Tak Ada Air? Begini Cara Tayamum yang Benar Sesuai Syariat Islam

Minggu, 19 Desember 2021 | 22:00:00

Sofiatun Hasanah

Penulis : Sofiatun Hasanah

Tak Ada Air? Begini Cara Tayamum Yang Benar Sesuai Syariat Islam

Ilustrasi cara tayamum. (Special)

Ladiestory.id - Tayamum adalah cara untuk bersuci tanpa menggunakan air melainkan menggunakan debu atau pasir. Tayamun bisa dilakukan ketika kondisi kita tidak memungkinkan untuk mendapatkan air misalnya dalam keadaan sakit, atau sedang dalam perjalanan udara sehingga tidak bisa mendapatkan air untuk berwudu.

Cara Tayamum Lengkap Sesuai Syariat Islam

Tayamum bisa dijadikan pengganti wudhu pada kondisi terdesak. Untuk melakukan tayamum secara benar, Kamu harus mengetahui syarat-syarat tayamun dan langkah-langkahnya, simak terus ulasan berikut ini ya.

Syarat Sah Tayamum

Berikut ini merupakan syarat sah dari tayamum yang wajib diketahui:

1. Tidak ada air

Tayamum bisa dilakukan ketika sudah masuk waktu salat sebagai pengganti wudu, ketika tidak ada air.

2. Menggunakan debu yang suci

cara tayamum yang benar
Ilustrasi menggunakan debu. (Special)

 

Debu yang digunakan untuk bertayamum harus dalam keadaan suci, yaitu debu yang tidak mengandung najis. Perlu diketahui, debu yang dipakai tayamum (debu must’mal) tidak boleh digunakan berulang kali. Selain itu, debu yang tercampur kapur atau benda-benda lainnya pun tidak boleh digunakan.

3. Mengerti tata cara tayamum

Seorang muslim yang hendak melakukan tayamum harus mengetahui tentang tata cara tayamum yang benar menurut syariat Islam.

4. Mengetahui arah kiblat

Sebelum melakukan tayamum, bagi orang Islam yang bepergian jauh (musafir) hendaknya mengetahui arah kiblat pada daerah yang ditempatinya.

Tata Cara Tayamum dan Doanya yang Benar

Berikut penjelasan mengenai tata cara tayamum yang benar yaitu:

1. Siapkan debu yang bersih

Gunakan debu yang berada di tembok, kaca, atau tempat lain yang dirasa bersih.

2. Menghadap kiblat

Disunahkan untuk menghadap kiblat, lalu letakkan kedua telapak tangan pada debu, dengan posisi jari-jari kedua telapak tangan dirapatkan.

3. Membaca niat

Dalam keadaan tangan masih diletakan di tembok atau debu, lalu ucapkan basmalah dan niat berikut:

نَوَيْتُ التَّيَمُّمَ لِاسْتِبَاحَةِ الصَّلَاةِ للهِ تَعَالَى

"Nawaytu tayammuma li istibaakhati sholati lillahi ta’ala."

Artinya: "Aku berniat tayamum agar diperbolehkan salat karena Allah."

4. Usapkan kedua telapak tangan ke seluruh wajah

Berbeda dengan wudu, dalam tayamum tidak diharuskan untuk mengusapkan debu pada bagian-bagian yang ada di bawah rambut atau bulu wajah. Hal yang dianjurkan adalah berusaha meratakan debu pada seluruh bagian wajah

5. Telapak tangan menyentuh debu

Selanjutnya bagian tangan, letakkan kembali telapak tangan pada debu. Jari tangan direnggangkan, lalu tengadahkan kedua telapak tangan dengan posisi telapak tangan kanan di atas tangan kiri.

6. Telapak tangan menyentuh lengan hingga siku

Rapatkan jari-jari tangan, dan usahakan ujung jari kanan tidak keluar dari telunjuk jari kiri, atau sebaliknya. Telapak tangan kiri mengusap lengan kanan hingga ke siku. Kemudian, tangan kanan diputar untuk diusapkan juga sisi lengan kanan yang lain. Selanjutnya, telapak tangan mengusap dari siku hingga dipertemukan kembali jempol kiri mengusap jempol kanan. Lakukan langkah-langkah tersebut pada tangan kiri.

7. Mengusapkan kedua telapak tangan

Pertemukan kedua telapak tangan dan usap-usapkan di antara jari-jarimu.

doa sesudah tayamum
Ilustrasi membaca doa. (Special)

8. Membaca doa setelah tayamum

Setelah tayamum, dianjurkan oleh sebagian ulama untuk membaca doa. Berikut doa setelah tayamum:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Asyhadu Allaa Ilaaha Illalloohu Wandahuu Laa. Syariika Lahu Wa Asyhadu Anna Muhammadan ‘Abduhu Wa Rasuluhu, Allahummaj’alni Minat Tawwaabiina Waj’alnii Minal Mutathohhiriin. Waj’alni min ‘ibadaa dikashoolihin. Subhanakallahumma wabihamdik, Asyhadu al la ilaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik."

“Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku sebagai orang-orang yang bertaubat, jadikanlah aku sebagai orang-orang yang bersuci, dan jadikanlah aku sebagai hamba-hamba-Mu yang saleh.