. Kopiah ini, merupakan salah satu kopiah yang memberikan gambaran paling jelas dari pakaian adat Aceh. Segala macam pakaian adat yang berasal dari Aceh pasti akan menggunakan kopiah ini sebagai penutup kepala.

Mengapa? Tentu saja dikarenakan filosofinya yang merupakan beberapa hal yang begitu fundamental dalam masyarakat Aceh dan dijunjung tinggi oleh masyarakat asli daerah Aceh. Nilai-nilai tersebut terus dijaga dan juga dilestarikan ke generasi selanjutnya melalui pakaian adat.

      4. Baju Kurung

Bagi seorang wanita Aceh pasti sudah pernah menggunakan baju kurung. Sebab bagian ini merupakan salah satu bagian yang sangat banyak digunakan sebagai pakaian untuk pernikahan di sana. Memiliki model yang longgar membuat lekuk tubuh wanita tidak dipamerkan ketika menggunakan baju ini. Tentu saja baju ini juga merupakan perpaduan dari beberapa budaya yaitu Melayu Arab dan juga Tiongkok.

Aku bila anda sering menonton Bibi pasti anda pernah melihat pakaian adat Aceh yang paling terkenal yaitu baju guru ini kurung. Ketika menggunakan pakaian ini wanita Aceh akan dililitkan dengan kain songket khas Aceh pada bagian pinggang. Tentu saja hal itu sudah merupakan ciri khas untuk sebuah kelengkapan pakaian adat.

      5. Cekak Musang

Dapat dibilang bahwa cekak musang ini merupakan celana khas Aceh yang dapat digunakan pria dan wanita hal yang membedakan hanyalah warna dari kedua celana tersebut. Untuk wanita biasanya warna dari cekak musang lebih terang menyesuaikan dengan baju yang mereka pakai. Sedangkan untuk pria warnanya biasanya hitam untuk melambangkan kebesaran.

Yang jelas cekak musang ini merupakan pelengkap dari pakaian adat bagian atas yang dikenakan. Untuk wanita biasanya juga ada tambahan benang benang emas pada pergelangan kakinya. Tentu itu semua digunakan untuk menambah kecantikan dan juga daya tarik dari penampilan wanita tersebut.