Tingkatkan Kesadaran Gagal Jantung, Ketahui Cara Cegah Penyakit Kardiovaskular

Kamis, 3 Februari 2022 | 16:00:00

Arfiah Ramadhanti

Penulis : Arfiah Ramadhanti

Tingkatkan Kesadaran Gagal Jantung, Ketahui Cara Cegah Penyakit Kardiovaskular

Ilustrasi perempuan sakit jantung. (Special)

Ladiestory.id - Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) mengadakan webinar edukasi bertajuk “Cara Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Kardiovaskular Demi Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Akan Gagal Jantung.” 

Kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gagal Jantung di Indonesia, serta pentingnya pencegahan sejak dini dan kepatuhan dalam pengobatan gagal Jantung untuk menurunkan angka kematian dan mencegah rawat inap berulang akibat perburukan gagal jantung.

Penyakit kardiovaskular masih menjadi ancaman dan merupakan penyakit yang berperan utama sebagai penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia.

Dokumentasi Acara PERKI. (Spesial)

“Gagal jantung adalah penyakit yang mengancam jiwa di mana otot jantung tidak mampu memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan darah dan oksigen pada tubuh. Penyakit ini bersifat kronis dan progresif," ungkap Siti Elkana Nauli, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Gagal Jantung PERKI.

"Gagal jantung ditandai dengan rawat inap berulang di rumah sakit yang tinggi karena perburukan penyakitnya. Jika tidak ditangani dengan baik, angka kematian global akibat penyakit ini diperkirakan dapat meningkat hingga lebih dari 23.3 juta kematian setiap tahun pada tahun 2030,” sambungnya.

Risiko gagal jantung meningkat pada kondisi hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes, riwayat keluarga dengan kardiomiopati, paparan toksin, penyakit jantung katup, gangguan fungsi tiroid, rokok, sindrom metabolik. 

Berdasarkan data registri gagal jantung Pokja menunjukkan kontribusi terbanyak sebagai penyebab gagal jantung di Indonesia adalah penyakit jantung koroner, hipertensi, dan diabetes. Sementara itu, faktor risiko tambahan seperti obesitas, dislipidemia, gangguan fungsi ginjal, gaya hidup santai, dan obstructive sleep apnea.

Di Indonesia, berdasarkan pedoman tatalaksana gagal jantung yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Dokter Kardiovaskular Indonesia (PERKI) 2020, terdapat 3 pilar utama pengobatan gagal jantung, yaitu RAS (renin angiotensin aldosteron) blocker, Betablocker, dan MRA (mineraloreceptor antagonist).

Tujuan dari pengobatan pada pasien gagal jantung adalah untuk menurunkan angka kematian, menurunkan angka rawat inap berulang di rumah sakit, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. 

Meskipun saat ini sudah tersedia beberapa pilihan terapi gagal jantung yang tersedia, masih ada kebutuhan besar yang belum terpenuhi untuk terapi dalam hal menurunkan angka kematian dan mencegah rawat inap berulang akibat gagal jantung tersebut.

Pencegahan dan pengobatan gagal jantung merupakan tanggung jawab semua orang, termasuk masyarakat, tidak hanya petugas kesehatan.